Guys semangat
Jangan lupa vote and comment. Gratis kok.
Happy reading
*****
"Anjir, warga lagi pada ngapain dah" ucap Satya yang sudah mulai jenuh dengan kemacetan yang ada dihadapannya.
Pagi di hari Rabu ini seolah cosplay menjadi Senin. Sampai-sampai Sarden cs saat ini sudah mulai tak karuan. Maju gak bisa, mundur apalagi.
"Pak, ini didepan sebenernya ada apa sih" akhirnya Dera membuka suara setelah lama diam disana.
"Haduh biasa mas. Ibu-ibu lagi debat" jawab bapak-bapak yang berada disamping Dera.
Kebiasaan untuk ras terkuat di bumi ini memang tak ada tandingannya. Padahal hari ini seharusnya jadi hari langka yang pernah ada. Karna apa? Karna seorang Fardhan Faruli alias Kaleng Sarden akhirnya berangkat sekolah dengan motornya sendiri. Tapi ibu-ibu tidak mendukung itu Tuhan.
"Ada aja acaranya kalau gue bawa motor sendiri. Bulan kemaren gitu, ada aja bapak-bapak nyungsep ke selokan. Udah bener gue nebeng aja sama elo Der" ucap Sarden yang sudah ditatap sinis oleh Satya dan Dera.
Setelah melewati waktu sampai setengah jam lamanya akhirnya debat capres eh, debat ibu-ibu yang gak tahu ngedebatin apa itu maksudnya berakhir juga setelah kedatangan polwan cantik kalau kata Fardhan, hehe. Alhasil semua yang terjebak macet tak terkecuali Sarden cs pun mulai berbondong-bondong meninggalkan tempat tapanya tadi. Walaupun sebenarnya mereka bingung juga nanti gimana kalau sampai sekolah. Kalau masuk pasti di hukum, kalau bolos pasti di hukum juga.
****
Dibelakang Gedung Smater
"Waduh buset bisa rombongan gini Te" ucap Irham pada Firman yang heran melihat manusia-manusia bernasib sama dengannya. Telat.
Tak disangka-sangka, tak diduga-duga. Bisa-bisanya sembilan belas anak manusia itu diketahui saat ini sudah berkumpul di belakang gedung Smater. Ada apa sih? Arisan, kumpulan, tahlilan atau janjian? Ternyata semuanya salah. Ternyata mereka sama-sama telat dan itu gak disengaja sama sekali.
"Ampun dah, kalian kenapa Ham telat?" tanya Sarden yang tertuju pada Irham, Raffan, Firman dan Lalita.
"Ternak bebek pak Oji lepas kalang kabut pas kita mau lewat" jawab Irham yang membuat semua tertawa mendengarnya. Memang terdengar lucu tapi itu kenyataan. Pak Oji itu peternak bebek yang terkenal dengan ribuan bebek peliharaannya. Tempat ternaknya juga berada di jalan yang biasa warga Komplek Lestari lewati kalau mau ke Smater. Jadi wajarlah kalau kejadian itu bisa merugikan kalau terjadi. Salah satunya mereka ini.
Dan ya, beberapa menit yang lalu sembilan belas anak manusia ini bertemu dibelakang gedung Smater tanpa disengaja. Kasusnya lumayan unik sebenarnya, selain kejadian macet tadi ada juga warga Komplek Lestari yang alasannya tak kalah unik juga ternyata. Dan fakta selanjutnya lagi ternyata yang terjebak macet tadi bukan hanya Sarden cs tapi ada Giva, Dinan, Falda, Faldi, Fara, Calista, Citara dan si kembar Daniela Denara tentunya yang jalurnya searah.
Namun...
"Ooooh kalian disini ternyata. Lagi ngapain, ngocok arisan?" tiba-tiba suara Pak Gatot mengagetkan mereka yang masih berpikir bagaimana cara masuk tanpa hukuman.
"Eh bapak, iya pak. Bapak mau ikut arisan juga pak? Lumayan loh ini-"
"Lumayan-lumayan matamu. Masuk lewat depan!" ucap Pak Gatot yang memotong ucapan Fardhan.
Tanpa membantah lagi sembilan belas anak manusia itu segera bergerak tak karuan. Sementara Pak Gatot tentu masih memantau pergerakan mereka diatas tangga yang ia naiki agar bisa melihat mereka yang berada di balik tembok tinggi milik gedung Smater itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Circle Or Family?
Ficção GeralBukan cerita tuan muda bukan juga cerita anak geng motor. Tapi ini cerita tentang circle yang tak sengaja bersatu seiring berjalannya waktu. Kebanyakan dari mereka bertemu ketika kelas XI SMA diawal semester satu, namun ada tiga orang yang diketahui...