Biawak Narsis

15 4 0
                                    

Hallo lagi di hari kedua ini.
Guys btw dari awal aku gak nargetin apapun ya. Cerita ini aku publish buat yang suka-suka aja.

Tapi yang pasti vote and comment nya selalu aku tunggu biar aku tambah semangat nulisnya.

Langsung aja kita kenalan sama tokoh selanjutnya yuk.
Happy reading

*****

"Duduk dimana Ham?"

"Noh sebelah cewek kembaran lo"

"Kembaran?"

"Lah iye, pan sama-sama pirang haha. Udah, gue pesen makan dulu lo tunggu dah"

"Haha" gumamnya menirukan gerakan Irham.

Sesampainya disebelah Calista.

"Hai, boleh gabung gak?"

"Oh hai, boleh duduk aja"

Setelah Calista mempersilahkannya cowok yang tadi bersama Irham pun mulai mendaratkan bokongnya disebelah Calista.

Setelah Calista mempersilahkannya cowok yang tadi bersama Irham pun mulai mendaratkan bokongnya disebelah Calista

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kali ini Firmansyah Ramli, atau lebih dikenal sebagai Firman. Cowok cungkring tapi imut ini biasa menggunakan anting diluar komplek perumahannya dengan rambut pirang belah dua dilengkapi dengan topi sebagai ciri khasnya.

Alasannya tidak memakai anting di area kompleknya sebenarnya sederhana. Karna dia adalah anak Pak Wahidin yang menjabat sebagai Rt di Komplek Lestari, yang juga komplek rumah Irham dan Lalita. Sementara ibunya bekerja sebagai penjahit rumahan.

Di stand tukang mie ayam

"Aish, lo lagi lo lagi. Gak di rumah, gak di sekolah, bosen tahu gak"

"Eh, neng Lita jangan kayak gitu, aa Irham yang paling ganteng dan mempesona ini ditakdirkan Tuhan sebagai makhluk yang paling indah. Jadi neng Lita seharusnya bersyukur bisa ketemu setiap saat."

"Berisik sakit kuping gue"

"Ini neng mie ayamnya" tiba-tiba suara mang Acil sebagai penjual mie ayam mengalihkan perdebatan kecil itu.

"O iya mang makasih"

"Saya dua mang" ucap Irham pada mang Acil yang dibalas jempol dan senyuman hangat darinya.

"Yang buat dia kasih sambelnya satu mangkok mang, dia suka pedes orangnya" Ucap Lalita sebelum berlalu dari sana.

"Eh jangan mang, enak aja nanti saya diare dong. Masuk rumah sakit kan berabe, kaum hawa disini nanti gak lihat saya yang ganteng, kasihan. Iya kan Dania?"

Circle Or Family?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang