Bab 20 Prank

25 0 0
                                    

"Pak Kenan yang minta lo ke sini?"

Hania tak mengira jika Ratna bisa berada di sini untuk menemuinya. Ia masih enggan melepaskan pelukan dari sahabatnya ini. Rasanya begitu menyenangkan bisa melihat orang yang sudah lama tak ditemui.

"Cuma sehari ini aja. Nanti malem gue udah harus pulang sama Pak Bima." Ratna melirik Bima yang tampak sibuk berbincang dengan beberapa orang tak jauh dari mereka.

"Kok cuma bentar?"

"Karena tugas gue disini cuma buat jadi asisten pribadi sementara lo!"

"Hah? Asisten pribadi?"

"Lo lihat orang-orang yang sama Pak Bima siapa?"

Hania kini memperhatikan Bima dan orang-orang disekitarnya dengan saksama. Beberapa dari mereka Hania kenal, sempat bertemu beberapa kali seingat Hania.

"Ngapain Mbak Queen di sini?!"

"Bos gila lu tuh!" Ratna segera merapatkan bibir. "Maksud gue, suami lo."

"Kenapa Pak Kenan?"

"Lo masih manggil suami lo 'Pak'?"

Hania langsung garuk-garuk kepala. "Maksud gue, Mas Kenan kenapa?" ralat Hania terpaksa. Malu juga sebenarnya. Semoga Kenan atau siapapun tidak mendengarnya!

"Jadi, tadi malem tuh tiba-tiba Pak Bima minta gue kemasin baju-baju buat ke sini. Katanya ada agenda foto wedding lo sama Pak Kenan. Dia pengen gue nemenin lo. Karena kebetulan Pak Kenan gak bawa siapa-siapa buat bantu kebutuhan kalian. Jadi dia tunjuk gue karena gue deket sama lo. Biar lebih nyaman katanya."

"Oh ... gitu. Kirain agenda apaan."

"Eh, lo udah denger kabar soal si Alif belum?"

Hania sedikit ragu menanggapi. "Ya."

"Sialan! Gue pikir dia kecelakaan beneran kenapa sampai cuti beberapa hari segala. Tahunya gak kenapa-kenapa!"

Mata Hania membola sempurna. "Hah? Yang bener lo?"

"Iya! Pas gue niat mau jenguk, ternyata tuh cowok malah update status di story lagi jalan bareng istrinya. Gue pake akun fake yah, Na. Kepaksa! Semenjak tahu dia selingkuh, gue gak berhenti mata-matain tuh cowok! Gila! Berani banget dia bolos kerja sampe bikin kabar gak bener kayak gitu!"

Hania langsung terdiam mendengar Hania nyerocos. Menceritakan kejengkelannya akan tingkah laku Alif.

"Lo denger kabarnya dari siapa?" tanya Ratna.

"Maya."

"Ngomong apa aja?"

Bibir Hania merapat, enggan buka suara. "Gak ada. Cuma ngasih tahu aja kalau si Alif kecelakaan. Udah sih itu aja" bual Hania. "Kebetulan setelah itu ponsel gue kecemplung ke laut. Jadi yah ... gak tahu juga gimana kabarnya."

"Bagus! Mending lo gak usah nanggepin apa-apa. Anggap aja angin lalu! Jangan kayak gue yang kena prank!"

Sekujur tubuh Hania rasanya panas dingin. Tentu kebohongan itu ia buat demi menjaga harga dirinya di depan Ratna. Kalau sahabatnya itu sampai tahu bagaimana paniknya Hania saat mendengar kabar Alif kecelakaan, pasti ia kena semprot Ratna.

Enggak deh!

Hania cukup merasa malu sekarang ketika mengingat bagaimana ia sampai menangis tersedu-sedu di depan Kenan. Bagaimana ia dan Kenan sampai bertengkar hanya karena kabar bohong ini.

"Bodoh banget lo, Nia! Bodoh! Pak Kenan tahu gak yah kalau si Alif gak kecelakaan? Duh! Malu banget gue!!!"

Hania mendadak jadi bisu setelahnya. Ia jadi bingung harus merasa bahagia karena nyatanya Alif baik-baik saja atau kesal karena ia kena tipu?

DIPAKSA JADI JODOH (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang