Acara makan malam selesai
Di rumah baru Haechan dia sedikit canggung dia merasa aneh saja
Kini Haechan berada di balkon kamar nya ia ingin kembali ke apartement yang sudah dia tinggali lebih dari 12 tahun
Haechan turun melihat ayah dan ibu nya di ruang tamu menonton TV "mae daddy aku pergi sebentar" pamit Haechan
"Kemana sayang?" Tanya Ten
"Mengambil barang hanya sebentar kok mae"
"Yaudah hati hati ya nak," ucap Ten
"Iya"
Haechan keluar dari mansion mewah itu tadi sempat Taeyong menyuruh Haechan agar membawa mobil nya saja namun Haechan menolak karena dia lebih nyaman jalan kaki
Di jalan menuju apartement dia melihat toko bunga lalu dia mampir saja "tumben masih buka" celetuk Haechan
"Eh Haechan ku kira siapa, iya ini mau tutup kenapa? Mau cari bunga?" Tanya pemilik toko bunga itu yang juga teman Haechan
"Ngga sih cuman mau mampir aja, gimana kabar adek lo? Udah di operasi?" Tanya Haechan
"Yah, syukurlah berkat bantuan lo adek gue bisa dioperasi"
"Bukan gue juga kali kan lo juga yang usaha gue cuman bantu aja selebihnya itu usaha lo kerja keras lo" ucap Haechan
"Hehe... gue tinggal beres beres bentar ya" ucap nya
"Eh iya, gue juga sekalian mau pamit keburu larut"
"Oh ya ya, hati hati"
"Oke!!"
Haechan kembali berjalan santai menuju apartement nya dia masuk ke dalam unit apartement nya itu Haechan mengambil barang yang sangat penting dan sangat ia butuhkan saja, niat Haechan dia akan merenof unit ini untuk sewaktu waktu dia lelah dan butuh ketenangan dia bisa ke unit ini
Haechan kembali pulang di jalan tak sengaja dia bertemu dengan Jeno yang kebetulan sedang menunggu ibu nya berbelanja
"Mommy lama sekali" gerutu Jeno karena sudah 1 jam dia menunggu di luar
"Pak jeno" sapa Haechan dengan sopan
"Eh chan, santai aja ini kan diluar kantor"
"Hehe iya, lagi nunggu siapa?"
"Nunggu mommy belanja lama banget" Ucap Jeno
"Ouuh, kamu sendiri?" Tanya Jeno
"Dari apartemen ambil barang"
"Oiya" haechan mengeluarkan kalung berbentuk Bulan sabit "milikmu kan?"
"Eh iya pantes ku cari kemana mana ngga ada makasih chan" ucap jeno
"Iya sama sama"
Ketika Jeno selesai memasangkan kalung nya tak sengaja Haechan dia tarik hingga berposisi berpelukan karena Haechan hampir terserempet pesepedah yang ugal ugalan
Haechan kaget tentu nya wajah nya dan Jeno sangat dekat "eh maaf" Haechan melepas pelukan nya
Namun kalung nya dan kalung Jeno menyatu seperti ada magnet nya, Haechan berusaha melepaskan nya karena ia merasa canggung
Selesai dan terlepas bertepatan dengan Ibu Jeno selesai berbelanja
"Tante" sapa Haechan dengan sopan dan sedikit membungkuk
"Hai, kamu pasti Haechan ya," tebak ibu nya
"Iya saya Haechan kok tau?"
"Iya soalnya Jeno sering cerita sama mommy"
"Hehe iya"
"Kamu manis banget sayang, mommy dari dulu pengen banget ketemu kamu ternyata kamu manis sopan baik cantik lagi" Ucap Ibu Jeno
"Makasih tante, tante juga cantik kok"
"Panggil mom aja, Haechan mau ngga main kerumah mommy?" Tanya nya
"Lain kali aja tan eh mom, soalnya Echan buru buru takut larut" ucap
Haechan"Yah ngga bisa ya, ya udah lain kali aja ya kamu janji lo ya dateng kerumah"
"Iya echan janji yaudah echan pamit dulu mom pak Jeno" Haechan membungkuk lalu pergi meninggalkan kedua nya
"Jen dia sopan mommy suka lampu hijau buat kamu" ucap sang ibu
"Benerkan apa kata Jeno, dia baik aslinya mangkanya Jeno cinta mati sama dia mom" Ucap Jeno
"Pinter banget anak mommy cari calon menantu" puji sang ibu
BERSAMBUNG...
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Magang (nohyuck)✔✔
Fiksi Penggemarkehidupan sehari hari Lee Haechan yang kerja paruh waktu atau magang di sebuah perusahaan untuk menanti kelulusan kuliah nya tapi tanpa di sangka sang CEO Seo Jeno terpikat semua tentang Lee Haechan tanpa anak magang itu ketahui Haechan bekerja di...