10. Rumours

134 30 22
                                    

Recomended Song :
Taylor Swift — You Belong With Me








Recomended Song :Taylor Swift — You Belong With Me

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



















"Jadi kamu kemarin pulang telat, karena ini?"

Aru tampak tenang meski di depannya ada Arya yang wajahnya terbakar emosi. Disampingnya juga ada Wijaya yang sudah lama mengabdi dengan Lukito—menatapnya datar. Sang Ayah menunjukkan sebuah cetakan gambar yang di print, lebih ke sebuah screenshot yang dipindah ke kertas. Tanpa perlu menebak-nebak, Aru mengetahui siapa gadis yang itu.

Siapa lagi kalau bukan Icha?

"Ayah dapat foto itu darimana?" tanya Aru singkat.

"Apa kamu bodoh? Postingan akun gosip ini sudah ramai sejak semalam! Kamu adalah penerus Lukito, Andaru! Seharusnya kamu bisa menjaga sikap karena kamu akan sering disorot!" Arya menggebrak meja dengan keras. Ia meremas kertas itu lalu ia buang ke tempat sampah dibelakangnya. "Kamu tahu berapa banyak uang yang harus Ayah keluarkan untuk menghapus postingan itu? Lalu melarang para media untuk menyebarkannya menjadi sebuah berita? Ayah juga membayar mahal agar semua artikel buruk tentangmu hilang. Apa budaya New York terlalu bebas untukmu sampai kamu begini?"

Meski Arya ingin sekali membunuhnya, Aru tetap tenang duduk ditempatnya. "Aku tidak melakukan kesalahan apapun."

Arya makin geram. "Tidak melakukan kesalahan apapun katamu? Gara-gara rumormu ini, saham perusahaan turun dan para pemegang saham protes ke Ayah. Kamu ingin Lukito Group mengalami downfall, iya?" ia menghembuskan nafas kasar. "Semua orang mengetahui hubunganmu dengan Amanda. Kamu belum lama putus tapi sudah mencari perempuan lain. Kamu tidak tahu kalau telah dianggap player oleh masyarakat? Kamu pikir pantaskah seorang pemimpin masa depan perusahaan besar—punya reputasi yang buruk?"

Kali ini Aru ikut emosi. "Kenapa Ayah peduli sekali tentang omongan orang? Ayah yang lebih tahu aku, bukan? Ayah tahu aku tidak mungkin seperti itu! Tapi kenapa Ayah terus menyalahkanku? Bisa saja ada orang yang memanfaatkan situasi dengan membuat berita buruk tentangku? Ayah harusnya membelaku!"

"Itulah sebabnya Ayah selalu menyuruhmu untuk berhati-hati dalam bersikap! Ingat, kita tidak bisa mengendalikan pikiran orang lain tentang kita. Kalau sudah begini, saham kita yang turun. Untung Ayah lebih cepat sebelum makin melebar kemana-mana." Arya berdiri sambil memegangi kepalanya yang berat. Menghampiri putra tunggalnya dengan langkah mengintimidasi.

"Lalu, apa yang harus Aru lakukan?" tanya Aru datar. Tampak tak mau berdebat lagi dengan Arya.

"Siapa gadis itu?"

Mulut Aru sontak tertutup rapat. Tenggorokannya terasa kering. Apa yang harus ia katakan? Haruskah ia jujur? Kalau ia jujur, Arya pasti makin marah padanya. Atau malah seluruh keluarga Hartawan juga ikut menyalahkannya. Icha princess di keluarga mereka. Cucu bungsu yang mempunyai tiga kakak kandung dan satu sepupu yang pastinya akan menjadi garda terdepan jika Icha jatuh ke jurang.

I Was Born To Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang