7. The Lost Kid

99 24 13
                                    

Recommended Song :
aespa — Bored! (NINGNING Solo)



















"Ar, kamu udah sampai di Indonesia? Semoga kamu bisa melanjutkan hidupmu dengan baik dan bertemu orang yang baik padamu, ya. Kamu orang baik jadi aku yakin kamu akan dikelilingi orang-orang baik juga."

Amanda menatap pesannya dengan getir. Aru tidak membalasnya, tidak dibaca juga. Amanda mendesah dengan perasaan yang sesak. Sulit sekali rasanya melepas Aru—orang yang pernah ia cintai. Meskipun sudah putus beberapa bulan yang lalu, Amanda tetap merasa bersalah. Apalagi saat Aru bertemu dengannya sebelum kembali, disitu rasanya Amanda menjadi orang paling jahat di dunia.

"Maafin aku, Andaru. Ini semua demi kebaikan kita."

"Kamu masih mikirin dia?"

Amanda buru-buru mengusap air matanya saat sang Ibu masuk ke kamarnya. Seorang wanita cantik yang berprofesi sebagai dokter gigi di salah satu rumah sakit ternama di New York ini adalah Ibunya. Masih dengan jas dokternya, wanita paruh baya itu meletakkan tas nya ke atas meja dan menatap putri semata wayangnya dengan tatapan yang mengintimidasi.

"Ingat perkataan Ibu, dia adalah anak dari Nararya Aditama Lukito. Orang yang sudah menghancurkan Ibu. Kamu tahu kan Ibu benci dengan keluarganya? Jangan bikin Ibu makin sakit hati dengan sikapmu yang masih memikirkan dia." wanita bernama Jessica Anastasya itu menatap Amanda dengan air mata mulai bercucuran. Kali ini hati Amanda makin teriris. Lebih sakit melihat Jessica menangis daripada menyakiti Aru. Amanda langsung memeluk sang Ibu erat.

"Maafkan Amanda, Ibu. Aku janji tidak akan mengingat dia lagi. Bagi Amanda, kebahagiaan Ibu lebih penting. Amanda akan merelakan cinta pertama demi Ibu." Amanda tersenyum getir. "Lagipula, dia sudah kembali ke Indonesia dan tidak akan kembali lagi ke New York lagi. Ibu tidak usah khawatir."

Jessica mengangguk saja dan balas memeluk anaknya erat. Ia masih teringat jelas semua luka itu. Ia sudah melupakan memang makanya ia kuliah dan menetap di New York untuk membuang semuanya. Selama belasan tahun ia hidup dengan aman dengan tenang. Hingga suatu saat Jessica mengetahui kalau anaknya berpacaran dengan Aru. Saat itu pula amarah Jessica memuncak dan menjelaskan semuanya ke sang anak. Jessica hanya tidak ingin berurusan dengan keluarga Lukito lagi. Arya memang baik padanya, tapi tidak dengan Giandra dan Flora.

"Kamu tahu maksud Ibu, kan? Ibu hanya tidak ingin berurusan lagi dengan mereka. Dan Ibu juga tidak mau kamu menerima perlakuan yang sama seperti Ibu dulu. Saat mereka tahu kalau kamu adalah anak dari mantan Arya, hubunganmu dengan Aru otomatis juga tidak akan disetujui. Sebelum kamu terluka makin dalam, Ibu ingin menghentikannya lebih awal. Lupakan Aru, sayang. Masih banyak lelaki yang lebih baik dari dia. Dan semoga kamu mendapat lelaki yang keluarganya bisa menerima kamu. Maafkan Ibu sudah jadi orang jahat karena menyuruhmu melupakannya, tapi ini demi kebaikanmu sendiri. Paham kan, sayang?"

"Maksud Ibu, seperti Ayah?"

Jessica mengangguk dengan air mata yang terus mengalir. "Benar. Selama ini keluarga Ayah baik sama kamu dan Ibu, kan? Ibu hanyalah wanita biasa bermodalkan beasiswa yang hidup di negara orang, tapi mereka semua baik sama Ibu. Ayah juga sayang sama Ibu. Jadi, carilah pasangan seperti Ayah. Ya, cantik?"

Amanda tersenyum tulus dan mengangguk. Jessica benar, mungkin ia dan Aru tidak berjodoh. Walau sampai sekarang Amanda belum bisa melupakannya, Amanda akan terus mencoba. Karena ia percaya kalau ia akan mendapat pasangan yang lebih baik. Gadis cantik itu mencium pipi Jessica sayang lalu mengelus sisi wajahnya.

"Karena Ibu yang membahas Ayah, Amanda jadi rindu. Besok kita ke makam Ayah, gimana?"

Tawa kecil Jessica mengudara. "Ibu juga rindu. Kebetulan besok Ibu pulang cepat. Oke, besok kita kunjungi Ayah. Ayah pasti kangen sama kita."

I Was Born To Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang