2

0 0 0
                                    

Dannia berusaha keras untuk menenangkan pikirannya, tetapi perasaan bahwa dia terjebak dalam sesuatu yang jauh lebih besar daripada yang bisa ia pahami terus menghantuinya. Setiap malam, dia mulai mendengar suara-suara aneh dari hutan di luar rumahnya, suara gemerisik daun yang tidak wajar, dan langkah kaki yang tak terlihat. Hatinya dipenuhi kecemasan, namun ia juga merasa semakin tertarik untuk mengetahui lebih banyak tentang rahasia kota kecil ini, tentang Younghoon dan Kun.

Suatu malam, ketika ibu Dannia sedang bekerja lembur, dia memberanikan diri untuk pergi ke tepi hutan Crimson Ridge. Ada sesuatu yang menariknya ke sana, sebuah dorongan yang tak bisa dia jelaskan. Saat dia memasuki hutan, kabut tipis mulai turun, membuat suasana semakin mencekam. Udara menjadi semakin dingin, dan bulu kuduknya berdiri. Dannia mendengar suara geraman samar di kejauhan.

Tiba-tiba, dari balik pohon besar, muncul Younghoon. Tatapannya penuh kekhawatiran. "Dannia, apa yang kamu lakukan di sini? Ini bukan tempat yang aman."

Dannia, yang terkejut melihatnya, terdiam sejenak. "Aku merasa harus ke sini... Aku tidak tahu kenapa. Ada sesuatu yang aneh dengan kota ini, Younghoon. Aku tahu kamu tahu lebih banyak dari yang kamu katakan."

Younghoon terlihat ragu, tetapi akhirnya menghela napas panjang. "Crimson Ridge bukan kota biasa, Dannia. Ada sesuatu yang sudah berlangsung di sini selama ratusan tahun—pertempuran antara kaum Serigala dan Vampir. Dua kaum yang saling berperang untuk mendominasi wilayah ini, dan ada lebih banyak hal yang kamu harus tahu... terutama tentang dirimu."

"Diriku?" Dannia terkejut. "Apa maksudmu?"

Sebelum Younghoon bisa menjawab, terdengar derap langkah cepat mendekat. Kun muncul dari balik kabut, ekspresinya lebih dingin dari biasanya. "Dia belum siap, Younghoon."

Younghoon berbalik dengan wajah tegang. "Dia harus tahu, Kun. Keberadaannya di sini bukan kebetulan."

Kun melangkah mendekat, matanya berkilat tajam. "Kamu ingin membuatnya lebih cepat menjadi target? Vampir dan Serigala sudah mencium keberadaannya, dan sekarang mereka akan berburu. Jika dia tahu terlalu banyak, dia tidak akan pernah aman."

Dannia yang kebingungan, hanya bisa menatap keduanya dengan rasa takut dan penasaran yang bercampur. "Apa yang sedang kalian bicarakan? Target? Kenapa aku?"

Kun menatap Dannia dalam-dalam. "Kamu bukan manusia biasa, Dannia. Darahmu membawa kekuatan yang kedua kaum ini inginkan. Kekuatan keabadian. Dan sekarang, mereka tahu kamu ada di sini."

Younghoon menambahkan dengan nada lembut namun tegas, "Kamu adalah kunci bagi perang yang sudah berlangsung berabad-abad. Kaum Serigala dan Vampir membutuhkan darahmu untuk menang, tetapi kamu juga bisa menjadi penentu untuk mengakhiri semuanya. Itulah kenapa kamu tidak boleh sendiri. Aku akan melindungimu."

Kun tersenyum tipis, sinis. "Kamu pikir dia aman bersamamu, Younghoon? Kaummu sama berbahayanya dengan Vampir."

Pertengkaran antara mereka membuat Dannia semakin bingung dan cemas. Kenapa darahnya menjadi pusat dari semua ini? Bagaimana mungkin dia, seorang gadis biasa, terlibat dalam konflik yang begitu besar dan mematikan?

Namun sebelum dia bisa mengajukan lebih banyak pertanyaan, suara geraman menggelegar dari kegelapan hutan. Makhluk besar bermata merah kembali muncul dari balik pepohonan, kali ini tidak hanya satu, tapi beberapa. Mereka bergerak dengan cepat dan mengerikan, dan Dannia tahu bahwa ini adalah perburuan yang sebenarnya.

Kun dan Younghoon, dengan gerakan yang hampir tidak bisa dilihat, menyerang makhluk-makhluk itu. Pertempuran antara Serigala dan Vampir yang telah lama terpendam di kota kecil ini akhirnya pecah di depan mata Dannia. Darah, taring, dan cakaran melayang di udara saat kedua pria itu bertarung untuk melindunginya.

Dannia hanya bisa menyaksikan dengan napas tertahan, merasa ketakutan namun tak bisa beranjak. Ini bukan lagi tentang siapa yang dia percayai, melainkan bagaimana dia bisa bertahan hidup di tengah-tengah konflik abadi ini.

Setelah pertempuran usai, Kun dan Younghoon kembali berdiri, tubuh mereka penuh luka namun tetap tegak. Dannia mendekat, matanya penuh pertanyaan.

"Apa yang harus aku lakukan?" suaranya bergetar.

Kun menatapnya dengan serius. "Mulai sekarang, kamu tidak boleh mempercayai siapa pun dengan mudah. Tidak Serigala, tidak juga Vampir. Kamu adalah kunci dari segalanya, Dannia, dan setiap langkah yang kamu ambil harus berhati-hati. Jika tidak, ini hanya awal dari sesuatu yang jauh lebih buruk."

Dannia tahu, hidupnya tidak akan pernah sama lagi. Crimson Ridge adalah tempat di mana rahasia-rahasia kelam dan tak terucapkan menunggu untuk terbuka, dan dia terjebak di dalamnya.

Blood and DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang