Dengan tekad yang semakin kuat, Dannia, Younghoon, dan Kun mulai menyusun rencana untuk menyelidiki kematian anggota Vampir. Mereka sepakat untuk mengumpulkan informasi dari para saksi yang mungkin berada di dekat lokasi kejadian dan memeriksa jejak yang ditinggalkan. Setiap anggota membawa keahlian mereka masing-masing untuk membantu tim.
Malam berikutnya, mereka berkumpul di markas yang aman di dalam hutan, jauh dari pandangan orang-orang yang mungkin memiliki niat buruk. Dannia merasakan ketegangan di udara, tetapi dia berusaha untuk tetap tenang. “Kita harus mencari informasi dengan hati-hati. Setiap orang di antara kita bisa menjadi sasaran.”
Mereka membagi diri menjadi dua kelompok: satu akan menyelidiki di sekitar tempat kejadian, sementara yang lain akan mencari saksi yang mungkin melihat sesuatu. Dannia dan Younghoon memilih untuk pergi bersama, sementara Sangyeon dan Kun menyisir daerah sekitar hutan.
“Apakah kamu yakin dengan ini?” tanya Younghoon saat mereka berjalan melewati jalan setapak yang dikelilingi pepohonan. “Kita harus sangat berhati-hati. Jika ada yang tahu kita menyelidiki, mereka mungkin mencoba menghentikan kita.”
Dannia mengangguk, menyadari betapa berbahayanya situasi ini. “Kita perlu tahu apa yang sebenarnya terjadi, Younghoon. Kita tidak bisa membiarkan ketegangan ini terus berlanjut. Kita harus menemukan kebenarannya.”
Saat mereka tiba di lokasi kejadian, Dannia merasakan udara dingin yang menempel di kulitnya. Mereka mulai menyisir area tersebut, mengamati segala sesuatu yang bisa menjadi petunjuk. Tiba-tiba, Younghoon berhenti, menunjukkan tanda keheningan dengan jarinya. “Dengarkan,” bisiknya.
Suara berdesir samar datang dari arah timur. Dannia mengikuti suara itu, dan mereka menemukan jejak kaki yang tampak baru. “Ini jejak kaki serigala,” katanya, menunjuk ke arah jejak yang tergores di tanah lembab. “Tapi kenapa jejak ini ada di sini?”
“Mungkin ini adalah tanda pertempuran,” jawab Younghoon, matanya menyipit untuk mencoba memahami situasi. “Atau bisa jadi itu adalah jejak dari orang yang berusaha kabur setelah melakukan sesuatu yang buruk.”
Mereka mengikuti jejak itu dengan hati-hati, dan semakin dalam mereka masuk ke hutan, semakin kuat rasa tidak nyaman yang mengisi atmosfer. Akhirnya, mereka tiba di sebuah area terbuka, di mana mereka menemukan tanda-tanda pertempuran—bekas cakaran dan bulu yang berserakan di tanah.
“Tanda-tanda ini…,” Dannia bergumam. “Sepertinya ini bukan pertempuran biasa.”
Mendadak, dari balik pepohonan, Sangyeon dan Kun muncul, wajah mereka tegang. “Kami menemukan sesuatu,” kata Kun. “Ada informasi dari beberapa saksi yang kami temui di dekat tempat kejadian. Mereka mengatakan ada kelompok lain yang terlihat di sekitar sini sebelum kematian itu terjadi.”
“Siapa kelompok itu?” tanya Younghoon, perasaannya mulai meningkat.
Kun menggelengkan kepala. “Mereka tidak tahu pasti, tapi tampaknya mereka bukan dari kita. Mereka memiliki simbol yang berbeda—bukan serigala, bukan juga vampir.”
Dannia merasa jantungnya berdegup kencang. “Kalau begitu, kita sedang menghadapi sesuatu yang lebih besar daripada yang kita duga.”
Dengan informasi baru ini, mereka memutuskan untuk kembali ke markas dan segera merencanakan langkah selanjutnya. Mereka membutuhkan lebih banyak informasi tentang kelompok misterius itu dan apa yang mereka inginkan.
Saat kembali, Dannia tidak bisa mengabaikan perasaan bahwa mereka sedang dikejar oleh sesuatu yang lebih gelap. Keberadaan kelompok ketiga ini semakin memperumit situasi dan menciptakan ancaman baru bagi upaya perdamaian mereka.
Di dalam markas, mereka segera membahas apa yang mereka temukan. “Kita perlu mencari tahu lebih banyak tentang kelompok ini,” kata Kun, menatap serius ke arah yang lain. “Jika mereka mengancam kita, kita harus bersiap untuk melawan.”
“Namun, kita juga perlu memastikan bahwa kita tidak salah menuduh,” Sangyeon menambahkan. “Kita harus mendapatkan bukti yang jelas sebelum melangkah lebih jauh.”
“Mungkin kita bisa mengumpulkan lebih banyak saksi dan melihat apakah ada yang tahu lebih banyak tentang kelompok ini,” saran Dannia. “Kita tidak bisa melakukan ini sendiri. Kita perlu melibatkan orang-orang dari kedua sisi.”
Mereka sepakat untuk menyusun rencana yang melibatkan anggota dari kaum Serigala dan Vampir. Misi mereka bukan hanya untuk mencari tahu tentang kelompok misterius ini, tetapi juga untuk menjaga agar ketegangan di antara mereka tidak meningkat lebih jauh.
Hari berikutnya, mereka mulai mengumpulkan anggota dari kedua kelompok dan menjelaskan situasinya. Mereka memberikan informasi yang mereka miliki dan mendorong anggota untuk berbagi apa yang mereka ketahui. Beberapa anggota yang awalnya skeptis mulai terbuka ketika mendengar fakta-fakta dan peringatan tentang kelompok ketiga yang berpotensi berbahaya.
Selama pertemuan, Dannia merasakan harapan baru mulai tumbuh di antara anggota. Meski perbedaan di antara mereka tetap ada, mereka semua setuju bahwa keselamatan dan kedamaian jauh lebih penting daripada kebencian dan perselisihan.
“Mari kita bersatu untuk menghadapi ancaman ini,” kata Dannia, suaranya bergetar penuh semangat. “Kita harus membuktikan bahwa kita lebih kuat ketika bekerja sama.”
Ketika pertemuan itu berakhir, Dannia merasa ada kekuatan baru dalam diri mereka semua. Mereka tahu bahwa meskipun jalan ke depan masih penuh tantangan, bersama-sama mereka bisa mengatasi apa pun yang akan datang.
Sementara itu, kelompok misterius itu semakin mendekat, dan pertempuran untuk menyelamatkan tidak hanya hidup mereka, tetapi juga masa depan kaum Serigala dan Vampir, baru saja dimulai.

KAMU SEDANG MEMBACA
Blood and Darkness
Historia CortaDi sebuah kota kecil yang terletak di pinggir hutan yang misterius, dua ras legendaris, vampir dan serigala, hidup dalam ketegangan abadi. Namun, hidup seorang gadis manusia yang tidak sengaja terseret ke dalam konflik mereka menciptakan cinta segit...