3

1 0 0
                                    

Setelah malam itu, hidup Dannia berubah drastis. Kini, dia selalu merasa diawasi dan setiap langkahnya diikuti dengan rasa takut dan waspada. Younghoon dan Kun terus mendampinginya, meskipun dengan cara yang sangat berbeda. Younghoon bersikap protektif, selalu berusaha menghibur Dannia dan membuatnya merasa aman. Sedangkan Kun, dengan sikap dingin dan cenderung menjauh, tampak hanya muncul ketika bahaya mengancam.

Setiap hari di sekolah, Dannia merasakan tekanan dari situasi ini. Teman-teman sekelasnya tidak tahu apa yang terjadi, dan dia harus berpura-pura normal meskipun ada dunia gelap di balik semua ini. Dia mulai memperhatikan bahwa beberapa murid lain tampak lebih misterius, beberapa di antaranya sering terlihat berkumpul di sudut-sudut gelap sekolah atau berbicara dengan bisikan-bisikan aneh. Sangyeon, Jacob, Sunwoo, dan yang lainnya yang awalnya tampak sebagai murid biasa ternyata memiliki hubungan erat dengan Younghoon. Dannia mulai curiga bahwa mereka juga bagian dari kaum Serigala.

Di sisi lain, Kun tampaknya memiliki sekutunya sendiri. Hendery, Ten, dan Winwin sering terlihat bersama Kun, berdiri di pojokan sekolah dengan tatapan tajam, seolah mereka tahu sesuatu yang orang lain tidak tahu. Setiap kali Dannia berpapasan dengan mereka, ada perasaan tak nyaman yang terus menghantuinya.

Suatu hari, Dannia mendapati dirinya sedang berjalan sendirian di koridor sekolah yang sepi. Langit mendung di luar membuat suasana semakin suram. Tiba-tiba, dari ujung koridor, dia melihat Kun berdiri, sendirian. Dia mendekat, dan sebelum Dannia sempat membuka mulut, Kun berbicara dengan suara pelan namun jelas.

"Kamu harus tahu sesuatu yang penting," katanya, tatapan matanya menusuk.

Dannia berhenti, jantungnya berdebar. "Apa itu?"

"Aku tidak bisa melindungimu selamanya, dan Younghoon... dia juga memiliki tujuannya sendiri. Jangan terlalu mempercayainya. Ada sesuatu yang dia sembunyikan darimu," ucap Kun, nadanya penuh peringatan.

"Younghoon?" Dannia bertanya dengan kebingungan. "Tapi dia selalu berusaha melindungiku. Dia bilang dia hanya ingin aku aman."

Kun menatapnya dalam-dalam. "Tentu saja dia ingin melindungimu. Tapi untuk apa? Kamu harus mengerti, Dannia, di tengah konflik ini, tidak ada yang benar-benar tanpa kepentingan."

Sebelum Dannia sempat menanggapi, suara langkah kaki mendekat, dan Younghoon muncul dari tikungan koridor. Wajahnya tampak serius saat dia melihat Kun dan Dannia bersama. Dia segera menarik Dannia menjauh dari Kun dengan sikap protektif.

"Apa yang kau katakan padanya, Kun?" tanya Younghoon dengan nada menuduh.

Kun tersenyum dingin, tanpa rasa takut. "Hanya memberi peringatan. Sesuatu yang mungkin kamu sembunyikan darinya."

Tatapan Younghoon berubah tajam, tetapi dia tidak membalas. Dia hanya menggenggam tangan Dannia erat-erat dan menariknya pergi. Kun tetap di tempatnya, tatapannya mengikuti mereka sampai mereka menghilang di ujung koridor.

Setelah keluar dari sekolah, Younghoon berhenti dan menatap Dannia dengan ekspresi serius. "Kamu harus berhati-hati dengan Kun. Dia berbahaya."

"Tapi dia bilang hal yang sama tentangmu," Dannia balas berkata, tatapan matanya bingung. "Apa yang sebenarnya terjadi, Younghoon? Apa yang kau sembunyikan?"

Younghoon terdiam sejenak, seolah mempertimbangkan kata-katanya. Akhirnya, dia menarik napas dalam-dalam. "Dannia, aku tidak bisa memberitahumu segalanya sekarang. Tapi yang harus kamu tahu, aku di sini untuk memastikan kamu tetap aman. Ada banyak hal yang lebih rumit dari yang kamu bayangkan. Kaum Serigala dan Vampir... mereka tidak hanya berperang untuk wilayah, tetapi juga untuk sesuatu yang jauh lebih berharga."

"Darahku," Dannia menyadari.

Younghoon mengangguk pelan. "Benar. Darahmu adalah kunci keabadian bagi kedua kaum. Itulah kenapa kamu menjadi target. Tapi aku tidak akan membiarkan mereka mendapatkanmu. Kamu harus percaya padaku."

Malam itu, Dannia kembali sulit tidur. Pikirannya terus berputar, mencoba memahami siapa yang sebenarnya bisa dia percayai. Younghoon selalu baik dan perhatian, tapi setelah mendengar peringatan dari Kun, Dannia mulai meragukan niatnya. Dan Kun sendiri? Dia penuh rahasia, dan meskipun selalu hadir di saat bahaya mengancam, dia juga tidak terbuka sepenuhnya.

Hari-hari berikutnya, semakin banyak peristiwa aneh terjadi. Makhluk-makhluk aneh terlihat di hutan pada malam hari, dan desas-desus tentang pertempuran besar yang akan datang semakin kencang terdengar. Sangyeon, Jacob, dan kelompok mereka mulai menunjukkan sisi lain yang lebih agresif, seolah-olah mereka sedang bersiap untuk perang. Di sisi lain, Kun dan kelompok Vampirnya semakin sering terlihat bersama, merencanakan sesuatu yang besar.

Dannia tahu, waktunya sudah semakin dekat. Apapun yang terjadi, dia harus memutuskan siapa yang bisa dia percayai—Younghoon, yang selalu ada untuknya sejak awal, atau Kun, yang selalu memperingatkan bahaya yang tersembunyi di balik semua ini. Dan dalam konflik ini, hanya ada satu hal yang pasti: darahnya adalah kunci segalanya.

Di malam yang gelap, ketika hujan turun deras di atas kota Crimson Ridge, Dannia berdiri di tepi hutan, menatap bayangan-bayangan yang bergerak di antara pepohonan. Dia tahu, pertempuran besar akan segera dimulai—dan hidupnya tidak akan pernah sama lagi.

Blood and DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang