Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sedikit banyak sebenarnya suga, sangat menyesal mengatakan perpisahan pada Dita. Dia hanya emosi sesaat , tapi foto itu membuatnya tidak bisa berpikir secara sehat dan jernih pada saat itu.
dia merasa sangat kecil jika Harus bersaing dengan seorang Kim seokjin. Dia sangat mengenali hyungnya itu , dia tahu tipe wanita yang bisa memikat jin dan bahwa Dita adalah tipe ideal jin.
Suga saat itu sedang mabuk berat ditemani namjoon yang menjaga hyungnya, di salah satu bar di Bali.
wajahnya sudah berubah sangat merah mulai merancau, bercerita kepada namjoon
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hyung , kau sudah mabuk berat , sebaiknya kita balik ke vila , yang lainya sangat khawatir , lusa kau sudah menikah , tidak akan terjadi apa - apa , kalian sudah sejauh ini . tidak mungkin membatalkan pernikahan"
kata namjoon yang melihat suga sudah merancau kemana mana.
"Dia, sangat cantik rambutnya panjang hitam kelam seperti malam.Seseorang yang ceria senyumnya, renyah tawanya, dan pandangan matanya adalah pandangan seorang perempuan yang berbahagia karena cinta, membuat ku ingin hidup kebih lama dan menikmatinya, tapi aku malah memutuskanya"
"Menurutmu , mereka berselingkuh di belakangku kan ?. mereka sangat serasi.
"aku tidak peduli, mereka berselingkuh atau tidak, dia milikku"
kata suga kepada namjoon . Dengan suara yang sudah parau.
"Hyung ..." mencoba menyadarkan suga , walau mereka di bali . Namjoon takut ada yang melihat , dan mengenalinya dan suga.
"Hyung , Dita memilihmu dan belum terlambat, kau temui dita dan minta maaf" kata Namjoon dengan suara pelan .
"Aku bodoh, sungguh aku bodoh," begitu pengakuan suga kepada namjoon .
Namjoon cuma tersenyum. Tentu saja tersenyum. dia tahu suga adalah orang yang dingin, memutuskan sesuatu dengan emosinya . tidak perna berpikir panjang , pada akhirnya selalu seperti ini .
Suga mengambil sebotol minuman lagi, pergi ke meja di sudut bar itu. sebetulnya suga kurang betah dengan musik yang mengentak ruangan.Namun ketika sudah beberapa gelas diteguknya, tampak suga menemukan ketenangannya kembali.
