Mereka memulai kencan sehari, mereka tidak ketempat yang wah, hanya mengunjungi cafe yang biasa dita datangi, dita duduk disebrang meja memandang kepada suga. Sesunging senyum membayang di bibirnya.
mereka mengalami percakapan yang menyenangkan, tidak ada yang luar biasa hanya kehidupan sehari hari, suga lebih banyak menceritakan tentang pekerjaanya sebagai idol dimana perjuangan mereka dulu, mungkin untuk memotivasi dita, dia sangat mencintai musik. Betapa dia susah mengungkapkan perasaan perasaanya yang hanya bisa disalurkan di musik.
"Saya bukan orang yang romantis dita" kata suga.
"oppa, wanita sangat menyukai hal hal yang romantis, bunga, surat cinta, kartu kartu ucapan, mereka membutuhkan suasana yang romantis dalam hidupnya." jika kau mencintai, katakanlah akan ada perasaan lega." dita tersenyum.
Suga tersenyum. "aku perna mendengar, bahwa cinta yang kita berikan adalah satu satunya cinta yang kita simpan" kata Suga kepada dita.
"apa kau sudah memberikan cintamu pada adora? Tanya dita.
"ini kencan kita, saya tidak mau ada orang lain" jawab suga.
Namun sepertinya dita tidak puas akan jawaban suga.
"Apakah dengan melihat senyumanya saja hati bergetar, memandang matanya saja terasa damai, jika itu benar cinta, maka aku jatuh cinta padamu." memandang lekat dita.
Dita tersipu malu.Setelah makan siang mereka ketaman hiburan, melakukan hal hal spontan, menaiki wahana wahana , yang entah bagaimana dita selalu bersemangat dengan sangat ceria dan hangat. Ada tempat dimana dita memeluk suga dari awal sampai akhir. Rumah hantu. Suga bahkan tertawa ,dita yang bisa sangat gembira dengan bungee jumping dari atas gedung tapi ketakutan setengah mati, di rumah hantu.
Hari ini mereka tidak jadi menonton suga memutuskan untuk menikmati sisa hari mereka dengan melihat senja dipinggir pantai.
Dita bersandar di bahu suga, sayup suga berbicara. "aku ingin menciummu, maka ciumlah juga aku manisku, dan biarkan kita berpisah dan biarkan ciuman itu hidup dalam batinku. "
"Wah oppa, menerutku itu sangat romantis, Dita mendongakan kepalanya, "benarkah? suga mengangkat dagu dita dan menciumnya ,menyesap lama.
"mungkin ini yang terakhir kalinya. " menatap dita dalam. "saranghee" kata suga.
"kau tetap tidak mau jadi teman ku? "suga bertanya.
"aku tidak mau oppa, aku tidak akan sanggup, akan kujadikan alasan teman untuk terus mendekatimu, aku terlalu menyukai mu....".
Suga hanya menganguk dia mengerti.
Mungkin dia juga akan menjadikan alasan "teman" untuk selalu mendatangi dita.Setelah mengantar dita pulang, suga kembali ke apartemen adora, biar bagaimana dia telah memilih mempertahankan hubunganya dengan adora.
Suga membuka pintu apartemen adora, tanpa menekan bell, dia tidak mau mengangu,
namun tidak disengaja melihat jin dan adora yang berciuman."HYUNGG"..panggil suga nyaring, adora dan jin saling melepas diri.
Memandang jin, dengan tatapan membunuh.
"kau ingin membalasku" membulatkan matanya, Ada kilatan kemarahan disana.Jin mencoba menenangkan suga yang nampak sangat marah. Adora bersembunyi dibalik tubuh jin, belum perna dia melihat suga semarah itu.
"Yoongi, kau sudah tidak mencintai adora, aku tidak mau kau menyakitinya. Kau terlalu keras hati untuk jujur pada dirimu sendiri.
Hanya memasukan orang baru dalam hidupmu, kau sudah berubah.
"Makaudmu orang baru? Dita? , dia tahu soal ini? "
"ya dia, dia tahu, mengenai aku dan adora., aku dan dita tidak benar benar bepacaran" kata jin.
"bahkan ,dia sudah menerima bayaranya" celetuk adora.
"diamlah" jin menyuruh adora untuk tidak ikut campur.
Wah... kalian bertiga... Sangat hebat. Menjadikan aku badut. Kalian benar benar aktor yang hebat."
Suga mengambil photo dia dan adora yang terpapang ruang tamu dan melemparkanya ke tembok
"SHIBALL" teriak suga
meninggalkan jin dan adora, begitu saja.Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
I Need You
FanficJatuh cinta itu mudah, tapi menemukan orang yang tepat itu susah...