Bab 3 | Kedatangan Rena 1

3.6K 7 0
                                    

Beberapa hari pun telah berlalu. Tiba saatnya hari dimana istri ane Mia mau berlibur ke kota A. Tidak hanya sendiri, dia ditemani oleh salah satu teman dekatnya yang bernama Dita.

Ane : pagi betul kemas2nya, emang mau berangkat jam berapa yang??
Mia : nanti agak siangan pah..
Ane : pake apa yang nanti?
Mia : nanti dijemput sama Dita pakai mobil biar santai kan pah diperjalanan. Namanya juga liburan. Hehehe
Ane : udah selesai kemas2 nya??
Mia : udah
Ane : ayo makan dulu aja..
Mia : iya.. eh pah nanti selli dijaga loh.. (selli adalah anak kami)
Ane : iyaiya.. nanti kita juga mau liburan juga..
Mia : hah, liburan kemana??
Ane : kerumah nenek laaahh..
Mia : ah papah ini bisa aja
Ane : ya klo jaga sendirian mana bisa yang.. aku tak bisa hidup sendiri yang.. ciieeee... Wkakakakak..
Mia : ywdh ayo kita makan..

Waktu sudah menunjuk kan pukul 10.00. Mia pun dijemput oleh Dita.

Dita : mas, Mia aku culik dulu yaa... (Sambil tersenyum dengan manis dan centil)
Ane : culik aja sana yang jauh.. yg cuma ada kalian berdua klo bisa.. hehehe..
Dita : beneran nih yaaa... Jangan cemburu loh yaa...
Ane : g akan daaahh...

Mia dan Dita pun sudah siap untuk berangkat. Dan mera pun akhirnya pergi ke Kota A untuk berlibur. Sekarang dieumah tinggal ane dan selli.

Ane : berhubung mamah lagi liburan sama tante Dita, gmn klo kita liburan juga sayang?? (Tanya ane pada anak ane)
Selli : mau pah, kita kemana pah..
Ane : kita ke tempat eyang uti biar rame.. gimana??
Selli : mau pah.. jangan lupa beli jajan ya pah..
Ane : iya sayang nanti beli jajan diluar ya..
Selli : iya pah..

Sorenya pun ane dan selli berangkat kerumah orang tua ane. Perjalanan kita tempuh sekitar 1 jam dari rumah. Sesampainya disana ane mulai menyusun rencana. Tak lupa ane tanya kabar istri ane via chat.

Ane : udah sampe yang?
Mia : udah pah. Ini habis selesai mandi..
Ane : ini si Selli aku bawa kerumah ibuk, biar ada temennya merawat. Hehehe
Mia : ah ternyata gitu ya caramu..
Ane : hahaha mau gimana lagi..

Setelah ane chat istri, kegiatan seperti biasa. Sampai leesokan harinya ane pamit pulang dengan alasan ada kerjaan yang harus diselesaikan. Ane titipkan anak ane ke orang tua ane, dan ane pun pulang.

Dijalan ane hubungi Rena agar datang kerumah. Dan Rena pun menyanggupinya.

Setelah sampai dirumah tak lama Rena datang. Penampilannya sungguh mempesona dengan menggunakan hijab gamis seperti orang alim dan yang membuat makin terlihat cantik adalah kacamatanya. Ane suruh suruh masuk kerumah kemudian ane buatkan minum si Rena.

Saat ane membuat minum untuk Rena. Ane bubuhi minumannya dengan obat perangsang. Karena walau dengan ancaman masalah hutang masih kurang untuk menaklukkan Rena.

Selesai membuatkan minum kemudian kita ngobrol seperti biasa sambil menikmati hidangan yang ane sajikan untuk Rena. Ditengah obrolan napas Rena mulai memburu, terlihat keningnya mulai berkeringat dan duduknya gelisah. Itu menandakan obat perangsangnya mulai bereaksi. Walaupun seperti itu, Rena berusaha untuk menjaga penampilan dan gelagatnya selayaknya wanita sholehah.

Nafasnya semakin memburu dan matanya terlihat sayu. Walau begitu ane tidak terburu2 dalam bertindak. Ane tunggu sampai sekitar 15 menit agar lebih yakin efek obat itu benar2 menguasainya.

Rena mulai g focus lagi dengan obrolan kita, hanya helaan nafas yang tersengal diserta tatapan yang semakin sayu pada ane. Ane pun mulai menggeser duduk agar semakin dekat dengannya, dia seperti terkejut namun tak mampu mengeluarkan kata-kata protes atau penolakan, hanya nampak sekilas dari tatapan matanya yang memandang curiga ke ane dan berusaha menggeser duduknya agar menjauhi ane, namun nampaknya pengaruh obat itu membuat seolah-olah badannya kaku dan diam saja saat ane mendekat.

Setelah yakin, tangan kiri ane mulai memegang tangan kanan Rena yang diletakkan diatas pahanya yang tertutup oleh baju gamisnya. Tangan Rena benar2 halus dan lembut. Tangannya tersentak lemah dan ada usaha untuk melepaskan dari genggaman ane, namun sangat lemah bahkan bulu-bulu halus yang ada di lengannya berdiri seperti dialiri listrik ribuan volt. Matanya terpejam dan tanpa sadar mulutnya melenguh..

Rena :Ouhh.... (tangannya semakin basah oleh keringat dan tanpa dia sadari tangannya meremas tangan ane)

Ane makin yakin dengan reaksi obat itu. Lalu tangan kanan ane menggenggam tangan kanan Rena yang telah menggenggam tangan kiri ane, tangan kiriku melepaskan tangan kanannya yang dipegang dan diremas mesra oleh tangan kanan ane, sehingga tubuh ane bisa berhadapan tubuh Rena dan tangan kiri ane mulai merengkuh pundaknya dari belakang. Dengan nafas yang memburu rena berkata.

Rena : Aaa...aapa..apaan....nih......Mas..??
Ane : kamu lupa dengan kontrak kita sayang??

Rena hanya terdiam. dengan gairah yang menyala-nyala wajah ane langsung mendekati wajah Rena dan secara cepat bibir ane melumat bibirnya. Nafsu ane semakin meningkat setelah merasakan lembut dan nikmatnya bibir tipis Rena. Dengan penuh nafsu, ane hisap kuat bibir tipis itu.

Rena : Mas Ouhmmhhh... mmmhhhh...

Hanya itu kata yang terucap dari bibirnya.. karena bibirnya tersumpal oleh bibir ane.

Rena berusaha memberontak, tapi gairah yang muncul dari dalam dirinya akibat efek dari obat perangsang yang ane berikan membuat tenaga berontaknya sangat lemah dan tak berarti apa-apa. Perlahan namun pasti bibirnya mulai membalas hisapan bibir ane, sehingga terjadilah ciuman yang panas, matanya tertutup rapat menikmati ciuman itu.

Pegangan tangan ane lepaskan kemudian memeluk erat tubuhnya sehingga dada ane merasakan empuknya tetek Rena yang tertutup oleh baju gamis yang panjang.

Dan kedua tangan Rena pun memeluk erat dan terkadang membelai mesra punggung ane. Bibir ane mulai merayap menciumi wajahnya yang cantik. Mulutnya menganga... matanya mendelik dengan leher yang tengadah...

Rena : Aahhh..... ouh...... mmmhhhh.... eehh... ouhhh

Erangan penuh rangsangan keluar dari mulut Rena.

Disaat bibir ane menciumi wajah, bibirnya dan lehernya yang masih tertutup oleh jilbab yang lebar, secara perlahan tangan kanan ane merayap ke depan tubuhnya dan mulai meremas teteknya..

Rena : Ouhhh....aahhh...

Kembali Rena mengerang. Tangan kirinya memegang kuat tangan kanan ane yang sedang meremas teteknya. Karena terangsang tanpa sadar tangan Rena mengarahkan jari ane ke puting susunya agar ane memainkan puting susunya dari luar baju gamis yang dikenakannya

Rena : ouh...ouh...ohhh...

Sisi lain istriku dan sahabatnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang