Bab 9 | kejutan yang tak terduga dari Mia

1.6K 4 1
                                    

Sampai suatu ketika ane diperintahkan atasan pergi keluar kota karena dinas selama 2 minggu. Ane pamit dengan Mia kalau ane disuruh dinas luar selama 2 minggu.

Hari pertama komunikasi kami lancar seperti biasa, hati kedua komunikasi kami masih lancar. Hari ketiga Mia susah untuk membalas chat atau telpon ane dipagi hari tapi lancar komunikasi dimalam hari. Mungkin pikir ane Mia sedang sibuk mengurus kerjaan kantor dan sibuk ngurus rumah jadi waktu luangnya hanya malam.

Hari ke 10 ternyata kepentingan kantor telah selesai lebih cepat 4 hari dari yang dijadwalkan. Ane pulang tanpa sepengetahuan Mia. Sekitar pukul 9 ane sampai rumah yang dimana itu waktu dimana Mia istri ane dan Selly anak ane sedang tidak ada dirumah karena Mia bekerja dan Selly sedang sekolah.

Ane buka garasi rumah, ternyata disitu ada motor Mia. Padahal prasaan ini jam kerja, atau mungkin Mia sedang sakit jadi tidak ngantor? Tapi kenapa kalau Mia sakit tidak mengabari ane ya??? Pikir ane. Awalnya ane tidak merasa curiga sama sekali karena selama ini Mia adalah cewek baik2, kalem, alim dan sholeha walau diranjang benar2 berbanding terbalik, ia menjadi binal diranjang.

Ane masuk kerumah, terlihat sepi tidak terlihat Mia dimanapun. Tapi saat ane keruang tengah, ane melihat tas Mia diatas meja dan baju kerjanya diatas sofa. Kemudian ane pergi keruang makan, ane melihat rok dan stocking Mia diatas meja makan. Apa yang sebenarnya terjadi?? Ane jadi makin deg degan.

Kemudian ane menuju ke kamar bawah tidak ada Mia. Ada dimana istri ane sebenarnya ini?? Kemudian ane kepikiran kamar lantai 2. Kemudian ane naik ke lantai 2 dan menuju kamar yang berada disana.

Setelah sampai didepan kamar ane samar2 mendengar suara. Kemudian perlahan ane mengintip lebih dulu dari celah pintu yang kebetulan tidak tertutup rapat. Ane melihat sepasang kaki mulus istri ane saja, ah ternyata istri ane sedang istirahat sendiri ane agak sedikit lega.

Sesaat ane menghela nafas karena lega, namun tiba-tiba ada sebuah kaki yang merayap menaiki kaki istri ane. Ane sontak kaget namun berusaha menenangkan diri, agar tau kondisi yang sebenarnya. Kemudian ane perhatikan sepasang kaki lainnya yang terlihat mulus banget. Letak tempat tidur ane jika pintu kamar terbuka pasti tidak akan kelihatan dari arah kepala tempat tidur.

Dari cermin rias ane kembali terkejut melihat tubuh Mia yang sudah tidak menggunakan apa-apa lagi, sementara di atasnya menindih seseorang yang sangat ane kenal, sahabat Mia. Teman sekantornya yang selama ini ane percayakan jika Mia istri ane ingin berlibur keluar kota. Seseorang yang juga ane kagumi. Dia selalu membayangi pikiran ane yang kadang ngeres namun sedang bosan dengan wajah Mia.

Dita memang seorang wanita dengan wajah yang cantik. Tingginya juga seukuran istri ane, teteknya bisa dikategorikan tobrut dan bokongnya padat semok. Kehidupan Dita dengan suami yang ane dengar dari cerita Mia sih biasa saja, malahan cukup dingin. Dita sering iri dengan gaya kami yang masih seperti orang pacaran. Tapi hari ini ane tidak percaya kalau ternyata Mia dan Dita bukan hanya bersahabat tapi menjadi sepasang kekasih.

Lamunan ane buyar karena mendengar suara desahan Mia. Istri ane dan Dita masih melakukan French kiss, ane sedikit cemburu karena melihat begitu semangatnya Mia membalas setiap ciuman yang diberikan Dita. Mereka terlihat sangat mahir memainkan lidahnya.

Posisi Dita yang di atas Mia, selalu menggoyangkan pinggulnya mengikuti irama tangan kanan Mia yang memegang bokongnya, sementara tangan kiri Mia mengelus leher dan punggungnya. Desahan Mia terdengar lagi saat Dita memegang pentil Mia.

Sekarang bukannya ane marah sama Mia, malahan ane jadi ikutan sangek, ane justru menikmati apa yang dilakukan mereka. Dita mulai melepas gaya french kissnya dan mulai menjilati leher Mia, kemudian ke telinga dan mengulumnya, membuat Mia mendesah dan memperkuat pelukannya pada Dita. Ane tau rasanya saat itu, karena itu juga yang ane lakukan ke Mia saat foreplay. Dita mencium Mia dan menjilati leher Mia seperti menikmati eskrim. Dita mulai turun ke arah tetek Mia yang sekel itu. Diremasnya kedua bukit dengan begitu halusnya, sambil menjilati dan mengulum pentilnya, Mia menggelinjang dan begitu menikmatinya, ane merasa bersalah pada Mia karena sering melewati bagian ini.

Sisi lain istriku dan sahabatnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang