Tubuh Rena lemas dan hampir terjatuh kalau tak ane tahan. Lalu dia terduduk di kursi sambil mengatur nafas yang tersengal-sengal, badannya basah oleh keringat yang bercucuran.
Tapi dibalik rasa lelahnya, gairahnya masih menyala-nyala ketika melihat kontol ane yang masih tegang mengangguk-angguk. Ane duduk disampingnya dengan nafas yang memburu oleh gairah yang belum terpuaskan. Tiba-tiba Rena berdiri membelakangi ane, kakinya mengangkang dan pantatnya diturunkan mengarahkan liang vaginanya agar tepat berada diatas kepala kontol ane.
Tangan kanannya meraih kontol ane agar tepat berada di depan memeknya dan ... bleshhhh....
Rena : AUUWW.... Auww.... Ahhhh...
Secara perlahan Rena menurunkan pantatnya sehingga kembali kontol ane menyusuri dinding memeknya.
Rena : Aaahhh......
Erangan nikmat kembali keluar dari mulut Rena. Lalu dia mulai menaik turunkan pantatnya agar kontol ane mengaduk-ngaduk memeknya dari bawah..
Semakin lama gerakannya semakin melonjak-lonjak sambil tiada henti mengerang penuh kenikmatan, kedua tangan ane memegang kedua tetek Rena dari belakang sambil meremas dan mempermainkan puting susu yang semakin keras dan menonjol. Kepalanya mulai terdongak dan menoleh kebelakang mencari bibir ane atau bagian leher ane yang bisa diciumnya dan kamipun berciuman dalam posisi yang sangat menggairahkan.
Lonjakan tubuh Rena semakin keras dan kaku. Beberapa saat kemudian kembali kontol ane merasakan pijatan dan remasan yang khas dari seorang wanita yang mengalami orgasme sambil menjerit nikmat
Rena : AAAUUUUUWWWWW........ Aaakkhhhh.........
Namun sekarang, ane tidak memberikan waktu istirahat pada Rena, karena ane merasa ada dorongan dalam tubuh ane untuk segera mencapai puncak. Napas ane sudah tersengal-sengal tidak teratur, maka ane minta Rena untuk berposisi nungging dengan kaki kanan di lantai sedang kaki kiri di tempat duduk kursi sedangkan kedua tangannya bertahan pada kursi. Lalu kaki kanan ane menjejak lantai sedang kaki kiri ane letakkan dibelakang kaki kiri Rena sehingga selangkangan ane tepat berada di belahan pantat Rena yang putih, montok dan mengkilat oleh basahnya keringat. Tangan kanan ane mengarahkan kontol ane tepat pada depan memeknya yang basah dan semakin menggairahkan. Lalu ane mendorong pantat ane hingga blessshhh....
Rena : Auw... Auw... Ouhhhh....
Kembali Rena mengeluh nikmat ketika merasakan kontol ane kembali memasuki memeknya dari belakang. Ane gerakan pantat ane agar kontol ane kembali mengocok memeknya. Rena memaju mundurkan pantatnya menyambut setiap sodokan kontol ane sambil tak henti-henti mengerang nikmat..
Rena : Ouh... ohhh...ayoo.. Pak...ayo... ohh...ouhh...
Rupanya Rena merasakan kontol ane yang semakin kaku dan bengkak yang menandakan bahwa beberapa saat lagi ane mencapai orgasme.
Rena semakin bergairah menyambut setiap sodokan kontol ane, hingga akhirnya gerakan tubuh ane semakin tak terkendali dan kejang-kejang dan pada suatu titik ane menancapkan kontol ane sedalam-dalamnya dilubang memeknya yang disambut dengan remasan dan pijitan nikmat oleh dinding memeknya sambil berteriak nikmat
Rena : Auuuuwwwhhhhhhh...... Aakkhhh.......
Dan Rena pun berteriak nikmat bersamaan dengan ane.
Cretttt.... Creeetttt... crettttt sperma ane terpancar deras membasahi seluruh rongga diliang memeknya.
Tubuh Rena ambruk telungkup dikursi dan tubuh ane pun terhempas di kursi sambil memeluk tubuh Rena dari belakang dengan helaan napas yang tersengal-sengal kecapekan. punggung ane tersandar lemas pada sandaran kursi sambil berusaha menarik nafas panjang menghirup udara sebanyak-banyaknya.
Ane perhatikan Rena tersungkur kelelahan sambil telungkup di atas kursi. Sambil beristirahat mengumpulkan napas dan tenaga yang hilang akibat pergumulan yang penuh nikmat, mata ane menatap tubuh bugil Rena yang basah oleh keringat. Dan terbayang oleh ane betapa liarnya Rena barusan pada saat dia mengekspresikan kenikmatan seksual yang menghampirinya. Semua itu diluar dugaan ane.
Ane tak menyangka Rena yang anggun dan lemah lembut bisa liar klo lagi ngentot. Ane melihat seluruh tubuh Rena yang bugil dan basah oleh keringat.
Uhhh....... .. Tubuh itu benar-benar sempurna ...... Putih , halus dan mulus.... Beruntung sekali hari ini ane bisa menikmati tubuh indah ini.
Ane terus menikmati pemandangan indah ini, sementara Rena tampaknya benar-benar kelelahan sehingga tak sadar bahwa ane sedang menikmati keindahan tubuhnya.
Semakin ane memandangi tubuh indah itu, perlahan-lahan gairah muncul kembali seiring dengan bertahapnya tubuh ane yg pulih.
Dalam hati ane berbisik agar hari ini ane bisa menikmati tubuh Rena sepuas-puasnya. Membayangkan hal itu, membuat kontol ane mengeras.
Perlahan tangan ane membelai pinggulnya yang indah, dan bibirku menciumi pundaknya yang basah oleh keringat, namun nampaknya Rena terlalu lelah untuk merespon cumbuan ane, dia masih terlena dengan kelelahannya, mungkin dia tertidur kelelahan.
Posisi kami yang berada di atas kursi panjang ini membuat ane kurang nyama, maka ane hentikan cumbuannya, kedua tangan ane merengkuh tubuh indah Rena dan dengan sisa-sisa tenaga yang mulai pulih ane bopong tubuh indah itu ke kasur.
Dengan penuh semangat ane membopong tubuh bugil Rena kearah kasur.
Ane letakkan tubuh Rena dengan hati-hati dalam posisi telentang. Rena hanya melenguh lemah dengan mata yang masih terpejam. Ane duduk di atas kasur sambil memperhatikan tubuh indah ini lebih seksama.
Semakin diperhatikan semakin terpesona ane akan kesempurnaan tubuh Rena yang sedang telanjang bugil. Kulit yang demikian putih , halus dan mulus dengan bagian selangkangan yang benar-benar sangat indah dan merangsang.
Di sela-sela memeknya terlihat lelehan sperma ane yang keluar dari dalam memeknya mengalir keluar ke sela-sela kedua paha Rena. Ane mengambil tisu yang ada di pinggir tempat tidur dan mengeringkan lelehan sperma itu dengan penuh perasaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sisi lain istriku dan sahabatnya
De Todocerita ini mengisahkan tentang kehidupan keluarga kami dan sahabat istriku. dimana istriku dan sahabatnya dengan kesehariannya yang menggunakan hijab yang membuat mereka terlihat aliman dan kalem. Dan juga dimana persahabatan mereka tidak hanya seke...