Hari demi hari telah berlalu, tak terasa sudah seminggu berlalu pasca kejadian Aileen waktu itu.
Seperti biasa hari ini Aileen berangkat ke sekolah bersama Galang, selama perjalanan mereka berbincang ringan, membahas beberapa topik seperti ujian yang semakin dekat, study date, jalan-jalan di akhir pekan dan masih banyak lagi.
Kringg~!
Bel istirahat berbunyi, semua anak murid berlari menuju kantin, begitu juga dengan Aileen dan Bella, juga Galang, Bagas dan Al.
"Ini mau langsung pesen?" Tanya Al.
"Iya, yaudah biar gue yang pesen, kalian kayak biasa kan?" Tanya Bella di angguki yang lain.
"Kuy lah gue temenin." Ucap Al lalu pergi bersama Bella meninggalkan Bagas dengan dua sejoli yang sedang kasmaran itu.
"Sialan bener si Al, gue di tinggal sama kalian berdua." Ucap Bagas kesal.
"Kasian amat jomblo." Balas Galang.
"Kon–" Bagas tak melanjutkan ucapannya, ia memilih berjalan duluan menuju bangku yang biasanya mereka duduki jika di kantin.
"Kamu jangan makan permen dulu dong, nanti giginya sakit lagi." Ucap Galang menasehati Aileen, Aileen sudah terlalu banyak memakan permen Minggu ini.
"Enggak, janji giginya gak bakal sakit lagi." Ucap Aileen menunjukkan jari kelingkingnya yang langsung di balas sama Galang.
"Awas aja kalo sampe sakit gigi lagi, aku ga mau nolongin." Ucap Galang di angguki Aileen.
"Bener bener hari sial." Gumam Bagas lalu menelungkup kan kepalanya.
"Eum.. permisi." Suara seseorang mengintrupsi ketiganya.
"Lo!? Ngapain lagi lo kesini? Mau nyari masalah?" Tanya Galang sewot.
Siswi yang tak lain adalah intan itu menggeleng cepat, "enggak, enggak sama sekali, gue kesini mau minta maaf sama kalian, terutama Aileen, gue mau minta maaf karena perbuatan gue Minggu lalu." Ucapnya cepat, menyanggah pendapat Galang.
"Minta maaf?" Bingung Aileen.
Intan mengangguk. "Iya, kejadian Minggu lalu.. lo gak munkin lupa kan? Gue kesini karena itu, mau minta maaf, gue akui gue salah banget karena udah ngikutin perkataan indah buat ngebully lo, padahal seharusnya gue gak ngelakuin itu karena salah." Intan menjelaskan secara belibet, ia bingung, tremor, takut, panik, rasa bersalah, semuanya campur aduk menjadi satu.
"Ah! Nyebelin banget, maaf kalo kata kata gue sama sekali gak bisa di pahami, intinya gue kesini mau minta maaf." Jelas intan lagi, menunduk dan memainkan kedua tangannya.
"Wet.. sapa nih?" Tanya Bella yang baru datang.
"Buset, neng? Ngapain lagi lo kesini?" Tanya Al.
"M - mau minta maaf." Jawab intan gugup, KALIAN HARUS TAU DIA SEPANIK ITUU!!
"Tulus, atau pura-pura nih minta maafnya?" Tanya Bella tersenyum menyeringai.
"G - gue serius, dari lubuk hati gue, gue bener bener mau minta maaf sama Aileen." Jawab intan.
"Sok atuh leen, aku serahkan segalanya kepada engkau jiakhh." Ucap Bella lalu ia duduk, Al juga sudah duduk terlebih dahulu.
Aileen mengangguk sambil tersenyum manis. "Tenang aja, kamu sama temen kamu udah aku maafin kok." Jawab Aileen.
"Terbuat dari apa sih hati lo leen? Bisa bisnya masih mau maafin tindakan mereka, apalagi indah yang udah kelewat batas itu." Tanya Al menggeleng heran.
"Makasih! Makasih banget lo udah mau maafin gue, gue bisa tenang dari rasa bersalah sekarang." Ucap Intan.
"Lagian itu gak sepenuhnya salah kamu kok, lebih ke salahnya Indah sih, salah kamu mah cuma karna kamu mau temenan sama dia." Ucap Aileen.
Intan mengangguk. "Yaudah, kalau gitu ku permisi ya. Aileen, sekali lagi makasih." Intan pun pergi meninggalkan mereka.
° 7 DAYS °
Hari sudah mulai sore, namun kedua muda mudi yang duduk di atas tanah itu masih enggan untuk bangun dan pulang.
"Tau gak sih Lang? Aku tuh bahagiaaaa banget hari ini, apa lagi pas tadi Intan mau minta maaf, itu berarti tandanya dia hebat udah mau mengakui kesalahannya." Ucap Aileen yang saat ini bersandar pada bahu Galang.
"Iya, aku juga bahagia hari ini, gak hari ini doang sih, tapi semenjak sama kamu hari hari aku tuh selalu dijalani dengan bahagia, kenapa ya?" Tanya Galang seolah bingung.
"Ih! Apaan sih!?? Gombal bangetttt kamu tau gak?" Tanya Aileen kesal, namun tak bisa dipungkiri, ia tersipu malu.
"Dih gombal, orang beneran juga. Oh iya, aku bangga deh sama kamu, kamu mau maafin Intan sama Indah yang kelakuannya udah kayak jelmaan iblis itu, padahal kalau aku jadi kamu aku gak bakal maafin mereka berdua, terutama si Indah." Ucap Galang.
"Gak boleh gitu, gimana pun juga mereka juga manusia yang bisa berbuat salah, aku kesel sih pasti, apalagi sama si Indah itu, rasanya pengen aku hih! Deh, tapi ya gitu deh, pokoknya maaf maafin aja, aku yakin kok mereka berdua orang yang baik." Ucap Aileen.
"Oke, cukup bahas tentang mereka. Aku mau mulai sekarang sampe nanti nanti nanti kita buka lembaran baru, kita lupain semua yang terjadi di masa lalu, aku juga mau mulai jaga kamu lebih dari sekarang, biar ga keulang lagi kejadian itu." Ucap Galang menggenggam tangan Aileen.
"Iya iya, yaudah, yuk pulang, udah mau malem nih, bisa bisa aku di cariin sama bunda." Ajak Aileen, ia bangun lalu mengajak Galang untuk pulang.
Tamat.
Dengan adanya chapter ini, maka 7 Days resmi tamat.
Terimakasih kepada kalian yang sudah berkenan membaca cerita ini hingga selesai, jangan lupa tinggalkan jejak bila suka, jngan lupa baca juga cerita ceritaku yang lain, dan tentunya gak kalah seru.
Bay bay, sampai jumpa di cerita lain ku yang baru!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
7 days. || Wonruto [Completed]
FanfictionGalang tak menyangka jika Aileen bisa membuatnya suka balik kepada gadis itu. "Tapi gue ga ada rasa sama lo, Aileen." ucap galang. Aileen tetap tersenyum. "aku tau kok, makanya aku bakal bikin kamu suka sama aku dalam kurun waktu seminggu." ucap ail...