10. Janji

15 5 0
                                    

Sepulang sekolah Galang menghampiri Aileen ke kelasnya, setibanya Galang ia  melihat bahwa pacarnya sudah bersiap untuk ekskul.

"Mau ekskul?" Tanya Galang.

"Iya." Jawab Aileen singkat.

"Mau aku tungguin sampe selesai gak? Biar nanti pulang bareng." Tanya Galang.

"Gausah, pulang aja sana." Ucap Aileen ketus.

Galang bingung, ini pacarnya kenapa ketus banget ke dia? Apa Galang buat salah ke Aileen? Kayaknya enggak deh, atau jangan jangan Aileen tau kalau dia bolos? Ah tapi gak munkin.

"Kamu kenapa? Lagi datang bulan? Kok galak banget sama aku?" Tanya Galang heran.

"Gak, gatau, tanya diri kamu sendiri sana." Jawab Aileen.

"Aku gak tau kalau kamu gak ngomong sayang.." ucap Galang.

"Gimana hari ini belajarnya? Tadi pagi belajar apa?" Tanya Aileen menatap Galang tajam.

Imut bnget sial. Tapi tunggu, jangan jangan Aileen tahu.. "Kamu tau ya kalo aku bolos? Kamu marah karna itu?" Tanya Galang.

Aileen menatap Galang tajam. "Ya menurut kamu aja? Kenapa make bolos bolos segala? Kamu mau masuk BK?" Tanya Aileen galak, namun malah terlihat lucu bagi Galang.

"Yaudah, maafin aku ya. Gak lagi lagi deh aku bolos." Ucap Galang.

"Iya lah! Harus, emang keren kamu bolos bolos kayak gitu? Hah?" Tanya Aileen.

Galang menunduk. "Enggak." Jawabnya.

"Awas kalo aku tau kamu bolos bolos lagi, kamu.." Aileen memperagakan jempol yang menyayat lehernya.

Galang meneguk ludah kasar. "Iya.. enggak, pegang janji aku." Ucap Galang.

"Oke, aku pegang janji kamu. Udah ah aku mau ekskul dulu, kamu pulangnya hati-hati." Ucap Aileen di angguki Galang.

Aileen pun berjalan menuju depan ruang UKS yang biasa di jadikan sebagai tempat latihan jika ekskul PMR.

Galang tak langsung pergi pulang, melainkan ia pergi ke warung di samping sekolah untuk nongkrong dengan teman temannya, ada al dan Bagas juga di sana.

"Eh Lang, tumben? Sekalian nungguin Aileen ya?" Tanya al di angguki Galang.

"Iya, gatau kenapa gue pengen kesini, perasaan gue juga gak enak." Jawab Galang.

"Yaudah, tungguin aja disini, sekalian nongkrong sama kita kita." Ucap Bagas.

"Iya dah, jarang jarang juga gue nongkrong sama kalian." Ucap Galang di acungi jempol oleh teman-temannya.

° 7 DAYS °

Sepulang ekskul Aileen langsung berjalan menuju gerbang, niat awalnya ia ingin memesan ojek, namun sial beribu sial hp nya mati karena kehabisan baterai.

"Ah elah, make mati segala, mana aku lupa bawa charger lagi." Gumam Aileen kesal, ia pun dengan sangat terpaksa berjalan menuju rumah.

Karena ia tahu, di jam segini angkot akan jarang ditemukan, terlebih daerah sekolahnya itu jarang sekali dilewati angkot maupun bus.

"Ini baru jam setengah 5 aja udah pengen gelap kayaknya, berarti aku harus jalan cepet nih biar cepet nyampe rumah." Gumam Aileen lagi.

Tanpa ia sadari ada 2 orang yang mengikutinya, entah apa maksud kedua orang itu mengikuti Aileen.

Saat sedang berjalan santai sambil menikmati pemandangan dan suasana sekitar Aileen dikejutkan dengan tangannya yang ditarik secara tiba-tiba oleh dua orang.

Aileen berusaha memberontak sekuat tenaga, namun sia sia, pegangan kedua orang ini terbilang cukup kuat untuk seukuran perempuan.

"Tarik terus tan, bawa ke gang sepi yang ada di ujung jalan." Ucap salah satu dari mereka.

"Oke."

'suaranya.. ini suara yang waktu itu aku denger di kamar mandi kan' batin Aileen, ia kenal betul dengan dua suara kedua orang yang saat ini sedang menyeretnya.

"Ugh.. sakit! Lepas dong!" Pekik Aileen berusaha melepaskan cengkraman di tangannya.

"Gak bakal!" Jawab salah satunya.

"Lepass!!" Ucap Aileen, ia tak ingin menjadi wanita lemah, ia harus bisa melawan kedua orang ini.

"Kalian siapa sih? Kenapa bawa aku kesini? Kenapa juga kalian narik aku?! Aku ada salah apa sama kalian!? Akhh!" Aileen bertanya di akhiri pekikan di akhir karena tubuhnya di lempar hingga membentur dinding.

"Mampus, sakit kan?" Tanyanya.

"Sialan kalian." Ucap Aileen.

"Berani banget dia ngomong kasar, langsung sikat aja gak sih?"

"Diem! Kalau kalian berani buat nyentuh aku sejengkal aja, aku pastiin kalian bakal kesakitan." Ancam Aileen berharap kedua perempuan yang berada di hadapannya itu ketakutan mendengar ucapannya.

"HAHA!! Lo kira kita bakal takut? Enggak!" Jawabnya bangga.

'Aduh ya Allah, gimana ini.. mereka gak takut, masa iya aku harus make kekerasan? Aku sempet sih di ajarin bela diri sama ayah, tapi tetep aja.. aku takut.' batin Aileen, saat ini ia bingung, apakah ia harus melawan atau diam saja hingga ada yang datang untuk menolongnya.

"Aku beneran! Kalo kalian mendekat, aku gak segan segan buat bales semua perlakuan kalian!" Ancam Aileen lagi.

"Bacot lo, ngomong doang." Ucap indah lalu menjambak rambut Aileen.

'Yaalah aku izin ya, mereka udah keterlaluan banget, maaf ya allah.'

"Sialan." Aileen balas menjambak rambut indah lebih kencang.

"Akh! Jalang, ntan bantuin gue dong!" Pinta indah yang langsung di turuti intan.

Intan menonjok perut Aileen sehingga jambakan di rambut indah reflek terlepas.

"Awsh." Lenguh Aileen, saat ini perutnya amat sangat sakit, astaga.. apa yang harus ia lakukan sekarang? Aha! Ia akan mengeluarkan jurus andalannya.

Aileen berteriak sekencang yang ia bisa, berharap kedua pembully ini kabur karena takut, selain berteriak ia juga meminta tolong.

"BAJINGAN! DIA MAKE TERIAK, KABUR NDAH!" Teriak intan memperingati indah, namun indah menghiraukan, ia tetap menjambak rambut Aileen, bahkan sekarang lebih kencang lagi jambakannya.

"Diem lo!" Ucap indah penuh penekanan.

Aileen menggeleng. "Gak akan!" Jawabnya.

Aileen semakin berteriak, tapi indah tak kunjung menghentikan aksinya, bahkan malah menjadi jadi.

"DIEM!" Teriak indah.

"Elo yang diem!"

Bersambung..

Sapaaa yg nungguin aku apdetttt?????????? Ga ada? Ok fun.

Btw kayaknya sebentar lagii udah mau end deh, anjayyyyyy soalnya konfliknya udah mulai ke angkattt udah mau selesai juga konfliknya (KAYAKNYA)

7 days. || Wonruto [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang