12. Kasihan Al.

13 3 0
                                    

Pagi ini Galang berangkat ke sekolah sendirian, Aileen ia suruh untuk istirahat di rumah saja, jadi Aileen tak masuk sekolah.

Setibanya Galang di sekolah ia langsung berjalan ke BK, membuat teman temannya kebingungan.

"Galang ngapain ke arah BK?" Tanya Bagas bingung.

"Gatau, ikutin aja." Jawab al di angguki Bagas.

Mereka pun berjalan menyusul Galang yang sudah berada di dalam ruang BK.

"Pak, saya mau lapor." Ucap Galang.

"Lapor apa nak?" Tanya guru BK, pak Erik.

"Kemarin pacar saya di bully pak sama dua orang murid disini, pacar saya juga murid sini, namanya Aileen." Jawab Galang.

"Boleh kamu jelaskan kronologi nya? Agar bisa bapak tindak lanjuti, dan anak anak yang membully bisa bapak panggil." Ucap pak Erik.

Galang mengangguk, kemudian ia menjelaskan semua kronologinya, dari sudut pandangnya juga dari sudut pandang Aileen, kemarin Aileen sempat bercerita dari awal hingga Galang datang.

"Baik, laporan dari kamu bapak terima, nanti saat istirahat datang lagi ya ke BK, bapak juga akan memanggil kedua siswi itu, siapa nama mereka?" Tanya pak Erik.

"Kalau tidak salah namanya intan dan indah pak, keduanya anak kelas 10." Jawab Galang.

"Baik pak, kalau begitu saya keluar ya pak, sudah ingin bel masuk pak." Pamit Galang lalu ia pergi meninggalkan ruang BK.

Cklek.

Pintu terbuka ke arah dalam, tiba-tiba jatuh dua orang siswa, iya, itu Al sama Bagas yang dari tadi nguping pembicaraan pak Erik dan Galang.

"Bangsat!" Umpat al.

"Heh? Siapa itu?" Tanya pak Erik.

"Ini pak, si Al dia ngomong kasar tuh pak." Adu Bagas.

"Ck ck ck.. sini kamu al." Panggil pak Erik.

"Ah elah." Ucap al.

"Heh al, cepet sini!" Ucap pak Erik tegas.

Mau tak mau al menghampiri pak Erik lalu duduk di tempat yang tadi Galang duduki.

"Pak, kalau begitu saya sama Galang pamit mau ke kelas ya pak, permisi.." ucap Bagas kemudian ia menarik lengan Galang keluar ruang BK.

Ketika sudah di luar dan sudah menutup pintu Bagas tertawa terbahak-bahak, begitu juga dengan Galang, setelah puas tertawa mereka berjalan menuju kelas Galang.

"Anjing! Ketawa banget gue gegara Al." Ucap Bagas yang belum bisa berhenti tertawa sepenuhnya.

"Kasian bet dia, oh iya. Lo ngapain nguping anjir tadi? Kurang kerjaan banget." Ucap Galang lalu menjitak kepala Bagas.

"Ya abisnya gue sama Al penasaran lo ngapain ke BK, mana kagak ngomong ngomong lagi. Emang ada apasih kawann..?" Tanya Bagas.

"Sumpah, lo tau gak sih? Cewek gue kemaren di bully anjing sama dua anak kelas 10." Ucap Galang, matanya menajam menatap lurus ke depan, mukanya datar bahkan senyumnya hilang.

"Kok bisa? Emang tuhanak kelas 10 ada masalah apa?" Tanya Bagas.

"Gue gak tau masalah dia sama Ileen apa, tapi kayaknya itu anak yang suka deh sama gue." Jawab Galang.

"Mau lo kasih paham gak?" Tanya Bagas lagi, seringai pun muncul di wajahnya.

Galang melirik ke arah Bagas, ia tersenyum kemudian mengangguk.

"Kali ini apa yang bakal lo lakuin?" Tanya Galang.

"Liat aja nanti, oh! Gue mau ikut ya pas istirahat lo ke BK." Ucap Bagas di angguki Galang.

"Oke, kalo gitu gue ke kelas dulu, bye." Bagas pun kembali ke kelasnya karena bel sudah berbunyi.

Galang sendiri juga balik ke kelas, namun Al masih belum juga kembali.

"Pagi anak anak." Sapa guru yang masuk ke kelas Galang.

"Pagi bu." Jawab anak kelas Galang.

"Baik, kali ini ibu akan melanjutkan pembelajaran Minggu lalu, oh iya, apakah tugas 7 soal yang dari ibu sudah di kerjakan?"

"Sudah bu." Para murid segera mengumpulkan buku mereka, Galang pun juga mengumpulkan tugasnya.

Tok.

Tok.

"Iya? Loh Al? Darimana kamu? Kenapa baru masuk ke kelas jam segini?" Tanya sang guru.

"A - anu bu, tadi saya habis dari BK, jadinya baru ke kelas sekarang, mohon maaf bu." Ucap Al.

Guru mereka mengangguk. "Baik, silahkan duduk, jangan lupa mengumpulkan tugasmu Minggu lalu Al."

Al melotot, ia lupa untuk mengerjakan tugasnya, kan niat dia hari ini ingin menyontek tugas milik Galang.

"Apa? Jangan bilang kamu belum mengerjakan tugas dari saya, Al." Guru tersebut sudah siap marah.

Al tersenyum menampakkan deretan giginya. "Hehe.. maaf bu, sebenernya nih ya sebenernya, saya udah ngerjain tugas dari ibu, tapi semalem saya ketiduran eh bukunya lupa saya masukin deh ke dalam tas." Jawab al setelah memikirkan alasan yang pas.

"Kebiasaan banget kamu. Kalau begitu, besok tugas kamu sudah harus selesai, kamu juga harus mengumpulkan di rung guru, di meja saya langsung saat jam istirahat pertama."

'Anjing!' batin Al. Ia meneguk ludahnya sendiri, firasatnya mengatakan bahwa akan ada sesuatu yang buruk yang akan terjadi. "B - baik bu, besok akan saya kumpulkan." Jawab Al lalu ia segera duduk.

"Anjing lu.. kenapa gak bilang coba, buku lo man sini? Gue mau nyontek dong." Bisik Al di telinga Galang.

"Buku gue? Noh udah di depan." Jawab Galang santai lalu menunjuk ke arah tumpukan buku yang berada di meja guru.

"Ah! Sial banget gue hari ini." Gumam Al.

"Oh iya, tadi lo di apain di BK?" Tanya Galang.

"Di kasih peringatan, terus gue dapet poin sama wejangan ngentod, mana pak Erik kagak kelar kelar lagi ngomelnya." Jawab Al kesal.

"Kasian kasian, hari sial emang gak ada di kalender, Al." Ucap Galang tertawa sedikit.

Bersambung..

Kira kira kasusnya bakal gimana ya? Apakah kedua siswi yang bully Aileen bakal lolos dan dapet hukuman kecil? Atau.. justru sebaliknya?

7 days. || Wonruto [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang