15. Kasmaran.

12 1 0
                                    

Hari berganti, pagi ini Aileen akan kembali bersekolah setelah ia absen selama 2 hari karena sakit.

"Kamu berangkat kak? sama siapa?" Tanya bunda.

"Sama Galang bun, katanya dia udah jalan, paling sebentar lagi nyampe." Jawab Aileen.

Bunda mengangguk, "di ajak sarapan dulu gih Galangnya, lumayan kan isi perut." Ucap bunda.

"Gak usah deh bun, bunda bawain aku sama Galang bekel aja, nanti aku sama Galang makan kok bekelnya." Tolak Aileen, ia tak ingin terlambat, ya walaupun sekarang baru jam 06.07 tapi tetap saja, ia kan ingin bersantai dulu saat tiba di sekolah.

"Yaudah, bunda bawain roti ya, kakak mau selai nya apa? Ada coklat, Strawberry sama kacang.. ada keju juga." Tawar bunda.

"Mau coklat aja bun, tapi selai strawberry nya bawain ya di plastik kecil." Jawab Aileen.

Bunda mengangguk, dengan sigap bunda langsung membuatkan roti sesuai dengan keinginan anak nya itu.

"Bunda masukin paper bag ya, bunda bawain 2 kotak bekal, jangan lupa dimakan, awas aja kalo sampe enggak." Ucap bunda lalu memberikan sebuah paper bag berisikan 2 kotak bekal kepada Aileen.

Setelah mengambil paper bag tersebut Aileen langsung pamit karena Galang sudah berada di depan rumahnya.

"Hati-hati ya, bilang Galang jangan ngebut, nanti pas pulangnya juga hati-hati." Ucap bunda lalu mengantarkan kepergian putri kesayangannya itu.

"Iya, bunda juga di rumah hati hati ya sama adek, kakak pamit." Ucap Aileen, menyalimi tangan bunda lalu berjalan menuju Galang yang tengah tersenyum kepada bunda.

"Galang pergi ya bun, Galang bakal hati-hati kok bawa motornya." Pamit Galang.

Sesudah menaiki motor Galang, ia langsung tancap gas menuju sekolah.

"Gimana dua hari ini?" Tanya Aileen.

"Lumayan, kasus kamu juga udah selesai, pasti kamu udah denger dari bunda kan? Indah di keluarin sementara intan cuman di skors selama seminggu." Jawab Galang.

"Makasih ya, makasih kamu udah mau ngelaporin ini ke BK." Ucap Aileen di angguki Galang.

Mereka bisa berbicara santai karena Galang membawa motor dengan kecepatan sedang, jadi mereka masih bisa mendengar suara satu sama lain secara jelas, jalanan juga dalam keadaan sepi.

"Iya, sayang.. sama sama, ini juga kan menyangkut pacar aku, masa aku diem aja?" Tanya Galang.

Aileen hanya bisa tersipu malu mendengar ucapan Galang, ia belum terbiasa, apalagi dengan panggilan err.. sayang, ia sangat sangat belum terbiasa.

° 7 DAYS °

Jam istirahat tiba, Aileen bersama Bella kompak berjalan menuju kantin, niatnya mereka akan makan berdua sambil sesekali berbincang ringan.

"Gue nanti mau cerita, lo pasti kaget sih." Ucap Bella.

"Kenapa?" Tanya Aileen.

"Nanti aja, akhhhh!!!! Seneng banget deh guee.. anjir lah." Ucap Bella memekik kecil, ia membuat gestur seperti ingin menggigit bahu Aileen.

"IHH! Bisa gak sih gak gigit gigit!?" Tanya Aileen kesal.

"Enggak, udah ah, gue mau mesen makan dulu, lo cari tempat duduk aja nanti selesai ambil makan gue nyusul." Ucap Bella di angguki Aileen.

Ketika mencari tempat duduk Aileen melihat sebuah meja makan panjang yang kosong.

"Disitu aja deh." Gumam Aileen lalu langsung duduk.

Ketika sedang menunggu Bella Aileen memilih untuk memainkan ponselnya, ia ingin mengabari sang bunda, ingin bertanya kabar.

"Bunda udah makan belom ya?" Tanya Aileen pada dirinya sendiri.

"Hoyy! Ngelamun aja, nih makanannya udah dateng." Bella datang mengejutkan Aileen.

"Ihh! Ngagetin mulu." Ucap Aileen kesal.

"Ya abisnya lo ngelamun mulu, kayak punya beban pikiran gede aja." Ledek Bella.

"Au ah, eh? Buru cerita ada apa." Pinta Aileen penasaran.

"Jadi... Kemaren tuh pas lo gak masuk, yang gue, Al, Galang sama Bagas ngejenguk elo, gue kan niatnya mau ke kelas Galang ya, mau minta bareng sekalian modus nebeng sama temennya. TERUS TAU!??" Bella mulai heboh bercerita.

"Al ngajakin gue bareng, leen!!!" Pekik Bella di akhir.

Aileen tahu kalau temannya ini lagi kasmaran sama Al, teman Galang, tapi ia tak menyangka jika akan seperti ini, Bella menjadi sangat lebay.

"Oh.. kirain ada apa.." ucap Aileen lalu mulai makan makanannya.

Tak lama datanglah Galang dengan kedua temannya yang senantiasa mengikuti kemanapun perginya salah satu dari mereka.

"WOY!!" Bagas menggebrak meja di tempat Bella makan hingga bela tersedak.

"UHUK! UHUK! Air, a - air, gue butuh air!" Pekik Bella yang masih terbatuk-batuk.

"Goblok, orang lagi makan malah di kagetin, tolol banget." Ucap Al kemudian memberikan air kepada Bella.

"Tau, aneh banget deh kamu gas, kan kasian Bella lagi makan jadi keselek." Ucap Aileen, Bagas hanya menyengir lalu duduk di kursi samping Galang, sedangkan Al duduk di samping Bella.

Galang mengelap sudut bibir Aileen ketika melihat ada noda bekas makanan di sana. "Habisin dulu makanan kamu." Ucap Galang.

"Iya iya.." balas Aileen lalu lanjut makan.

"Makasih." Ucap Bella setelah selesai minum.

Bella bangkit, berjalan ke arah Bagas lalu-

Plak!

Bella menggeplak kepala Bagas.

"Aduh, anjing!" Umpat Bagas.

"Sekali lagi lo gitu.. abis lo sama gue." Ucap Bella kembali ke tempat duduknya namun tak berhenti memperhatikan Bagas dengan tatapan tajam.

"Iya nyai, ampun.. maap, gak lagi lagi gue.." ucap Bagas.

"Rasain lo gas." Ucap Al tertawa.

"Kamu gak makan?" Tanya Aileen pada Galang.

Galang menggeleng. "Enggak, tadi udah makan bekel yang dari kamu." Jawab Galang.

"Pergi pergi guys, jadi nyamuk kita." Ucap Bagas.

"Lah? Elo aja kali yang jadi nyamuk, gue mah enggak karna sama Bella." Jawab Al lalu merangkul pundak Bella membuat sang empu melongo.

"Hah? Gimana?"

Bersambung..

Si Al bisa aja anjir modusnya.

Itu apa si Bella engga salto ya digituin sama Al? Secara diakan - EKHEM!

Btw makasih udah mau baca sampai chapter ini, maaf kalau aku punya banyak banget salah selama nulis cerita iniii, love yuuuu gaessssss

7 days. || Wonruto [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang