"Kenapa kau tak makan, apa kau tak lapar?" Tanya cassie kepada cesar. Kedua nya sedang makan malam di restaurant outdoor mewah. Tapi sejak tadi caser tak menyentuh satu barang pun makanan nya."Aku hanya tak selera saja," jawab cesar.
"Kau akan pingsan jika tak makan cesar, sejak pagi kau terus bilang tak selera makan. Ada apa sebenarnya?"
Cassie menyadari bahwa ada yang aneh pada sikap caser sejak pagi tadi, dia terus murung dan kesal. Bahkan ada dua karyawan yang telah menjadi korban kekesalan nya.
"Entahlah cassie, aku hanya tak selera makan saja. Mungkin perut ku sedang tidak baik-baik saja."
Bohong, pria itu berbohong. Dia tidak ingin mengatakan masalah nya dengan cassie. Khawatir jika cassie marah atau apalah.
"Oh ayolah cesar, kau tak pandai berbohong pada ku. "ujar nya melahap makanan nya ke dalam mulut. "Katakan lah pada ku sebenarnya?"
Caser mendeham mengedarkan pandangan nya ke sekitar, memastikan bahwa seseorang tak sedang berada di tempat itu mendengar pembicaraan nya bersama cassie. Setelah merasa aman barulah caser menatap cassie kembali. "Kau tahu, amera meminta untuk berpisah."
Cassie merekah seutas senyum lebar, sorot matanya yang terbelalak terpancar kebahagiaan. Astaga itu berita yang baik, batin nya.
"Bukan kah itu berita yang baik, setelah amera dan kau bercerai. Kita bisa menikah, kau tahu itu adalah impian ku cesar." Tangan cesar di genggam cassie dengan erat, rasanya mungkin wanita itu ingin berteriak histeris mendengar kabar baik itu.
"Aku mengerti cassie, tapi kakek tak mengizinkan ku untuk menceraikan amera."
Raut wajah cassie berubah menjadi murung, kau tahu seperti bunga yang di siram racun. Seperti itu lah perasaan hati cassie sekarang, padahal baru saja hati nya berbunga-bunga tapi seketika racun menyirami bunga hatinya. Sungguh menyakitkan.
Wanita itu tertawa pelan lebih seperti tawaan paksa. "Ya aku lupa, kakek pasti tak akan setuju bila kau dan amera bercerai. Tapi mengapa amera bisa tiba-tiba meminta bercerai?"
Cesar menghembuskan napas sebelum kembali menjawab pertanyaan cassie. "Dia tahu hubungan kita."
Wanita itu terkejut, entah bagaimana amera bisa tahu hubungan nya bersama cesar. Tapi jelas saja, amera itu wanita yang cerdas bukan wanita yang bisa di bohongi begitu saja oleh lelaki bernafsu wanita.
______________
Pukul 12.25 Am.
Kau tahu waktu apa itu, ya waktu makan siang tentunya. Sebenarnya amera tadi ingin makan siang bersama alessa, tapi sahabat nya itu sudah pergi makan siang terlebih dulu bersama kekasih nya. Jadi lah dia pergi sendiri, di restaurant dekat kantor nya.
Sesekali menikmati makanan, wanita itu masih sibuk dengan macbook nya. Padahal itu waktu makan siang, waktu istirahat tentunya. Tapi wanita itu masih saja sibuk dengan pekerjaan nya. Ya wanita berkarir memang selalu sibuk.
Di saat amera meletakkan macbook nya dan melihat ke sekitar, mata nya malah menangkap sosok wanita yang tengah berdiri di meja kasir, wanita itu seperti tak asing bagi amera. Setelah di amati dengan benar amera semakin yakin bahwa wanita itu adalah cassie. Ketika cassie melangkah mendekati meja nya dengan gontai amera tersenyum padanya dan tentunya juga di beri balasan oleh cassie, walaupun terlihat canggung.
"Hai cassie kau juga disini?" Tanya amera dengan ramah dan santai.
"H-halo mrs harland," balas cassie menunduk sedikit, dia terbata-bata membalas pertanyaan amera bahkan gelagat nya tampak tak nyaman. Dia merasa canggung.

KAMU SEDANG MEMBACA
his farewell attempt (End)
RomanceDeskripsion: Dua tahun menikah amera tak pernah merasakan kehangatan dalam pernikahan tersebut. Kedua pasangan tersebut tidak pernah saling mencintai, mereka menikah karena di jodohkan oleh pihak keluarga bukan keinginan mereka sendiri. Dan pada akh...