Chapter 5

1.4K 70 3
                                        

Guys Jangan lupa dukungannya di karyakarsa ya dan komen di jalan cerita serta vote.

Supaya Jae bisa mengembangkan cerita Sasusaku setiap harinya 😇

.

.

.

Happy Reading







Beberapa hari setelah momen harapan di balkon, Sakura mulai merasa aneh. Awalnya dia mengira hanya kelelahan.

Tapi rasa mual dan pusing tiap pagi tidak juga hilang. Ia mulai curiga ada sesuatu yang berbeda.

Akhirnya, ia memutuskan pergi ke dokter. Saat duduk di ruang tunggu, melihat seorang ibu menggendong bayi, Sakura tersenyum kecil sambil bergumam, “Mungkin cuma capek…”

Tapi ketika hasil tes keluar, dokter menatapnya serius.

“Sakura, kamu hamil.”

Sakura terpaku. “H-hamil? Tapi… aku belum siap, Dokter…”

Setelah keluar dari ruang dokter, Sakura duduk di taman rumah sakit. Dunia terasa berputar. Dia tahu, cepat atau lambat, dia harus memberi tahu Sasuke.

---

Keesokan harinya, Sakura pergi ke apartemen Sasuke. Suasana hangat, tapi hatinya tegang.

“Sasuke-kun, kita perlu bicara,” katanya.

Sasuke menatapnya. “Ada apa? Kamu kelihatan pucat.”

“Aku ke dokter kemarin… Aku hamil.”

Sasuke terdiam, lalu bertanya pelan, “Serius?”

Sakura mengangguk. “Aku nggak tahu harus gimana. Aku takut…”

Sasuke menarik napas dalam. “Kita bisa hadapi ini sama-sama. Aku mungkin belum siap sepenuhnya, tapi aku nggak akan ninggalin kamu.”

Sakura terharu. “Tapi ini semua begitu cepat…”

“Aku juga kaget,” kata Sasuke. “Tapi aku mau ada di sisimu, Sakura.”

---

Hari demi hari berlalu, mereka mulai mempersiapkan diri jadi orang tua.

Mereka cari tempat tinggal baru, belanja perlengkapan bayi, dan berdiskusi soal nama.

“Aku suka nama Haru. Artinya musim semi, terasa hangat,” kata Sakura.

“Haru bagus. Tapi gimana kalau Sora? Langit,” sahut Sasuke.

“Keduanya indah,” jawab Sakura sambil tersenyum.

Mereka juga menerima paket perlengkapan bayi yang mereka pesan. Sakura mengangkat baju bayi kecil bergambar hewan.

“Lihat ini! Lucu banget!”

Sasuke tertawa. “Aku nggak percaya bayi kita bakal sekecil ini.”

Di balik tawa itu, sesekali muncul rasa takut. Suatu malam, Sakura duduk termenung, merasa tak siap.

Sasuke mendekat. “Kamu kenapa?”

Sakura menunduk. “Aku takut. Takut gagal jadi ibu…”

Sasuke menggenggam tangannya. “Kita nggak harus sempurna. Kita belajar sama-sama. Kita punya satu sama lain.”

---

Trimester kedua berjalan lebih tenang. Sakura merasa lebih sehat dan bersemangat.

Mereka ikut kelas persiapan kelahiran. Sasuke tampak serius menyimak instruktur.

Lose Control Man - SASUSAKU [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang