Beberapa hari setelah pertengkaran dengan ibunya, Sasuke mulai menjalani kemoterapi untuk memperbaiki kerusakan otaknya.
Prosesnya jauh lebih berat dari yang ia bayangkan.
Tubuhnya lemah, energi terkuras habis, dan setiap sesi membuatnya merasa asing dengan dirinya sendiri.
Suatu malam setelah sesi kemoterapi, Sasuke terbaring lemas di sofa apartemennya.
Ia mencoba tidur, tapi pikirannya terus kembali ke Sakura. Kenangan masa lalu—tentang cara buruknya memperlakukan Sakura dan pertemuan mereka di bar setelah bertahun-tahun berpisah—terus menghantuinya.
Rasa bersalah mulai muncul, meskipun ingatannya belum sepenuhnya kembali.
Saat mencoba bangkit untuk minum, ia merasa hidungnya hangat.
Ketika menyentuh wajahnya, ia terkejut melihat darah.
Sasuke segera ke kamar mandi dan melihat darah menetes dari hidungnya ke wastafel.
"Mimisan?" gumamnya panik.
Ia mencoba menghentikannya, tapi darah tetap keluar meski tak deras. Ia khawatir—apakah ini efek samping dari kemoterapi? Atau ada yang lebih serius?
Beberapa menit kemudian, darah berhenti. Ia menatap dirinya di cermin—wajahnya pucat, matanya sayu. Tubuhnya lelah, tapi pikirannya justru semakin tertuju pada Sakura.
♡♤♡
Sudah beberapa malam Sasuke dihantui mimpi-mimpi aneh tentang masa lalunya. Ia merasa ada yang tidak beres—bukan hanya soal mimpinya, tapi juga kondisi fisiknya.
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa obat yang ia konsumsi justru memperburuk ingatannya dan memperlambat fungsi otaknya. Itu membuat Sasuke curiga.
Siapa yang sebenarnya memberi obat itu kepada ibunya?
Malam itu, Sasuke duduk bersama Mikoto di ruang tamu apartemen mereka.
Suasana hening, hanya terdengar detak jam dinding. Sasuke tahu waktunya untuk bicara.
"Ibu, aku perlu tahu sesuatu," ucap Sasuke serius. "Obat yang ibu berikan ke aku... ternyata malah memperburuk keadaanku. Siapa yang memberikannya?"
Mikoto tampak terkejut. Ia menunduk, gugup, sebelum menjawab. "Ibu hanya ingin yang terbaik untukmu. Obat itu ibu dapat dari seseorang yang ibu percaya."
"Siapa?" desak Sasuke, tatapannya tajam.
Mikoto menarik napas dalam. "Dari Hinata... Hyuga Hinata. Dia datang ke rumah, bilang dia tahu kondisimu dan ingin membantu. Dia bilang itu bisa membantu memperlambat perkembangan ingatan mu tanpa efek samping"
" .... "
"Ibu percaya karena... dia tampak tulus."
Sasuke terdiam.
Nama Hinata membuat pikirannya kalut. Hinata dikenal lembut dan tenang. Tapi kenapa dia yang memberi obat itu?
Sejak kapan mereka dekat?
"Kenapa dia? Apa hubungan Hinata dengan kita?" tanya Sasuke heran.
"Ibu juga tidak mengerti. Tapi dia datang dengan niat baik. Ibu terlalu fokus ingin kamu sembuh dan... tidak berpikir jauh."
Sasuke berdiri. "Terima kasih sudah jujur, Bu. Aku akan cari tahu lebih jauh."
Mikoto menatap Sasuke dengan wajah bersalah. "Maaf, Nak... Ibu benar-benar tidak tahu kalau ini akan jadi begini."
Sasuke menepuk lembut bahu ibunya. "Aku tahu, Bu. Tenang saja. Sekarang aku yang akan selesaikan ini."
---
KAMU SEDANG MEMBACA
Lose Control Man - SASUSAKU [✔️]
Fiksi Penggemar" Kita berbeda, aku tidak mencintai mu!" " Berisik. Kau sudah hamil dan lahirkan saja anak ku." Kisah Sakura yang di rundung oleh pemuda di kelasnya, di masa sekolahnya dulu dan sekarang harus menikah dengan pemuda yang membullynya dulu bernama U...
![Lose Control Man - SASUSAKU [✔️]](https://img.wattpad.com/cover/320463181-64-k114914.jpg)