Chapter 14 🔞🔐

2K 22 4
                                        

Meski pertarungan malam itu berakhir dengan Neji ditangkap dan dibawa oleh pihak berwenang, bayang-bayang masa lalu masih tersisa dalam hati Sasuke.

Setiap malam, dia sering terbangun karena mimpi buruk—kilas balik masa lalu yang penuh rasa bersalah dan penyesalan.

Sakura menyadari hal itu. Sering kali dia mendapati Sasuke duduk termenung di ruang tamu, menatap kosong ke luar jendela.

“Apa kau mimpi buruk lagi, Sasuke-kun?” tanya Sakura lembut suatu malam.

Sasuke hanya mengangguk pelan. “Aku pikir semuanya akan hilang setelah Neji pergi… tapi rasa bersalah itu masih ada.”

Sakura duduk di sampingnya, menyentuh tangan Sasuke dengan hangat.

“Kau sudah banyak berubah. Kau melindungiku, dan kau ada untuk anak kita. Itu yang penting.”

Sasuke menghela napas panjang. “Tapi rasa itu tetap muncul… Seolah-olah aku masih orang yang dulu—yang menyakitimu.”

Sakura menatapnya dengan penuh kasih. “Aku memang terluka, Sasuke-kun. Tapi aku juga menyaksikan sendiri bagaimana kau menebus semuanya. Aku tidak akan di sini kalau aku tidak percaya padamu.”

Sasuke akhirnya menatap Sakura. Mata mereka bertemu, dan untuk pertama kalinya malam itu, hatinya sedikit tenang.

Dia tahu proses penyembuhan tidak akan cepat. Namun dengan Sakura di sisinya, dia merasa tidak harus menanggungnya sendirian.

Hari-hari berlalu, dan Sasuke terus berjuang melawan trauma yang tertinggal.

Tapi dia tetap hadir—untuk Sakura, untuk anak mereka, dan untuk dirinya sendiri.

Kadang dia masih terdiam lama, atau menarik diri, tapi Sakura selalu tahu bagaimana membawanya kembali.

Mereka tidak sempurna. Tapi mereka adalah keluarga. Dan itu sudah lebih dari cukup untuk mulai menyembuhkan luka yang lama.

---

Setelah melewati banyak cobaan dan luka di masa lalu, Sasuke dan Sakura akhirnya sampai di titik di mana mereka siap melangkah ke tahap berikutnya dalam hidup menikah.

Mereka telah saling menyembuhkan, belajar memahami satu sama lain, dan tumbuh bersama.

Sakura sangat bersemangat mempersiapkan pernikahan ini. Ia memilih tema sederhana tapi elegan, dengan bunga sakura sebagai hiasan utama.

Sasuke, meski biasanya cuek, ikut terlibat dan membantu dengan tulus. Mikoto, ibu Sasuke, sangat senang dan banyak membantu persiapan. Hanabi juga ikut memberi sentuhan pada gaun dan dekorasi.

Hari pernikahan pun tiba. Di sebuah kuil yang indah dan penuh bunga sakura yang bermekaran, keluarga dan teman dekat hadir untuk menyaksikan momen spesial itu.

Sakura tampil cantik dengan gaun putih dan sentuhan merah muda. Sasuke tampak gagah dengan pakaian tradisional hitam.

Saat Sakura berjalan masuk, Sasuke terdiam. Wanita yang pernah ia sakiti, kini berdiri di hadapannya, tersenyum dan siap menjadi istrinya. Mereka saling menatap, dan dunia seolah berhenti sejenak.

Upacara dimulai. Dalam suasana tenang, mereka mengucapkan janji pernikahan.

“Aku berjanji akan mencintaimu dan menghormatimu, di saat bahagia maupun sulit. Aku akan selalu ada untukmu,” ucap Sasuke tenang.

Sakura menatapnya penuh haru. “Aku juga berjanji akan mencintaimu tanpa syarat dan mendukung setiap langkahmu, Sasuke-kun. Denganmu, aku merasa lengkap.”

Setelah bertukar cincin, semua orang tersenyum. Ada pelukan, tawa, dan air mata bahagia. Hari itu bukan hanya tentang pernikahan, tapi juga tentang perjalanan panjang mereka berdua.

Lose Control Man - SASUSAKU [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang