나랑 친구하고 싶어?...
.Dulu Sakura menyukainya. Dulu ia sangat bisa berharap Sasuke menjadi temannya. Berharap laki-laki itu mau menatap padanya dengan senyum tulus di wajahnya dan menyapanya dengan ramah. Dulu Sakura selalu memujanya.
Tapi itu dulu.Sebelum semuanya berubah menjadi suatu yang mengejutkan bagi Sakura. Sebenarnya gadis itu sendiri tidak tahu apa yang membuatnya begitu membenci laki-laki Uchiha itu. Kalau dipikir-pikir, Sasuke tidak melakukan sesuatu yang buruk padanya. Laki-laki itu hanya membentaknya di waktu ia sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja kala itu. Sebenarnya kalau mau di reka ulang lagi, Sakuralah yang sebenarnya tidak dapat menahan dirinya untuk mendekati dan menanyakan apa yang membuat Sasuke menangis kala itu. Dengan kata lain Sasuke tidak bersalah. Mungkin bisa saja ia malu karena kepergok menangis waktu itu. Atau sedang tak ingin di dekati oleh siapapun di saat terburuknya.
Tapi sekali lagi, Sakura hanyalah gadis biasa yang masih sangat belia. Ia mungkin hanyalah salah satu manusia yang ingin diperlakukan dengan baik. Gengsinya menutupi mata hatinya untuk melihat Sasuke dari versi laki-laki itu. Ia bahkan tak tahu apa yang membuat Sasuke menangis kala itu. Hanya ingin menyenangkan hatinya sendiri, ia sampai menutup matanya dengan kebencian pada Sang pemuda Uchiha itu.
Seperti halnya saat ini. Ketika ia tengah duduk termenung di kantin sekolah tanpa seorangpun di dekatnya. Seminggu sudah ia tak melihat Sasuke di radius pandangan matanya. Biasanya laki-laki itu selalu punya cara agar bisa berbicara dengannya. Apapun akan dilakukan laki-laki itu supaya dapat berdekatan dengannya.
Sakura berdecak sambil memukul kepalanya. Kenapa ia harus memikirkan hal bodoh yang membuatnya kelihatan menyedihkan seperti ini?
Gadis Haruno itu menghela napas sambil menyedot susu kotak di tangannya dan mulai mengedarkan matanya ke sekeliling. Ini adalah jam istirahat. Jam yang membuat banyak siswa yang datang ke tempat itu. Tapi tak seorangpun yang duduk di sebelahnya. Sakura, seperti biasa, gadis yang memilih untuk menyendiri. Dia tak mempunyai teman selama ia menginjakkan kaki di sekolah ini. Beberapa siswi berusaha menjadi sahabatnya, namun tak membuatnya ingin bergabung dengan mereka. Terlebih ketika ia tahu mereka mendekatinya hanya untuk bisa dekat dengan Gaara.Gaara.
Kalau dipikir-pikir, selain Sasuke, Gaarapun sedang tidak berada di sekolah seminggu ini karena mengurusi olimpiade sains yang akan di ikuti oleh siswa siswi yang terpilih. Apa Sasuke sedang bersamanya?
Lagi-lagi Sakura menggelengkan kepalanya keras sambil berusaha mengenyahkan pikirannya. Ada apa dengannya? Apa ia sedang merindukan Sasuke?
Sebuah pemikiran yang membuatnya tercekat.
Rindu?
“Apa yang kau lakukan di sini Sakura?”
Dan ketercekatannya mencair ketika sapaan dingin itu menembus gendang telinganya. Ia mendongak dan mendapati Sang Kakak sedang menatapnya dengan kerutan samar di dahinya. Di sebelahnya, Sasuke sedang menatapnya juga dengan raut penasarannya.“Apa yang kau lakukan? Kau menggeleng-geleng seperti gadis bodoh dari tadi.”
Gaara berkata lagi yang spontan membuat Sakura merona malu. Terlebih ketika melihat senyum geli dari Uchiha bungsu di samping Sang Kakak.
“Aku tidak apa-apa.”
Sakura berkata dengan sinis yang membuat Gaara menaikkan sebelah alisnya tak yakin.
“Ngomong-ngomong kau darimana saja? Selalu pulang sore? Aku sudah muak di jemput oleh Sasori! Ia selalu mengerjaiku,” sengit Sakura dan sepertinya itu tak mempan bagi Gaara.
“Bukan urusanmu.”
Jawaban dingin dari Gaara spontan membuat Sakura mengembungkan pipinya merajuk, yang tentu saja tak mempan bagi kakak laki-lakinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream
Teen FictionPetualangan Sakura yang melakukan segala cara untuk menemui cinta pertamanya, bersama Sasuke orang yang dibenci karena pernah menyakitinya. Berhasilkah ia? Yang Korean lover terutama ELF silahkan mampir. Desclaimer@Naruto milik Masashi Khisimoto Sen...