Chapter 2

199 20 2
                                    


Because you're 나의 우주가...
.
Sakura mengerutkan alisnya menatap tumpukan kertas yang ada di hadapannya kini. Ia mendengus keras ketika begitu banyak data dan persyaratan yang harus ia penuhi untuk dapat masuk sekolah yang sama dengan kakaknya itu.

"Kau masuk sekolah ini juga?"

Sampai satu suara itu menginterupsi kegiatannya dan membuatnya spontan menengok ke sumber suara. Ia mendapati Karin, gadis yang selalu menjadi saingannya semasa SMP kini berdiri bersedekap tangan di hadapannya dengan wajah angkuhnya. Sakura semakin keras mendengus ketika melihat gadis yang kini bermetamorfosis menjadi permata yang menyilaukan mata tiap orang di sekolah mereka yang dulu.
Sakura membanting kertas-kertas di tangannya sebelum bangkit berdiri menatap menantang pada gadis yang kini berdiri santai dengan tangan terlipat dan punggung yang bersandar pada dinding ruang TU itu.

"Tentu saja. Sampai kapanpun aku akan mengikuti Nii-chanku. Lagipula ini sekolah Jong Woon Oppa. Aku bisa sekalian seongjisunlye."

Karin mendengus sinis ketika mendapati gadis pink itu tidak berubah sama sekali. Melakukan segala hal karena melihat orang lain, bukan karena keinginan sendiri.

"Oh, kukira kau sudah tidak mau menegurku lagi semenjak terakhir kali kita bertengkar dulu."

Sakura mengepalkan tangan dengan wajah yang cemberut sempurna ketika tidak satupun penjelasannya yang diterima Karin. Ingatannya melayang mengingat masa lalu saat pertengkaran terakhirnya dengan gadis itu sebelum akhirnya mereka menjadi dua kubu yang saling berlawanan. Penuh persaingan semasa SMP dengan Sakura yang selalu berupaya keras menyetarakan levelnya. Karin seolah menjadi patokannya untuk dapat menjangkau Jong Woon.

Gadis itu mengibaskan poninya menghalau segala ingatan masa lalu sambil melengos dan kembali duduk melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.

"Aku sibuk. Kalau tidak ada yang lain yang ingin kau sampaikan, lebih baik jangan ganggu aku."

Karin menaikkan alis sambil mengangkat bahunya acuh mendengar jawaban Sakura. Ia mengurai sedekap tangannya, sebelum berjalan menyerahkan segala dokumen syarat-syarat pendaftaran pada seorang petugas yang berjaga. Sakura mengikuti gadis itu lewat ekor matanya sebelum mendengus ketika melihat apa yang ia lakukan.
Karin selalu selangkah lebih dahulu dari dirinya.

Tidak lagi ingin melanjutkan apa yang ia lakukan, Sakura memutuskan membereskan kertas-kertas dalam genggamannya dan memasukkannya ke dalam tas sebelum melangkah meninggalkan tempat itu.

"Aku dengar akan ada program pertukaran pelajar ke Korea, di tingkat dua nanti."

Langkah Sakura spontan terhenti dan berbalik menatap antusias pada Karin yang tampaknya telah selesai dengan urusannya. Entah mengapa mendengar Korea selalu mampu membuat adrenalinnya terpacu.

Namun detik berikutnya alisnya mulai berkerut dalam. Ini aneh. Bukan karena dirinya yang tidak tahu mengenai informasi yang baru saja ia dengar. Tapi karena kebaikan hati gadis yang selalu menjadi saingan abadinya ini untuk memberitahunya.

"Kau bisa mengikutinya jika nilaimu tidak turun semenjak tingkat pertama. Karena itu persiapkan dirimu."

Sakura melipat tangannya dengan tatapan yang menjadi semakin menyipit curiga.

"Tumben kau baik. Kau tidak punya maksud tertentu untuk mengerjaikukan?"

Lagi-lagi Karin hanya mendengus sinis.

DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang