Mungkin setelah informasi itu, sepertinya tidak akan ada kejadian penting lainnya, karena semua orang tidak mengharapkan ada sebuah pergerakan yang berarti. Tapi rupanya, dua hari kemudian, ada sebuah insiden di jam pelajaran terakhir. Hari itu, Yoshi harus menghadapi kaum Bahrelway sebelum bisa beristirahat dengan tenang di rumah.
Bisa dibilang insiden yang cukup seru, karena Yoshi hampir saja membiarkan terjadinya bentrokan. Semuanya bermula saat Yoshi masuk ke kelas dan menanyakan akan tugas yang diberikannya.
"Gimana? Tugas yang saya kasih kemarin sudah selesai kan?" tanya Yoshi.
"Sudah paaak!" seru sebagian anak.
"Hah? Tugas? Bukannya bapak nggak ngasih tugas ya?" tanya Jamie.
Delia sudah memperingatkan Yoshi soal Jamie yang seringkali tidak mengerjakan tugas. Yoshi juga sudah melihat bagaimana kelakuan Jamie saat mengerjakan tugas kelompok, jadi dia tidak kaget karena respon tadi.
Satu hal yang membuat Yoshi bisa merasakan kekesalan Delia adalah, kalau anak ini tahu misalnya ada tugas, kenapa dia berusaha mengelak seperti itu? Dia kira dengan melawan dia akan menang, begitu? Tentunya Yoshi tidak akan membiarkannya menang.
"Saya memberi kalian semua tugas loh. Masa kamu lupa?" tanya Yoshi.
"Iya, ada kok pak! Yang halaman 79, sepuluh soal esai!" sahut Rista.
Jamie menatap tajam Rista, sementara itu yang ditatap hanya diam saja, dengan sebuah senyuman. Yoshi yakin kalau mereka akan mulai menyulut masalah, yang mungkin akan membuat Jamie semakin kesal pada anak itu. Tapi, Hendra sempat memberitahu kepadanya, mungkin saja dengan kemarahan Jamie, itu bisa menimbulkan sebuah kelengahan.
Lagipula, sanggahan yang diberikan oleh Rista ada benarnya. Dia cuma berusaha untuk membela gurunya. Jadi, rasanya tidak ada salahnya kalau Yoshi membuat hari ini jadi hari yang buruk bagi Jamie. Yoshi tersenyum kepada Rista, lalu berkata.
"Tuh, Rista saja ingat yang mana. Masa kamu enggak?" ujar Yoshi.
"Kapan sih bapak ngasih tugasnya?" tanya Jamie, sambil kembali menyanggah.
"Hari Senin kemarin," jawab Naomi.
Yoshi melirik Naomi. Kata Hendra, Naomi juga bagian dari Levitator, kelompok kecil milik Sherlina. Tapi anak ini tidak ingin terlibat masalah, jadi dia tidak ikut dalam mencari informasi soal Jamie. Walau begitu, Yoshi menyukai anak itu, karena dia memang pintar dan baik. Lalu, Arin juga tidak melebih - lebihkan saat mengatakan kalau Naomi itu anak yang cantik.
"Tuh, sudah dijawab. Sudah di kasih waktu empat hari masa belum selesai?" tanya Yoshi, semakin menginterogasi Jamie dengan gaya ala penyidik.
"Senin kemarin kan saya ikut tim Paskibra pak! Mana saya tahu!" sahut Jamie.
Yoshi mengerutkan keningnya. Perasaan kelasnya di hari Senin dilaksanakan di pagi hari, jadi rasanya tidak mungkin kalau Jamie melewatkan kelasnya. Akhirnya, setelah beberapa saat Yoshi ingat kalau memang ada lomba Paskibra hari itu. Tapi dia ingat persis kalau surat yang dibuatkan sekolah saat itu adalah untuk izin sebagai suporter. Yoshi ingat betul, karena Delia saat itu mencak - mencak dan bilang kalau Jamie hanya cari alasan untuk bisa bolos kelas.
"Hm, saya ingat. Ada suratnya, iya kan? Tapi kalau tidak salah, kamu hanya izin sebagai suporter dari sekolah kan? Selain itu, kamu sudah kelas sembilan. Masa mau ujian kok kamu masih ikut ekskul?"
"Wajib pak!"
Bohong. Yoshi tahu persis peraturan ekskul di sini. Ekskul wajib hanyalah Pramuka, itupun hanya untuk satu tahun, selama kelas tujuh. Yoshi juga memantau bagaimana berjalannya ekskul Pramuka, dan Pak Indra memantau ekskul Paskibra. Jadi mereka tahu kalau anak kelas sembilan sekarang tidak boleh mengikuti ekskul lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Detective 4 : A Scandal In Bahrelway
Mystery / ThrillerFormasi baru EG Group kini sudah lengkap, dan inilah saatnya bagi satu kelompok penyidik ini untuk memperlihatkan kemampuan menyidik mereka yang dinaungi legenda dari pendahulunya. Di siang hari yang senggang, Hendra datang ke ruangan EG Group denga...