Chapter 12 : [Epilog] Sampai Jumpa Lagi!

951 83 11
                                    

April 2016

Kasus teror foto Jamie akhirnya bisa selesai dengan cukup baik. Walau akhirnya mereka harus melihat kematian Jamie tepat di hadapan mata mereka, setidaknya sebuah skandal besar bisa dihindarkan. Foto - foto skandal yang jadi pokok permasalahan bisa diambil, dan permasalahan mereka bisa selesai dengan cukup baik.

Setelah foto - fotonya berhasil didapatkan, pihak sekolah tidak menutupi apapun tentang kematian Jamie. Pihak sekolah malah menceritakan secara lengkap seputar kronologinya pada semua murid, termasuk soal foto aib itu. Mulai dari Farah yang jadi korban pertama mereka, sampai penyelesaian yang membawa pada kematian Jamie.

Reaksi semua murid saat mengetahuinya, tentu saja mereka geram akan tindakan apa yang dilakukan oleh Jamie. Seandainya Jamie masih hidup, mungkin akan terjadi sebuah kericuhan di sekolah. Apa yang dilakukan Jamie memang keterlaluan, dan banyak siswa yang jadi terbuka atas kebenciannya pada Jamie setelah pemberitaan soal foto itu diungkapkan. Laman media sosial sekolah dipenuhi dengan berbagai cerita dan curahan hati penduduk sekolah akan aib - aib Jamie, sampai mereka sengaja membuat tagar tersendiri, yaitu #bongkaraibjamie.

Walau begitu, keadaan bisa berangsur menjadi tenang tak lama kemudian. Para siswa sudah puas mengungkapkan semua keluh kesah mereka, dan kini mereka sudah lega karena Jamie tidak ada lagi. Dinamika sekolah kembali menjadi normal, dan para siswa kembali ke rutinitas mereka. Semuanya sibuk, terutama karena ujian sudah dekat bagi siswa kelas IX. Walau begitu, semua orang terlihat lebih bahagia.

Sementara itu, foto - foto yang mereka dapatkan dianalisa oleh divisi IT Kepolisian Inkuria selama beberapa saat, untuk mengetahui perubahan apa saja yang diberikan Jamie pada foto - foto itu. Setelah analisisnya selesai, fotonya di kembalikan dan pihak sekolah memusnahkan semua foto yang ada, agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Mereka memusnahkan foto - foto dalam bentum fisik dengan cara membakarnya. Pihak IT memusnahkan data dalam bentuk digital, termasuk yang sudah mereka salin dari laptop Marcell. Walau begitu, mereka membiarkan Hendra untuk menyimpan flashdisk Jamie dan juga kotak perhiasannya. Dengan senang hati dia menerimanya, sebagai kenang - kenangan dari kasus ini.

Lalu, apa yang terjadi dengan Jamie? Sebagai orang yang bertanggung jawab, setelah kejadian itu, mereka memanggil ambulans dan membawa tubuh Jamie ke rumah sakit untuk dilakukan autopsi. Tentunya, hasil benturan di kepalanya adalah penyebab kematiannya. Terutama dengan bagian ujung air mancur taman yang tajam menusuk bagian belakang kepala Jamie, kematiannya tak terhindarkan.

Pihak sekolah memberitahu orang tua Jamie via telepon, tapi mereka tidak mengangkatnya. Setelah di cek ke kediaman keluarga Arsena, di sana rupanya tidak ada seorangpun. Ini membuktikan bahwa mereka juga pergi bersamaan dengan rencana Jamie untuk pergi dari Inkuria.

Bu Amy juga sudah berusaha untuk menghubungi kedua orang tua Jamie, tapi beliau tidak pernah mendapatkan jawaban. Karena itulah, Bu Amy memutuskan untuk menghubungi pihak keluarga Jamie yang lainnya. Mereka mengambil dan memakamkan jenazah Jamie. Walau begitu, sosok kedua orang tuanya tidak pernah muncul lagi. Keluarga besar Jamie dari pihak ibunya tahu siapa ayah Jamie, jadi mereka memaklumi kalau sesuatu yang tidak menyenangkan terjadi pada Jamie, dan mereka tidak berkomentar apapun. Entah kemana kedua orang tuanya, karena mereka tidak pernah muncul lagi.

Jamie mungkin sudah mati, tapi apa yang dia lakukan tentunya sudah menjadi kenangan buruk yang akan sulit untuk dihapuskan bagi warga sekolah yang pernah berurusan dengannya. Semoga saja mereka bisa melupakannya. Jamie akan terkubur bersama sejarah, yang semoga tidak pernah terulang lagi.

Walau pihak sekolah sudah memberitahu semua hal soal kasus Jamie, mereka masih menutupi soal identitas Seven Wonder. Mereka hanya menyebutkan bahwa polisi terlibat dalam penyelidikan, tanpa menyebutkan kalau mereka adalah tujuh orang yang jadi guru pertukaran mereka. Tentunya, ini adalah permintaan Hendra. Sudah jadi rahasia umum kalau Hendra memang tidak menyukai publikasi, hal ini berkaitan dengan kerahasiaan identitasnya. Selain itu, dia tidak ingin membuat kehebohan dengan membongkar rahasia kalau selama ini ada polisi di lingkungan sekolah.

The Detective 4 : A Scandal In BahrelwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang