Chapter 8 : Rencana B

735 84 9
                                    

Seminggu telah berlalu semenjak penemuan Levitator itu. Setelah memikirkan selama beberapa hari, akhirnya disepakati kalau mereka akan mencoba cara yang disarankan oleh Sherlina. Awalnya, mereka agak ragu. Tapi mereka ingin mencoba mengetahui bagaimana ceritanya kalau mereka menginspeksi kotak milik Jamie itu.

Hal ini sebenarnya diragukan keberhasilannya. Tapi mereka setidaknya ingin melihat apa yang sebenarnya dimiliki oleh Jamie. Jadi, mereka merencanakan sebuah "skenario kecil" untuk ide yang penuh resiko itu.

Sebelumnya, Azka sudah memastikan kalau Jamie membawa kotak yang mereka incar bersamanya. Setelahnya, giliran Rista dan Sherlina yang beraksi, dengan cara yang paling klasik.

"Rista, bisa kamu ambilkan kacamata saya? Tadi saya meninggalkannya di kelas kalian," ujar Pak Indra, saat pelajaran Penjaskes sedang berlangsung di gedung serbaguna SMP 7.

"Oh, bisa pak! Bapak taruhnya di mana ya?" tanya Rista.

"Wah, sebenarnya saya lupa sih. Kalau tidak salah ya saya taruh di meja guru di kelas kalian, di atas buku absen. Kalau tidak ada, berarti masih ada di ruang guru, di meja saya. Kamu ambilkan ya?"

"Waduh, bisa ya bapak lupa begitu? Ya sudah deh, saya carikan sekarang ya."

Rista berdiri dari posisi duduknya. Tapi sebelum dia beranjak, seseorang menarik lengannya. Dia adalah Naomi, yang tadi duduk di sebelah Rista.

"Eh, sekalian aku titip dong, ambilin botol minuman yang ada di tasku," kata Naomi.

"Yaelah, pakai nitip segala," celetuk Sherlina, lalu terkekeh.

"Udaaah, kalau gitu mending lu sekalian ikut dah!" ujar Rista, lalu menarik lengan Sherlina.

"Eh, jangan tarik gua woy!"

"Saya bawa Sherlin sekalian ya pak?"

"Yah, bolehlah. Tapi jangan kelamaan kalian!" sahut Pak Indra.

Sherlina yang paham akan kode sang guru langsung saja berdiri. Kedua anak itu langsung kabur dari ruang serbaguna, sebelum ada yang bisa protes. Mereka segera ke kelas secepat yang mereka bisa.

"Naomi tadi agak menyusahkan, tapi itu justru memberi kita alasan untuk lebih lama berada di kelas," ujar Sherlina.

"Makanya, bersyukurlah! Ayo, Pak Hein pasti sudah menunggu kita, kan?" sahut Rista.

Inilah rencana mereka. Levitator dan Hendra akan membangun sebuah alibi. Kalau Jamie melihat kotaknya hilang, dia pasti akan segera menuduh Sherlina dan Rista. Tapi, keduanya akan punya alibi dari Hendra, karena dia akan bersaksi bahwa dia melihat kedua muridnya, dan mengawasi apa yang mereka lakukan. Kedua anak ini juga tidak akan membawa kotak itu, karena Hendra yang akan menyimpannya. Jadi Jamie tidak akan tahu kemana kotak itu pergi, dan mungkin dia akan menuduh anak yang paling pertama masuk ke dalam kelas.

Ketika Sherlina dan Rista sampai di depan kelas mereka, Hendra sudah ada di depannya. Tapi dia terlihat sedang mengamati pintu kelas dari celahnya yang ada. Kedua anak itu bingung, dan Rista menepuk lengan sang guru.

"Heh? Bapak ngapain?" tanya Rista, dengan berbisik.

"Ssstt, coba kalian lihat sini!" ujar Hendra, lalu menunjuk ke celah pintu tadi.

Mereka bertiga mengintip melalui sela pintu kelas yang terbuka sedikit, seperti kata Hendra. Ketika mereka mengintip, mereka dapat melihat bahwa ada seorang anak perempuan yang sudah mendahului mereka.

"Kalian kenal dia?" bisik Hendra.

"Kalau saya jelas enggak, soalnya saya saja nggak kenal satu orangpun dari kelas lain. Saya payah dalam mengingat nama atau seseorang yang saya nggak kenal," sahut Rista.

The Detective 4 : A Scandal In BahrelwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang