Malam harinya, Hendra memutuskan untuk mengadakan rapat dadakan di rumahnya. Mereka sudah hampir sebulan berada di SMP 7, dan mereka setidaknya ingin agar meringkas semua informasi yang mereka miliki jadi satu. Selain itu, mereka juga mengundang Bu Amy untuk datang. Selama ini, mereka memang belum memberikan banyak informasi kepada beliau, karena mereka mau mengumpulkan semua yang mereka bisa.
Jam masih menunjukkan jam setengah sembilan malam, dan Hendra kini duduk di ruang tengah rumahnya. Janji rapat mereka akan di mulai pada pukul 9 malam. Karena itulah, Hendra memutuskan untuk duduk dan berpikir sejenak.
Pikiran Hendra kini tertuju kepada rekaman suara baru yang diberikan oleh Levitator tadi siang. Hendra memang belum memutar rekaman itu kepada teman - temannya, karena dia ingin sekalian saja melakukannya dalam rapat. Tapi karena penasaran, Hendra sudah memutar rekaman itu terlebih dahulu dan mendengarkan isinya.
Apa yang dia dengarkan jelas membuatnya kaget. Memang, apa yang dilakukan Yoshi di kelasnya tadi siang kepada Jamie bisa dibilang agak kejam. Tapi, kalau mau dibandingkan, Yoshi lebih mendingan daripada ayahnya, Pak Kazuki, kalau soal mengajar. Yoshi masih mending, karena dia hanya menyuruh Jamie untuk lari keliling lapangan dan keluar dari kelas untuk mengerjakan tugas yang diberikannya. Pak Kazuki lebih parah lagi daripada itu, dan Hendra masih ingat persis bagaimana rasanya mengambil kelas Statistika dengan beliau.
Walau Hendra adalah keponakan Pak Kazuki, bukan berarti semuanya bisa berjalan dengan mudah bagi Hendra selama berada di kelas Statistika. Omnya yang kadang agak mengesalkan itu bisa tahu dengan mudah apa saja yang dia lakukan selama di luar kelas, jadi Hendra harus memastikan kalau tugasnya selesai sebelum menghadap ke Pak Kazuki.
Terutama karena tidak seorangpun yang bisa menghindar dari Pak Kazuki di prodinya. Beliaulah yang mengajar semua kelas untuk mata kuliah Statistika. Mata kuliah lain yang juga dipegang oleh Pak Kazuki mungkin masih bisa dihindari, tapi tidak untuk yang satu itu. Jadi, ada semacam kenangan tersendiri di kelas Pak Kazuki bagi para mahasiswa di prodi Pendidikan Matematika.
Padahal, Pak Kazuki bukanlah tipe dosen yang ribet dan cerewet. Beliau orangnya toleran, dan sebenarnya punya cara mengajar paling asyik kalau dibandingkan dengan dosen - dosen yang lainnya. Hanya saja, ya beliau memang tegas kalau soal waktu dan kedisiplinan. Setelan ala orang Jepang memang masih melekat dalam diri Pak Kazuki.
Hendra terkekeh ketika kembali mengingat masa kuliahnya itu. Bagaimana teman - temannya akan mencoba menghindari kelas Pak Kazuki mati - matian karena kakak tingkat banyak yang menakut - nakuti mereka. Atau bagaimana mereka bilang kalau Hendra punya keuntungan tersendiri karena dia berkeluarga dengan Pak Kazuki. Lalu bagaimana teman - temannya yang tidak mengerti karakter Pak Kazuki akan terlibat masalah yang membuat mereka ingin sekali menangis darah karenanya. Terakhir, adalah bagaimana teman - temannya menyadari kalau sebenarnya Pak Kazuki itu adalah orang baik.
Suara omnya kembali terngiang di dalam kepala Hendra. Bagaimana cara beliau mengajar dan ketepatannya yang mematikan ketika melempar alat tulis ke jidat anak muridnya. Atau bagaimana cara beliau membentak dengan ekspresi yang tenang namun nada suaranya bisa membuat seisi kelas merinding dengan kata "Hei, keluar kamu!" yang singkat dan padat.
Tidak heran kalau selain ayah dan kakeknya, Pak Kazuki juga jadi salah satu orang yang menginspirasi Hendra, terutama sebagai guru. Beliau mengajarkan banyak hal yang berharga untuk diingat. Hendra masih menyesali karena dia tidak bisa melindungi salah satu keluarga dekat yang masih dia miliki saat kejadian di pesta dansa San Rio saat itu. Terlebih lagi, dia sudah melibatkan Yoshi ke dalam dunianya sebagai penyidik.
Hendra menghela napas. Tidak terasa kalau air matanya sedikit menetes. Dia melepaskan kacamatanya dan mengusap air mata itu. Pak Kazuki sudah pergi, dan tidak ada yang bisa dia lakukan lagi. Walau begitu, sosok sang om akan tetap hidup di dalam dirinya, dan juga kedua anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Detective 4 : A Scandal In Bahrelway
Mystery / ThrillerFormasi baru EG Group kini sudah lengkap, dan inilah saatnya bagi satu kelompok penyidik ini untuk memperlihatkan kemampuan menyidik mereka yang dinaungi legenda dari pendahulunya. Di siang hari yang senggang, Hendra datang ke ruangan EG Group denga...