0.6

413 37 1
                                    

keluarin satu draf lagi nihhh
















seperti yang diperkirakan, tubuh christy akhirnya tak dapat menahan pusingnya.

dia kehilangan keseimbangan dan mulai terjatuh ke samping. beberapa temannya berusaha menangkapnya, tetapi tidak cukup cepat.

saat itu, chika tidak bisa menahan diri lagi. dia melanggar aturan dan berlari menuju adiknya.

"christy!" teriak chika, suaranya penuh kecemasan.

dengan cepat, chika menangkap tubuh christy sebelum jatuh sepenuhnya. dia mengangkat sedikit tubuh adiknya, mendukungnya agar tidak terjatuh sepenuhnya.

suasana di lapangan upacara mendadak ramai dengan suara-suara terkejut dari teman-teman yang melihat kejadian itu.

"lo gapapa, dek?" tanya chika, suaranya bergetar. dia merasa panik saat melihat wajah adiknya yang semakin pucat.

christy terbatuk pelan dan berusaha tersenyum, meskipun itu terasa sulit.

"aku... cuma pusing, kak," jawabnya dengan suara lemah.

"gak perlu khawatir..."

chika tidak bisa hanya berdiri di sana. dia membimbing christy ke pinggir lapangan, menjauh dari keramaian.

"kita ke uks, ya? minta bantuan." dia memegang lengan christy dengan lembut, berusaha memberinya dukungan.

"jangan... jangan bikin keributan," christy berbisik, tetapi suara itu semakin pelan.

dia merasa malu karena perhatian banyak orang tertuju padanya.

"sudahlah, kita butuh bantuan," chika menegaskan, tidak menghiraukan protes christy.

dia melambaikan tangan kepada salah satu guru yang berdiri di samping lapangan, meminta pertolongan.

beberapa saat kemudian, seorang guru dan petugas kesehatan mendekati mereka.

"apa yang terjadi?" tanya guru itu, tampak khawatir.

chika menjelaskan kondisi christy, dan mereka segera membawanya ke ruang UKS.

setelah sampai di ruang UKS, petugas kesehatan memeriksa tanda-tanda vital christy.

dia menghela nafas lega ketika mendengar detak jantungnya stabil, meskipun masih tampak lelah.



setelah beberapa saat di ruang uks, chika merasa cemas dan ingin kembali ke lapangan.

suasana upacara terasa penting, dan sebagai ketua osis, dia tidak bisa membiarkan posisinya kosong terlalu lama.

namun, saat dia bersiap untuk pergi, christy menahan tangannya.

"ka... chika," suara christy terdengar lemah, penuh harap.

"jangan pergi, ya."

chika tertegun. dia merasa terjebak antara tanggung jawab dan keinginan adiknya.

"gue cuma mau lihat sebentar, chirsty. upacaranya harus tetap berjalan," jawab chika, berusaha terdengar cuek meskipun hatinya bergetar.

"tapi... aku butuh kakak di sini," christy berusaha tersenyum meskipun wajahnya tetap pucat.

"jangan tinggalin aku."

chika merasa kasihan melihat keadaan christy.


sejujurnya, dia tidak ingin meninggalkan adiknya sendirian, tetapi egonya membuatnya ingin cepat-cepat kembali ke lapangan.

interesting life CH2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang