0.9

316 32 1
                                    

post lgi deh, abis tu mau ilang sebulan🗿🗿🗿





















setelah mengantarkan marsha, chika menyuruh christy untuk duduk di sampingnya di mobil.

selama perjalanan, dia sesekali melihat ke arah christy, yang tampak batuk-batuk dan terlihat kurang sehat.

"eh, lo mau gue beliin obat di apotek atau ga?" tanya chika, berusaha terdengar casual meskipun dia mulai khawatir.

christy menatapnya sebentar. "gausah, kak. aku udah minum obat di uks tadi," jawabnya, berusaha menutupi rasa tidak enaknya.

"serius? lo yakin?" chika menatapnya dengan skeptis. "kalau lo masih batuk gitu, mendingan kita mampir bentar."

"beneran, kak. ini cuma batuk biasa," christy berusaha meyakinkan, meskipun batuknya tak kunjung reda.

"kalau lo bilang gitu, ya udah" chika menjawab, walaupun di dalam hatinya, dia masih merasa tidak yakin.

setelah itu, mereka melanjutkan perjalanan pulang.

meskipun chika tidak sepenuhnya tenang, dia berusaha untuk tidak terlalu khawatir dan berharap bahwa adiknya akan baik-baik saja.

chika berhenti di apotik dan dia menanyakan lagi ke chirsty "beneran ga mampir dlu ke apotik?"

chirsty menggeleng pelan sambil tetap menatap lurus ke depan. "gak usah, kak... nanti juga sembuh sendiri."

chika diam sebentar, merasa aneh dengan respons chirsty.

biasanya adiknya tidak pernah menolak sesuatu yang berhubungan dengan kesehatannya, apalagi setelah insiden tadi pagi di upacara.

dia sesekali melirik chirsty, memperhatikan betapa pucat wajahnya dan batuk kecil yang sesekali keluar.

"ya udah, terserah lo," balas chika, sedikit cuek. dia menyalakan mesin mobil lagi dan mulai melaju.

di sepanjang perjalanan, suasana terasa sedikit tegang.

chika masih memikirkan kondisi chirsty tapi memilih untuk tidak bertanya lebih lanjut.

beberapa menit kemudian, mereka tiba di rumah.

chika langsung keluar dari mobil dan berjalan masuk tanpa menunggu chirsty yang masih tertahan di dalam mobil, mengambil tasnya dengan gerakan lemah.

"christy, lo mau ngapain lagi di situ?" tanya chika dari pintu rumah, sedikit terdengar kesal.

"iya, kak," jawab chirsty pelan, berusaha menenangkan batuknya.

dia beranjak keluar dan menyusul masuk, langkahnya sedikit gontai.

saat mereka masuk, rumah terasa kosong. orang tua mereka masih belum pulang, dan suasana sunyi semakin menambah perasaan aneh di antara keduanya.

chika melempar tasnya ke sofa dan langsung menuju kamarnya tanpa berkata apa apa lagi, meninggalkan chirsty yang masih berjuang menahan sesak nafas yang perlahan kembali muncul.

di ruang tamu, chirsty duduk di sofa, menundukkan kepala sambil memijat dadanya perlahan, berharap rasa sesak itu segera hilang.

dia tau, dia harus segera minum obatnya sebelum keadaan semakin buruk, tapi tidak ada tenaga untuk bangkit dari tempatnya duduk.

christy masih duduk di sofa, memijat dadanya yang terasa semakin berat.

sesekali, batuk kecil kembali terdengar, tapi ia berusaha menahannya agar tidak terlalu mengganggu suasana sunyi di rumah.

interesting life CH2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang