1.9

276 31 3
                                    

yahh yahh sepiii

















christy berusaha keras menahan rasa tidak nyaman di dadanya, batuknya makin sering datang, tapi dia terus meyakinkan dirinya untuk tetap bertahan sampai bel istirahat kedua berbunyi.

waktu terasa berjalan lambat, setiap menit seperti beban yang membuatnya harus mengatur napas dalam dalam agar tetap tenang dan tidak menarik perhatian terlalu banyak.

ketika bel istirahat kedua akhirnya berbunyi, christy menghela napas lega. dia segera bergegas keluar kelas, berharap udara segar di luar bisa sedikit membantu meredakan sesak di dadanya.

langkahnya agak pelan dan terasa berat, tapi dia tetap memaksakan diri menuju taman sekolah, tempatnya biasa mencari ketenangan.

tak lama setelah itu, chika yang sudah menunggu bel berbunyi dengan cemas langsung keluar dari kelasnya, menyusul ke kelas christy.

dia mencari adiknya di sekitar pintu kelas, tapi tidak menemukannya. merasa khawatir, chika langsung bertanya pada flora yang baru saja keluar dari kelas christy.

"lo liat christy ga, flor?" tanya chika dengan nada panik.

"tadi dia keluar duluan, kak, kayaknya ke arah taman," jawab flora, masih dengan raut khawatir.

tanpa berpikir panjang, chika segera menuju taman.

sesampainya di sana, dia melihat christy duduk di bangku dengan tubuh agak membungkuk dan wajah yang tampak lelah. chika menghampirinya dan duduk di sampingnya.

"christ, lo gapapa?" tanya chika, suaranya penuh kekhawatiran.

christy tersenyum tipis, mencoba menenangkan kakaknya meskipun napasnya masih terasa berat.

"aku... aku cuma perlu istirahat sebentar, kak. mungkin ini cuma kecapekan."

"ini bukan cuma kecapekan, chirsty," jawab chika tegas. "gue ga mau lo maksa diri lo kayak gini."

christy terdiam, lalu menunduk pelan. meski sebenarnya dia merasa tidak enak, dia tidak ingin membuat chika terlalu khawatir. "mungkin nanti setelah pulang sekolah aku bakal istirahat."

chika menghela napas panjang. "baiklah, tapi kalau lo makin ga enak, gue bawa lo ke UKS, oke? janji."

christy mengangguk pelan, merasa sedikit lega karena ada chika di sampingnya.

tiba tiba, seorang anggota osis mendekati chika dengan tergesa gesa.

"chika, rapat osis mau dimulai. semua udah nungguin di ruang rapat," katanya dengan nada mendesak.

chika menoleh ke arah christy, tampak ragu dan tidak tega meninggalkan adiknya yang masih terlihat lemah dan sesekali memegang dadanya.

dia menarik napas panjang, berpikir sejenak.

"christ, gue harus ke ruang rapat sekarang," ucap chika pelan, nada suaranya terdengar penuh kekhawatiran.

"tapi gue ga enak ninggalin lo sendirian."

christy tersenyum kecil, berusaha meyakinkan kakaknya meskipun terlihat tidak sehat.

"gapapa, kak. kamu pergi aja. aku bisa jaga diri. nanti juga pasti aku baikan."

chika menggigit bibirnya, masih tampak khawatir. "janji, kalau lo makin ga enak, langsung ke UKS atau kabarin gue, ya?"

christy mengangguk pelan. "janji, kak."

setelah memastikan adiknya akan baik baik saja, chika akhirnya berdiri dan berjalan menuju ruang rapat, meskipun hatinya terasa berat.

sebelum benar benar berbelok di koridor, dia masih sempat melirik ke arah christy di taman, memastikan adiknya tetap terlihat tenang di bangku taman.

interesting life CH2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang