Malam itu terasa sunyi setelah pertemuannya dengan pria misterius. Pikiran Noah tak kunjung tenang sejak pria itu muncul dan menghilang begitu saja, meninggalkan pesan penuh ancaman tentang hubungannya dengan Kai. Meski Noah menepisnya, ancaman tersebut terus menghantuinya, menimbulkan pertanyaan yang belum terjawab di hatinya.
Di sisi lain kota, Luca duduk dalam gelap di ruangan pribadinya, menatap foto-foto Noah di monitor besar. Cahaya redup menerangi ruangan, menampilkan berbagai foto Noah yang diam-diam diambil dalam setiap aktivitasnya. Luca menyandarkan diri pada kursinya, menyadari bahwa perasaannya pada Noah telah berubah menjadi obsesi yang tak terelakkan. Di belakang semua tindakan dan kendali yang ia pertahankan, Luca tahu bahwa hanya Noah yang mampu mematahkan kekuatan yang selama ini ia banggakan.
Tak lama, Marco masuk ke ruangan, membawa informasi terbaru. "Bos, Omega itu sudah kita awasi ketat. Dia semakin sering menghabiskan waktu dengan Noah."
Luca mengepalkan tangannya. "Omega itu semakin mengganggu. Pastikan dia tahu batasannya, Marco. Jangan sampai dia mendekati Noah lagi."
Marco mengangguk tanpa banyak bicara, menyadari bahwa perintah ini datang dari dorongan yang lebih dari sekadar rasa posesif biasa. Luca tidak sekadar menginginkan Noah—ia merasa seolah Noah adalah miliknya, dan ia tidak akan membiarkan siapa pun merusak atau mengancam Noah, meskipun itu adalah Noah sendiri.
Sementara itu, Noah kembali bertemu dengan Kai pada hari berikutnya. Senyum hangat Kai sedikit menenangkan kekhawatirannya, meski Noah tidak bisa sepenuhnya mengabaikan peringatan dari pria misterius itu. Mereka berjalan bersama menuju sebuah taman kecil, berbagi cerita dan tawa seperti biasanya. Namun, di balik kenyamanan itu, Noah tak bisa menghilangkan rasa khawatir akan ancaman yang mungkin datang kapan saja.
"Noah, ada apa? Kau terlihat cemas," tanya Kai, memegang tangan Noah dengan lembut.
Noah menatap Kai sejenak, ragu untuk menceritakan apa yang telah terjadi. "Aku… mungkin hanya sedikit lelah," jawabnya sambil tersenyum tipis, berusaha menghilangkan kegelisahannya.
Namun, tanpa mereka sadari, dari kejauhan, Luca memperhatikan mereka. Pandangannya tidak bisa lepas dari bagaimana Kai begitu nyaman berada di sisi Noah. Hatinya memanas melihat Noah bersama orang lain, Omega yang ia anggap tidak pantas untuk Noah. Kecemburuannya semakin dalam, dan ia tahu bahwa ia tidak akan bisa menahan diri lebih lama lagi.
Di malam hari, Luca menginstruksikan Marco untuk melaksanakan rencana selanjutnya. "Kita harus membuat Omega itu menjauh. Apapun yang diperlukan, lakukan," kata Luca tegas.
Marco memandang bosnya dengan serius. "Apakah kita akan memberikan peringatan langsung?"
Luca terdiam sesaat, lalu menggeleng. "Tidak. Buat dia takut, tapi pastikan dia tidak bisa menghubungkan ini denganku. Biarkan dia mengerti bahwa Noah bukan untuknya."
Dengan perintah itu, Marco bergerak cepat. Beberapa pria suruhan Luca mengawasi setiap gerakan Kai, memberikan tekanan secara halus namun menakutkan. Suatu malam, ketika Kai pulang sendirian, ia merasakan kehadiran asing mengikutinya dari kejauhan. Langkahnya dipercepat, namun pria-pria itu semakin mendekat, melingkupinya dalam keheningan yang mencekam. Kai merasa jantungnya berdegup kencang saat ia menyadari bahwa dirinya benar-benar terjebak tanpa jalan keluar.
"Jangan mendekati Noah lagi," salah satu dari mereka memperingatkan dengan nada datar, penuh ancaman.
Kai menatap pria-pria itu dengan ketakutan. "Apa maksud kalian? Siapa kalian?"
"Orang yang tahu lebih baik darimu untuk siapa Noah seharusnya bersama," jawab salah satu dari mereka dingin, sebelum akhirnya mereka pergi meninggalkan Kai dalam kebingungan dan ketakutan.
Setelah kejadian itu, Kai mulai menjaga jarak dari Noah. Dia tidak ingin membahayakan diri atau Noah, meski ia tidak tahu alasan di balik ancaman yang ia terima. Noah merasa perubahan sikap Kai dan semakin bingung dengan jarak yang tiba-tiba tercipta di antara mereka.
Di saat yang sama, Luca merasa puas. Ia berhasil memisahkan Noah dari Omega itu, setidaknya untuk sementara. Kini ia hanya perlu menunggu waktu yang tepat untuk mendekati Noah secara langsung, dan memastikan bahwa pria itu tahu siapa satu-satunya orang yang paling mengerti dan siap melindunginya.
TBC.
Kalian malming nya kemana?
KAMU SEDANG MEMBACA
Shadows of Obsession (BL)
Short StoryEnigma X Alpha Bayangan malam menutupi sudut-sudut kota yang sunyi. Langit di atas hitam pekat, tanpa bintang, seakan menyembunyikan dosa-dosa yang terjadi di bawahnya. Di balik jendela sebuah apartemen mewah, seorang pria berdiri diam, menatap deng...