Chapter 9

126 15 1
                                    

Noah terbangun dengan kepala berat dan pandangan yang kabur. Sekelilingnya terasa asing, penuh dengan kemewahan yang tampak dingin dan tidak bersahabat. Tempat tidur empuk di bawahnya terasa begitu nyaman, tapi ada sesuatu yang membuatnya gelisah. Sejenak, Noah mencoba mengingat apa yang terjadi, dan bayangan Luca yang menculiknya malam itu kembali memenuhi pikirannya.

Ia segera bangkit dan menyadari bahwa pintu kamar besar ini terkunci. Jantungnya berdegup kencang, rasa cemas dan takut mulai melingkupi dirinya. Tidak ada cara untuk keluar, dan ruangan ini terasa seperti sangkar emas, indah namun mengekang. Noah mendekati jendela besar di ujung ruangan, berharap bisa menemukan jalan keluar, namun ia terkejut saat melihat bahwa jendelanya menghadap ke ketinggian yang tak mungkin dilalui tanpa risiko besar.

Tidak lama kemudian, pintu kamar terbuka, dan sosok Luca masuk dengan tenang, mengenakan setelan yang rapi. Raut wajahnya tetap dingin, namun mata gelapnya memancarkan sesuatu yang berbeda—keinginan yang menuntut. Melihat kehadiran Luca, Noah langsung menatap tajam, mencoba untuk menahan rasa takut yang semakin menguat.

“Aku ingin pulang,” ucap Noah tegas, meski suaranya sedikit gemetar.

Luca mendekati Noah tanpa mengindahkan permintaannya. "Ini rumahmu sekarang, Noah. Di sini, kau aman… dan jauh dari siapa pun yang bisa menyakitimu."

Noah mengerutkan kening. "Kau berbicara seolah-olah kau melindungiku, tapi kenyataannya, kaulah yang menculikku. Ini tidak normal, Luca. Aku bukan tawananmu, aku berhak untuk pergi."

Luca menghela napas, lalu duduk di kursi dekat jendela. "Kau tidak mengerti, Noah. Di luar sana, dunia penuh dengan orang yang bisa merusakmu. Di sini, aku bisa menjagamu, memastikan tak ada satu pun yang menyakitimu. Bahkan Kai—dia tidak bisa memberimu perlindungan yang layak."

“Cukup! Kau bukan siapa-siapaku, Luca! Aku tidak butuh perlindunganmu,” Noah membalas penuh amarah, mendekati Luca dengan tatapan tajam. "Apa kau pikir dengan menahanku di sini, kau akan bisa membuatku tetap di sisimu? Itu hanya menunjukkan betapa gilanya obsesi yang kau miliki."

Namun, alih-alih marah, Luca hanya tersenyum kecil. “Mungkin aku memang gila. Tapi gila atau tidak, aku tahu apa yang kuinginkan… dan itu adalah kau, Noah.” Suaranya terdengar rendah dan dalam, penuh intensitas yang membuat Noah semakin tidak nyaman.

Luca berdiri, berjalan mendekat hingga hanya ada jarak beberapa inci di antara mereka. "Setiap hari, aku akan memastikan kau memiliki apa pun yang kau butuhkan. Namun, kau harus tahu bahwa aku tidak akan membiarkan siapa pun mendekatimu. Kau milikku, dan hanya aku yang berhak menjagamu."

Noah merasakan kepanikan mulai menguasai dirinya. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan atau bagaimana bisa keluar dari situasi ini. Bagaimana mungkin dia bisa meyakinkan seseorang yang terobsesi seperti Luca bahwa hubungan mereka tidak akan pernah terjadi?

Setelah beberapa detik hening, Noah menghela napas panjang, mencoba menenangkan diri. "Apa yang sebenarnya kau inginkan dariku, Luca?"

Luca menatap Noah dalam-dalam. “Aku hanya ingin kau berada di sisiku. Tidak ada yang lebih dari itu.”

"Aku bukan boneka, Luca. Aku memiliki kehidupan dan orang-orang yang kuanggap penting. Kau tidak bisa memaksaku berada di sini hanya karena kau mau," ucap Noah dengan suara lebih tenang, namun tegas.

Luca mendekat, kali ini menyentuh pipi Noah dengan lembut, meski Noah segera menepis tangannya. "Aku tidak memaksa. Aku hanya memastikan kau aman, Noah. Suatu hari nanti, kau akan mengerti mengapa aku melakukan ini."

Tanpa memberi kesempatan Noah untuk membalas, Luca berbalik dan berjalan menuju pintu, meninggalkan Noah sendirian di ruangan yang terasa semakin sempit dan penuh tekanan. Pintu terkunci lagi, dan Noah mendengar suara langkah kaki Luca semakin menjauh, meninggalkannya dalam ketidakpastian dan ketakutan.

Noah tahu dia harus mencari cara untuk melarikan diri. Ia tidak bisa hidup seperti ini, terjebak dalam sangkar emas yang dibangun atas dasar obsesi. Meskipun tidak tahu bagaimana caranya, tekad Noah semakin kuat. Ia harus keluar dari tempat ini, apa pun yang terjadi.









TBC.

Shadows of Obsession (BL) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang