Chapter 6

143 10 3
                                    

Kai yang semakin menjaga jarak hanya membuat Noah bertambah bingung. Sejak insiden ancaman misterius yang dialaminya, Noah merasa seolah-olah dunia di sekitarnya terus berubah tanpa kendalinya. Meski tidak mengatakan apa-apa, Kai jelas terlihat lebih cemas dan gelisah daripada biasanya. Perasaan aneh bahwa seseorang mengatur setiap langkah hidupnya mulai menggerogoti pikiran Noah.

Malam itu, Noah memutuskan untuk menemui Kai dan mencari kejelasan. Ia ingin tahu apa yang terjadi, dan mengapa tiba-tiba pria yang selama ini selalu ada di sisinya, kini tampak menjauh tanpa alasan yang jelas. Namun, ketika ia menghubungi Kai, panggilannya hanya diabaikan, pesan-pesan teksnya pun tidak mendapat balasan. Hatinya semakin gelisah, tetapi Noah berusaha menenangkan diri.

Di saat yang sama, Luca tengah sibuk dengan urusan bisnis gelapnya, memastikan bahwa semua operasi di bawah kendalinya berjalan dengan lancar. Meski demikian, pikirannya terus kembali pada sosok Noah. Ada ketenangan dalam dirinya setiap kali ia memikirkan Noah, sekaligus ketegangan yang membuatnya sadar akan hasrat yang lebih dalam dari sekadar obsesi.

Namun, malam itu ia tidak bisa menahan diri lagi. Dengan dorongan yang kuat, ia memutuskan untuk melihat Noah lebih dekat. Tanpa disadari oleh Noah, Luca diam-diam mengawasi setiap gerakannya dari jauh. Ketika Noah akhirnya menyerah mencari Kai dan memutuskan untuk pulang, Luca memutuskan untuk mendekati Noah secara langsung.

Saat Noah berjalan di trotoar, suara langkah kaki yang semakin dekat membuatnya waspada. Ia menoleh dan melihat seorang pria yang tampak tak asing, meski ia tidak bisa sepenuhnya mengenalinya. Cahaya lampu jalan yang redup menyinari wajah pria itu, menampilkan tatapan tajam yang penuh misteri.

“Kita bertemu lagi, Noah,” ucap Luca dengan nada rendah dan intens.

Noah menatap pria itu penuh kecurigaan. “Kau… pria yang waktu itu,” gumamnya. Ia tetap berdiri di tempat, berusaha menjaga jarak aman.

Luca tersenyum tipis. “Aku hanya memastikan kau baik-baik saja. Aku tidak ingin ada yang melukaimu.”

“Aku tidak tahu siapa kau, tapi kau terus mengikutiku dan seolah tahu segalanya tentangku. Apa maumu?” tanya Noah, kali ini dengan nada yang lebih tegas.

Luca mendekat perlahan, membuat Noah semakin merasa terpojok. “Aku tahu banyak tentangmu, Noah. Lebih dari yang kau bayangkan. Dan aku tahu bahwa orang-orang di sekitarmu bukanlah yang terbaik untukmu.”

“Jangan bicarakan mereka seperti itu! Kau bahkan tidak mengenal mereka,” balas Noah dengan kemarahan yang semakin memuncak.

Luca terdiam sejenak, lalu mendekat sedikit lagi hingga mereka hanya terpisah beberapa langkah. “Aku lebih tahu dari yang kau pikirkan. Dan kau akan segera memahami bahwa hanya aku yang bisa memastikan keselamatanmu. Kai tidak akan bisa melindungimu dari bahaya apa pun.”

Noah menatap pria itu dengan penuh ketidakpercayaan. "Apa yang kau maksud? Aku tidak butuh perlindunganmu atau perhatianmu. Hentikan ini.”

Namun, Luca tidak menanggapi permintaan Noah untuk berhenti. “Kau akan mengerti nanti, Noah,” gumamnya, lalu berbalik dan meninggalkan Noah yang masih berdiri di tempat, kebingungan dan penuh pertanyaan.

Setelah Luca menghilang, Noah hanya bisa menatap ke arah pria itu pergi, bertanya-tanya siapa sebenarnya sosok misterius tersebut dan mengapa dia seolah begitu yakin bahwa hanya dia yang bisa melindunginya.









TBC.

Shadows of Obsession (BL) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang