Soeraandaru ; 01

90 12 0
                                    

Gadis berambut panjang itu menata kembali rambutnya yang berantakan diterpa angin. Sore itu cuaca di Kota Solo nampak mendung dan berangin cukup kencang, gadis itu sampai sudah memikirkan bagaimana caranya untuk membenarkan rambutnya kembali. Sudah bukan masalah baru lagi, rambut panjang nyaris sepinggulnya itu sangat-sangat merepotkan jika sudah diterpa angin kencang, tapi mau bagaimana lagi, dia suka memamerkan rambut panjang nan sehat itu.

Bahkan dia sering ditanyai tips tentang merawat rambutnya. Followers di akun sosial medianya mungkin setengahnya karena ulah rambutnya. Serena ingat sekali dari 2 tahun yang lalu, dan semenjak itu Serena menjadi seorang konten kreator. Selain karena menghibur diri dan membuat konten, tujuan gadis berusia 26 tahun itu ke Solo untuk liburan demi menghibur dirinya yang tengah patah hati.

Kata-kata yang sering disematkan para wanita tentang 'pulu-pulu' itu benar menimpanya. Bila pria jelek bisa mendapatkan wanita cantik maka pria itu sudah besar kepala hingga akhirnya menyepelekan perasaan wanita tersebut demi menggaet mangsa baru. Kalau ditanya apakah menyesal? Maka Serena akan menjawab dengan lantang, iya.

Kurang ajar memang, dia pikir selingkuh secara terang-terangan setelah dulu mohon-mohon bahkan rela bersujud dihadapannya akan dia maklumi? Wajah sok polos dan baik hati itu kini berubah memuakkan. Sia-sia waktu hampir satu tahun dihabiskan bersama pria jelek itu. Untungnya Serena tipe wanita yang enggan berkontak fisik berlebihan selain bergandengan tangan, kalau sudah iya-iya, wah, itu sangat merugikan.

Tunggu, atau karena itu dia diselingkuhi?!

Serena berjanji jika dia nanti sudah mendapatkan pria yang sangat amat tampan, akan Serena pamerkan kepada pria pulu-pulu itu. Bahkan jika bisa Serena tidak akan membiarkan kisah percintaannya berjalan dengan mulus, pokoknya rasa sakit hatinya, pria itu pun harus merasakan.

Tiba-tiba suara guntur terdengar keras bersama dengan kilat yang menyambar-nyambar di langit. Serena yang berdiri di tepi jalan keluar stasiun langsung mundur cepat hingga tubuhnya menabrak sesuatu. Serena langsung menoleh, rasa terkejutnya berkali lipat ketika beradu pandang dengan pria yang sangat amat tampan dan berkacamata itu. Mata Serena membulat dengan teriakan bersorak memuji di dalam hatinya.

Kalau tidak menjadi suamiku sih rugi sekali ini! Untuk apa tampan kalau tidak menjadi milikku, kan?! Batin Serena. Sejenak dia melupakan suara-suara guntur saking terpana dengan objek di hadapannya.

"Maaf, Mbak. Ada apa ya? Apa ada sesuatu di wajah saya?"

Serena langsung tersadar akan tingkahnya dan buru-buru meminta maaf. "Tidak ada apa-apa, Mas. Maaf ya saya tidak sengaja, soalnya gunturnya mengagetkan."

"Iya, Mbak tidak apa-apa kok. Saya juga ngeri sama suara guntur yang keras."

Serena ngangguk-ngangguk membenarkan perkataan pria tampan ini. Walaupun matanya tidak menangkap ekspresi takut di wajah tampan nan rupanya itu.

"Mbak tidak langsung pulang saja, takutnya nanti hujan turun lebat, taksi online malah tidak ada soalnya rawan berkendara di kondisi seperti itu."

"Justru saya takut di jalan keburu hujan, Mas. Lihat, anginnya saja sudah sekencang ini, rambut saya sampai berantakan." Serena berkata begitu sembari menangkap rambutnya yang terbang ke samping mengenai pria di sampingnya. Serena tidak membawa ikat rambut karena tadi cuaca sangat terang, tidak tahu kalau tiba-tiba seperti ini. Disanggul mana bisa, rambutnya terlalu licin sekarang.

"Kalau Mbak tidak keberatan coba diikat pakai ini."

Serena menunduk melihat benda di tangan pria itu. Untuk apa pria ini membawa bunga melati yang sudah dirangkai?

"Saya di sini menghadiri pernikahan saudara saya, dan dia memberikan bunga ini supaya saya cepat dapat jodoh katanya." Ucap pria itu menjelaskan seolah tahu isi hati gadis dihadapannya.

(Wonwoo) Kedhaton Soeraandaru Hadiningrat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang