bab 14

210 15 3
                                    

episode sebelumnya

di ruang rawat kara.

Brian menghampiri dokter yang sedang memegang alat kejut.

keluarga nya hanya memerhatikan nya.tanpa pikir panjang Brian mulai menempel kan alat kejut itu kepada kara yang sedang bertelanjang dada.

1 kali gagal
2 kali gagal

dan untuk terakhir Brian meminta kepada tuhan untuk mengembalikan adeknya.

______________________________________

dan saat yang ke tiga kali akhirnya denyut nadi kara terdengar di mesin EKG.

tuutt____

masih ada harapan,Brian masih bisa menyelamatkan adeknya.

"apakah saya perlu membantu?"ucap dokter Xavie.

Brian menolaknya,tak ingin membuang waktu,Brian langsung mendekatkan defibrillator ke dada kara guna mengembalikan irama jantung.dan butuh waktu lama,garis itu kembali berjalan normal.

semua orang yang berada di ruangan itu menghela nafas lega.terutama Brian,dia berhasil menyelamatkan nyawa kara.

"entah keajaiban dari mana..."lirih dokter Xavie.

saat mereka hendak mendekati dan memeluk kara tapi mereka di cegah oleh beberapa dokter yang ada di sana.

"mohon maaf,kalian jangan dulu mendekatinya, karena itu bisa menyebabkan ia sesak nafas,jadi mohon kalian untuk keluar terlebih dahulu karena kamu ingin memeriksa nya lebih lanjut"ucap dokter Xavie panjang lebar.

"tap-"

ucapan cillan terpotong oleh abang pertama nya.

"baiklah"ucap Brian sambil menyeret ke dua adeknya.

saat cillan hendak memberontak,dia melihat abang pertama nya menatap nya setajam silet.

dia takut?ya jelas,jadi dia hanya bisa menurut saja.

sedangkan ke dua orang tuanya pun mengikuti mereka.

mereka sekarang berada di depan ruang rawat kara, sambil berbincang bincang.

"makasih ya bang,berkat abang adek mu bisa kembali dengan kita"ucap mommy di sela sela mengobrol nya sambil memeluk Brian sambil meneteskan air matanya bahagianya.

"hm ya kan itu memang adek aku"ucap Brian sambil membalas pelukan hangat mommy nya.

jadilah mereka saling memeluk satu sama lain.

saat asik berpelukan, mereka melihat pintu ruangan nya di buka jadi mereka melepaskan pelukannya.

"selamat tuan, nyonya akhirnya tuan muda kara sudah sadar kembali"ucap dokter yang tak lain adalah... dokter Xavie T_T

"apakah kami boleh masuk kedalam?"ucap mommy nya.

"tentu, silahkan"

tanpa babibu mereka memasuki ruang rawat kara dan mereka melihat kara yang sedang duduk Disana, jadilah mereka segera menghampiri kara.

"sayang"ucap mommy sambil memeluk nya.

1 detik
2 detik
3 detik

tak ada sahutan dari kara, mereka tentu khawatir padanya.

"heii,dek"ucap cillan sambil menepuk pelan pipi nya.

kara hanya meliriknya sekilas dan kembali termenung.

mereka semakin khawatir saat melihat tatapan kosong yang ada di matanya.

"kamu kenapa?"
"hei kara"
"sayang?"
"adekkk"

ucap cillan sambil berusaha membujuk nya.

saat mereka masih berusaha membujuk nya tiba tiba kara tersenyum lurus ke arah jendela rumah sakit.

"AYAH,IBU,BANG NIO"teriak kara sambil melambaikan tangan nya ke arah jendela.

mereka bertanya tanya siapa itu 'ayah,ibu,bang nio?'

mereka memeriksa di jendela rumah sakit, ternyata di sana tidak ada siapa siapa disana hanya ada pohon pohon yang cantik.

"siapa itu 'ayah,ibu dan bang nio?"ucap Daddy nya dengan dingin.

pertanyaan Daddy nya hanya dianggap angin lewat oleh nya.

saat kara hendak turun dari ranjang rumah sakit,ia di tahan oleh Daddy nya,kara memberontak tapi ia tidak sebanding dengan tubuh Daddy nya.

kara masi terus melihat ke jendela sambil tersenyum lebar.

yang dipikirkan semua keluarga nya adalah kara sedang kemasukan setan.

mereka saling tatap menatap dan...

happ

mereka semua memeluk kara Brian dan Daddy nya pun ikut serta dalam memeluknya.

kara yang sedang dipeluknya hendak memberontak tapi...

"kara, sayang?"panggil ibunya.

kara yang mendengar ibunya memangil sontak menjawab nya.

"ibuu"ucap kara.

sontak keluarganya yang melihat kara sedang berbicara ke arah jendela, mereka melihat ke jendela dan tak ada siapa siapa di sana.

padahal yang bisa melihat/mendengar ibu,ayah dan bang Ino itu cuma kara saja.

"kara,Kamu harus bisa menerima mereka seperti keluarga Kamu sendiri"

kara tidak menjawab.

"dek,abang mohon terima keluarga abang yah?"

kara menatap mereka dan kara pun mengangguk,dan kara memeluk keluarganya yang sedang masih menatap nya bingung.

keluarga nya pun menerima pelukan itu.

kara melihat ke jendela dan melihat keluarganya melambaikan tangan nya hendak pergi.

"bye dek, makasih udah menerima keluarga abang"

"bye,sayang kita pergi dulu" teriak ibu dan ayahnya masih melambaikan tangan nya.

kara ikut melambaikan tangan nya sambil tersenyum.

keluarga nya yang melihat itu sontak melihat ke jendela dan masih tak ada siapa siapapun disana.

mereka tidak mau menanyakan nya karena mungkin itu terdengar privasi?

keluarganya saling menatap satu sama lain dan ikut melambaikan tangan nya walau mereka tidak tau siapa yang berada disana.





______________________________________

maaf baru update, karena sekarang aku lagi sakit karena kucing aku ilang,jadi aku kepikiran deh🙏

085883353873

bagi yang mau akrab chat aja,aku orang nya asik kalo kamu juga asik😋

a

ku usahain bab selanjutnya akan lumayan seru mungkin^^

bye bye

Kara Arselino Pratama changed bodiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang