◇Hello! Semarang◇
•
•Pagi ini, matahari semarang bersinar sangat terang. Hawa hangat dingin itu merambat masuk pada ruang keluarga yang terlihat senyap. Burung merpati yang singgah dijendela dan berkicau pun tidak mampu mengganggu aktivitas diruang keluarga tersebut.
Seorang wanita berjalan memasuki ruang keluarga sambil membawa sebuah nampan yang berisi 2 cangkir teh hangat, lalu wanita itu meletakkan nampan tersebut di atas meja.
"Fab, kamu berapa lama disini?" Tanya Ibu Citra pada sang anak bungsunya.
"4 hari, bu. Nanti balik lagi ke Edinburgh" Ucap Fabiola menatap sang Ibu.
"Gimana suasana disana?" Tanya Ibu Citra sembari meraih cangkir teh itu.
"Ya, bagus aja bu. Orang-orangnya juga ramah, aku nyaman tinggal disana" Ucap Fabiola.
"Syukur deh, Ibu selalu mikirin kamu. Takutnya kamu gak nyaman kuliah disana" Sahut Ibu Citra.
"Ibu tenang aja, ya. Aku nyaman kok, kan ini memang kemauan aku" Ucap Fabiola tersenyum sembari menggenggam tangan sang Ibu.
"Iya, nak. Semoga kuliah kamu selalu lancar, do'a ibu selalu mengiring di setiap langkah kamu" Sahut Ibu Citra tersenyum.
"Aamiin" Ucap Fabiola.
Seorang pria berjalan memasuki ruang keluarga, Fabiola dan Ibu Citra mengalihkan pandangannya pada seorang pria yang berpakaian dinas polisi sangat rapi.
"Fab, lagi apa?" Tanya Pak Bima duduk di samping sang anak bungsunya.
"Nonton film, Pa" Ucap Fabiola.
"Kamu sudah sarapan?" Tanya Pak Bima sambil mengusap kepala sang anak.
"Udah tadi bareng sama Ibu" Ucap Fabiola tersenyum.
"Alhamdulillah, yaudah papa mau berangkat dulu ya" Sahut Pak Bima sambil mengecup kepala sang anak.
"Papa mau kemana?" Tanya Fabiola.
"Mau ke polda" Ucap Pak Bima.
"Lama atau sebentar?" Tanya Fabiola.
"Kenapa emangnya" Sahut Pak Bima.
"Gak apa-apa, aku cuma nanya" Ucap Fabiola.
"Mau apa cantiknya papa?" Tanya Pak Bima sambil mengusap kepala sang anak.
"Mau ngajakin ngopi santai di caffe" Ucap Fabiola.
"Yaudah, papa usahakan ya" Sahut Pak Bima.
"Oke, papa" Ucap Fabiola mengacungkan kedua jempolnya.
"Bu, Papa berangkat dulu ya" Ucap Pak Bima mengecup kening Ibu Citra.
"Hati-hati ya, pa" Sahut Ibu Citra mencium tangan kanan sang suami.
"Assalamu'alaikum" Ucap Pak Bima.
"Waalaikumsalam" Sahut Ibu Citra dan Fabiola.
Setelah Pak Bima pergi, Ibu Citra berjalan meninggalkan ruang keluarga hendak menuju dapur. Sedangkan, Fabiola masih fokus menonton film di laptop miliknya.
Drrt
Drrt
DrrtPonsel miliknya berdering, Fabiola meraih ponselnya yang berada di atas meja lalu menerima panggilan tersebut.
{ Call On : Eunike }
Fab, lo masih di Edin?
Gak, nih gue di semarang
Kenapa?Kapan mau ketemuan?
Gue kangen banget sama loGue juga
Lo dimana?Pekanbaru nih
Main ke pekanbaru dong sesekaliNanti, ya
Soalnya gue tinggal 3 hari lagi disiniBentar banget pulang nya
Ya, mau gimana lagi
Lo, masih kan kuliah di Australia?Masih dong, besok gue pulang ke Australia
Lebih cepet lo berarti
Haha, iya nih
Padahal pengen lama lagi disiniGue juga mau nya gitu
Tapi demi gelar iniSemangat calon Ibu Jaksaku
Semangat juga Ibu dokter kesayangan
Udah dulu ya, gue masih ada kerjaan rumah
Oke, bye yuyun
Bye, umaimai
{ Call Off }
Tut
Panggilan pun berakhir. Fabiola meletakkan kembali ponsel miliknya ke atas meja, ia menatap ke arah sang Ibu yang membawa sepiring kue bolu lalu meletakkan di atas meja.
"Ibu, bikin kue bolu?" Tanya Fabiola.
"Iya, sayang. Bolu coklat kesukaan kamu" Sahut Ibu Citra.
"Sini aku cobain" Ucap Fabiola mengambil sepotong kue bolu coklat lalu meletakkannya di piring.
Fabiola memotong kue itu menggunakan sendok lalu memakan dengan lahap kue bolu buatan sang ibu, "Gimana?".
"Dari dulu bolu buatan Ibu selalu best" Ucap Fabiola mengacungkan kedua jempolnya.
"Seneng banget Ibu kalo kamu suka" Sahut Ibu Citra tersenyum.
"Apapun masakan ibu, aku selalu suka" Ucap Fabiola.
"Yaudah, ibu tinggal sebentar ya" Sahut Ibu Citra beranjak dari sofa.
••
Ilustrasi
{ Kue Bolu Buatan Ibu }
KAMU SEDANG MEMBACA
Equal Love
Romancemenceritakan tentang seorang pria taruna yang jatuh cinta pada anak bungsu dari Irjen polisi. Tidak tau bagaimana rencana Tuhan di kemudian hari, jadi marilah menjadi saksi perjalanan cinta mereka.