Chapter 07

239 63 11
                                    

◇In the Police academy dormitory◇


Kamar asrama taruna dipenuhi dengan suara candaan dan tawa, setelah melakukan banyak aktivitas di siang hari mereka saling berbagi cerita kejadian yang dialami hari ini walaupun satu resimen.

"Btw, dompet yang lo temuin itu sudah di kembalikan belum?" Tanya Efraim.

"Sudah dan ternyata dompet itu milik anaknya Pak Bima, gue aja kaget ternyata itu dompet dia" Sahut Khalifah membuat ketiga temannya tercengang.

"Serius, lo? Wahh, beruntung banget sih" Ucap Gomgom menepuk pundak Khalifah.

"Dapet nomernya jalur dompet hilang" Celetuk Efraim.

"Bisa tuh kisah lo dibikin ftv" Ucap Steven.

"Yakali" Sahut Khalifah.

"Terus gimana? Dia inget gak sama lo?" Tanya Gomgom.

"Dia masih inget sama gue, dia sempat traktir coffe sebagai tanda Terima kasih, sebenarnya gue sempat nolak tapi dia tetap maksa" Sahut Khalifah.

"Hoki bener lo" Ucap Efraim.

"Ya, namanya juga gak sengaja kan" Sahut Khalifah.

"Tapi lo seneng kan?" Tanya Steven.

"Seneng banget lah, yakali gak seneng" Sahut Khalifah.

"Pokoknya lo harus sering lari sore siapa tau ketemu sama dia" Ucap Gomgom.

"Gak bisa ketemu tiap hari, dia kuliahnya gak di Indonesia" Sahut Khalifah.

"Lah terus dimana?" Tanya Efraim.

"Dia kuliah di Edinburgh" Sahut Khalifah.

"Buset dah, gue kira dia kuliah di Indonesia" Ucap Gomgom.

"Gue sempat tanya, terus dia bilang kalo kuliah lanjut S2 di Edinburgh" Sahut Khalifah.

"Anak fakultas apa, Khal?" Tanya Steven.

"Anak FH" Sahut Khalifah.

"Ngeri sih, mana dia anaknya Pak Bima lagi. Banyak keknya saingan lo, khal" Ucap Steven.

"Biar saingannya banyak kalo Tuhan sudah mentakdirkan gue sama dia berjodoh yang lain bisa apa" Sahut Khalifah.

"Bisa menangis" Ucap Gomgom tertawa.

"Nangis di pojokan" Sahut Steven.

"Untung kagak di semak-semak" Ucap Efraim tertawa kencang.

"Ketawa lo di kurangin volumenya, kenceng banget nanti yang lain terganggu" Sahut Steven menepuk bahu Efraim.

"Habisnya lawak bener" Ucap Efraim.

"Berarti lo punya nomernya dong?" Tanya Gomgom.

"Iya, punya" Sahut Khalifah.

"Nah, bisa itu nanti lo chatan biar akrab" Ucap Steven.

"Bener tuh" Sahut Efraim.

"Ya, memang gitu. Tapi gue gak mau ganggu dia" Ucap Khalifah.

"Iya, juga sih" Sahut Gomgom.

"Dahlah, ayo pada tidur udah malem nih. Besok kita ada kegiatan lagi" Ucap Efraim.

"Ayo, tidur" Sahut Khalifah.

Mereka kembali ke tempat tidurnya masing-masing untuk beristirahat yang cukup agar besok bisa menjalani aktivitas seperti biasa dengan semangat baru yang lebih membara. Karena, sebentar lagi mereka akan wisuda jadi kegiatan latihan mereka cukup padat.

Equal LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang