◇Last day in Jogja◇
•
•Bulan mulai menggantikan matahari. Tidak ingin merasa sendirian, bulan memanggil bintang untuk menemaninya.
Pak Bima, Ibu Citra dan Fabiola sedang berada di Malioboro, Tempat yang setiap sudutnya tak luput dari kata indah.
Para pejalan kaki begitu ramai berjalan ditepi jalan Malioboro, begitupun dengan keluarga kecil yang juga sedang berada di antara keramaian pejalan kaki tersebut.
Di sepanjang jalan Malioboro terdapat deretan pedagang kaki lima yang menjual berbagai macam barang, seperti pakaian batik, aksesoris, kerajinan tangan, tas-tas etnik, sandal, serta barang-barang lainnya yang menjadi ciri khas kota Yogyakarta. Selain pedagang kaki lima, di kawasan jalan Malioboro ini juga terdapat deretan toko maupun mall.
Pak Bima dan Ibu Citra mengajak Fabiola untuk mencoba berbagai macam makanan khas Yogyakarta, mereka mampir di sebuah tempat yang memiliki nama "Gudeg Yu Djum".
"Kamu harus coba gudeg" Ucap Ibu Citra.
"Gudeg itu apa bu?" Tanya Fabiola.
Ibu Citra menjelaskan apa itu gudeg pada sang anak, "Gudeg adalah hidangan khas Daerah Istimewa Yogyakarta yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan".
"Oh, boleh coba gak bu" Ucap Fabiola.
"Boleh dong, ayo kita ke sana" Sahut Ibu Citra menunjuk sebuah tempat makan gudeg.
Mereka bertiga mampir di sebuah tempat makan gudeg yang ada di Yogyakarta. Greeter menyapa dan memberikan salam kepada mereka, lalu mengarahkan ke meja yang telah tersedia.
Waitress menghampiri meja mereka, lalu memberikan buku menu untuk memilih makanan sesuai keinginan pelanggan. Setelah waitress itu mencatat pesanan mereka, ia segera pergi dari meja tersebut dan memberikan catatan pesanan kepada pramusaji.
Sambil menunggu Pak Bima dan Ibu Citra mengobrol santai sedangkan Fabiola tengah sibuk dengan ponsel miliknya.
Fabiola tengah asik dengan ponselnya sembari membalas beberapa dm instagram yang masuk.Seorang pelayan mengantarkan pesanan mereka, lalu meletakkan makanan tersebut di atas meja.
"Selamat makan".
"Iya, Terima kasih" Ucap Ibu Citra tersebut.
Setelah pelayan itu pergi dari meja mereka, mereka langsung bersiap untuk makan. Ibu Citra memberikan nasi yang sudah ada di atas piring untuk sang anak, "Nih nasinya".
"Terima kasih Ibu" Ucap Fabiola tersenyum.
"Sama-sama, sayang" Sahut Ibu Citra.
Tempat itu sangat ramai sekali pelanggan, namun pelayanannya sangat bagus dan sedikit gesit. Pak Bima dan keluarga juga sangat menyukai gudeg nya, Fabiola bahkan memesan lagi karena rasanya pas di lidah.
• • •
Setelah selesai makan, mereka akan melanjutkan lagi berjalan-jalan untuk melihat keindahan dari setiap sudut kota Jogja.
Mereka berniat untuk membeli oleh-oleh untuk orang rumah, Fabiola mengajak papa dan ibunya untuk membeli bakpia kukus tugu jogja agar lebih mudah.
"Kita beli bakpia aja" Ucap Fabiola.
"Yaudah, Boleh" Sahut Ibu Citra.
Mereka mampir di sebuah toko yang menjual bakpia kukus tugu jogja menjadikan oleh-oleh untuk orang-orang rumah.
Fabiola memegangkan keranjang sedangkan Ibu Citra memilih-milih varian bakpia yang berada di rak gondola. Pak Bima hanya melihat istri dan anaknya sedang memilih-milih, "Semua varian aja bu".
"Banyak pak" Sahut Ibu Citra.
"Gak apa-apa, daripada Ibu bingung begitu" Ucap Pak Bima.
"Yasudah" Sahut Ibu Citra.
Mereka memutuskan untuk membeli sebuah varian rasa yaitu original cokelat, original keju, original kacang hijau, brownies coklat, brownies keju, pandan coklat, klepon, strawberry, dan yang terbaru rasa red velvet choco lava. Karena, Pak Bima tak mau pusing jadinya membeli semua varian agar bisa mencoba berbagai macam rasa tanpa bingung.
Setelah belanjaan itu dibayar, mereka keluar dari toko tersebut dan ingin langsung pulang ke hotel karena sudah cukup melelahkan sekali, mereka juga besok akan pulang ke Semarang karena Fabiola harus packing untuk kembali ke Edinburgh.
• •
{ Outfit Fabiola }
KAMU SEDANG MEMBACA
Equal Love
Romancemenceritakan tentang seorang pria taruna yang jatuh cinta pada anak bungsu dari Irjen polisi. Tidak tau bagaimana rencana Tuhan di kemudian hari, jadi marilah menjadi saksi perjalanan cinta mereka.