◇Misunderstanding◇
•
•Sore ini, senja menyinari kota Edinburgh. Dengan kicauan merdunya, burung GoldFinch ikut menari dilangit, menemani senja. Semua berbondong-bondong mengabadikan momen dengan ponsel mereka, begitupun dengan mereka yang memiliki takdir untuk hidup bahagia bersama.
Fabiola dan Dean sedang berada di Princes Street Gardens. Tempat yang setiap sudutnya tak luput dari kata indah.
Keduanya menjadi pusat perhatian sekitar. Bagaimana tidak? Mereka terlihat seperti pasangan sesungguhnya, sangat serasi. Mungkin ada yang sedang mendoakan mereka agar hidup dengan penuh kebahagiaan.
"Tempatnya ramai ya" Celetuk Fabiola.
Dean menoleh, "Yes, this place is very famous. how many times have you been here?".
"Baru tiga kali, sama yang sekarang" Ucap Fabiola.
Dean mengangguk, "Ok, later I will often bring you here".
Fabiola tak menjawab, hanya tersenyum kecil. Ia menunjuk salah satu kursi panjang yang kosong. Mengajak Dean untuk duduk disitu karena perempuan itu merasa kakinya sudah mulai kelelahan usai mengelilingi taman.
Fabiola melihat kastil yang berdiri di atas bukit. "Kastil itu ada isinya? Atau kosong?"
Dean ikut melihat kastilnya. "Oh, that castle?" Tanyanya dan Fabiola mengangguk, "Yes, it contains The castle you see is a landmark of the city of Edinburgh"
Fabiola mengangguk kecil. "Terus kastil itu memang baru ada sekarang atau udah ada dari dulu?"
"This castle has existed since ancient times. Built by King David 1 in the 12th century" Jelasnya.
Dean bertanya, "Do you want to know about the castle?".
Fabiola menjawab, "Mau".
Dean tersenyum sejenak sebelum memulai tuk bicara. "Sebenarnya, kastil di kota Edinburgh ini terhitung ada 3.000 kastil dan kastil yang paling terkenal itu kasti Edinburgh, itu yang kamu lihat diatas bukit".Kedunya memandangi kastil tersebut.
"Kastil itu juga menjadi saksi bisu perang saudara antara Skotlandia dan Inggris".
Fabiola bersuara, "Perang saudara? Emang mereka perang karena apa?".
Dean meminum kopi hangat yang digenggamnya lalu kembali menjelaskan tentang kastil itu pada Fabiola. "Semua itu berawal dari Raja Inggris, Charles 1, yang dipenggal karena pengkhianatannya. Dari pemenggalan kepala Raja Inggris itulah mereka jadi memberontak".
Dean terus menjelaskan pada Fabiola tentang kastil yang dulunya pernah direbutkan saat perang saudara antara Skotlandia dan Inggris. Dan akhirnya kastil tersebut berhasil direbut oleh Inggris pada tahun 1650 dibawah pimpinan Oliver Cromwell. Semenjak berada ditangan Inggris, kastil yang awalnya dibangun untuk dijadikan benteng pertahanan berubah menjadi tempat tahanan politik dan pernah dijadikan sebagai tempat tahanan Ratu Skotlandia yang terkenal kala itu, Maria Stuart.
Selama perang saudara dengan Inggris, pada abad ke-17 kastil Edinburgh berubah menjadi tempat pangkalan militer bagi pasukan Inggris. Lalu, pada tahun 1814 kastil Edinburgh diberikan kepada pemerintah Slotlandia sebagai monumen perang.
• • •
Bulan mulai menggantikan matahari. Tidak ingin merasa sendirian, bulan memanggil bintang untuk menemaninya.
Sudah cukup untuk waktunya hari ini, Dean dan Fabiola memutuskan untuk pulang dan beristirahat.
Dean keluar dari mobil, memutari kap dan membukakan Fabiola pintu untuk keluar dari mobil.
"Makasih ya buat hari ini" Ucap Fabiola.
"I should be the one thanking you because you want to make time for me" Balasnya.
Dean tersenyum tipis, Laki-laki itu memegang kedua pundak Fabiola. "Thank you" Lalu mengusap lembut kepala Fabiola, "I know you feel tired. Don't forget to rest, let me know if you need anything. I said goodbye to go home".
Fabiola diam membisu. Mulutnya terbuka namun tak mampu lagi untuk bersuara. Ia hanya bisa menatap kepergian Dean. Salah satu tetangganya yang kebetulan sedang lewat menghampiri Fabiola. Perempuan itu masih saja berdiri tak ada pergerakan seperti patung. Tetangganya yang kerap dipanggil Eleanor itu menjentikkan jarinya pada wajah Fabiola membuat ia sadar dari diamnya.
"Why are you standing still? Is someone bothering you?" Tanya Eleanor.
Fabiola bergeleng kepala dan masuk kedalam rumah begitu saja meninggalkan Eleanor yang memasang raut wajah bingung melihat sikap aneh Fabiola.
• • •
Dean memposting foto Fabiola di Instagram miliknya, foto itu ia ambil tadi sore sebelum mereka ke Princes Street Gardens dan sedang berada di depan sebuah caffe. Fabiola sangat menyukai berbagai jenis bunga sehingga ia sangat exited melihat bunga yang tertata rapi nan indah di sebuah pot depan caffe tersebut.
Fabiola tersenyum saat menatap story instagram milik Dean yang memposting fotonya, "Sosweet banget sih dia".
Disisi lain, Khalifah termenung saat melihat story instagram milik Fabiola yang merepost story milik Dean. Ia mengira Dean itu adalah kekasih Fabiola dari Edinburgh, namun nyatanya ia hanya salah paham.
"Ternyata sudah punya pacar terus satu negara lagi, berarti harapan gue buat dapetin dia udah gak ada lagi" Batinnya.
"Bener juga, gak mungkin orang secantik dan sepintar dia gak punya pacar apalagi yang jadi pacarnya itu orang dari luar negeri".
"Udahlah Khal, gak usah mimpi buat dapetin anaknya pak Bima di pandang dari sisi manapun gue tetap gak pantas kan buat jadi pasangan Fabiola".
Khalifah mematikan ponsel lalu meletakkannya diatas nakas, ia berbaring diatas kasur dengan perasaan cemburu setelah melihat story Perempuan yang ia sukai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Equal Love
Romancemenceritakan tentang seorang pria taruna yang jatuh cinta pada anak bungsu dari Irjen polisi. Tidak tau bagaimana rencana Tuhan di kemudian hari, jadi marilah menjadi saksi perjalanan cinta mereka.