Cinta Tulus Tana [ BL]

dua

Kota kenanga adalah sebuah kota besar yang berpenduduk ramai, terkenal dengan keindahan alam dan keramahan penduduknya. Nama Kota Kenanga berasal dari sejarah yang panjang, di mana dahulu kota ini dipenuhi oleh bunga kenanga yang tumbuh subur di setiap sudutnya, menyebarkan harum yang memikat. Kini, meski sebagian besar bunga kenanga sudah tak sebanyak dulu, semangat dan keindahannya masih terasa di setiap jalan.

Selain sejarah yang memikat, Kota Kenanga juga menjadi pusat wisata yang menawarkan berbagai tempat menarik, mulai dari taman yang luas, pantai yang indah, hingga bangunan-bangunan bersejarah yang kaya akan cerita. Tak hanya itu, kota ini terkenal dengan aneka makanan dan minuman lezat yang mampu memanjakan setiap pengunjung yang datang. Para wisatawan sering mengatakan bahwa di Kota Kenanga, setiap gigitan adalah pengalaman yang tak terlupakan.

Di tengah gemerlap dan keramahan kota ini, terdapat Tana, sosok manis yang bekerja di toko bunga. Tana dikenal di kalangan penduduk sebagai pribadi yang sangat ramah dan selalu tersenyum kepada siapa pun yang datang ke tokonya. Dengan penuh ketelitian, ia merangkai bunga-bunga yang tak hanya indah tetapi juga bermakna, menciptakan suasana hangat dan nyaman bagi setiap orang yang singgah. Kehadirannya menjadi salah satu alasan mengapa Kota Kenanga terasa lebih hidup dan penuh warna, seolah-olah keharuman bunga kenanga tak pernah benar-benar hilang.

Di tengah suasana toko bunga yang dipenuhi aroma harum, Tana sibuk merapikan rangkaian bunga-bunga segar dan tiba-tiba sebuah suara memanggil namanya, “Tana!”

Tana menoleh dan menyambut dengan senyum hangat, “Selamat siang kak. Mau ambil bunga ya?” tanyanya lembut kepada seorang wanita yang baru saja datang.

Wanita itu mengangguk sambil tersenyum, “Iya, aku mau mengambil pesananku. Apakah bunganya sudah siap?” tanyanya, sedikit penasaran.

Tana mengangguk sambil berkata, “ sudah Kak. Sebentar ya, Tana ambilkan dulu,” ujarnya penuh ramah, sebelum melangkah ke ruang belakang untuk mengambil rangkaian bunga pesanan wanita tersebut. Setelah kembali, Tana menyerahkan buket bunga yang tertata cantik itu kepada wanita itu.

“Terima kasih tana. Aku sudah membayarnya kan?” tanya wanita itu sambil memastikan, sementara matanya menatap rangkaian bunga dengan penuh kepuasan.