[Newjeans lokal AU, Bbangsaz; Kim Minji & Pham Hanni]
.
Reinkarnasi? Dunia Paralel? Pada awalnya Maudy tidak mempercayai itu semua, hingga akhirnya ia dipertemukan dengan Hanshika- sosok yang selalu mampir ke dalam bunga tidurnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• Moonstruck •
Semenjak mendapatkan kembali ingatan terakhir dari kehidupan keduanya di masa lalu, Hanshika seolah menjaga jarak dari Maudy. Tentu aksinya itu membuat Maudy yang masih bersedih lantas mempertanyakan tujuan dipertemukan nya mereka di masa ini. Kenapa Hanshika malah menjauhi dirinya, disaat Maudy masih membutuhkan penjelasan dari semua kejadian yang mereka alami ini?
Kenapa dirinya dan Hanshika diberikan penglihatan tentang kehidupannya di masa lalu? Apa tujuan nya?
"Hanshika!" Pekik Maudy. Gadis itu mencoba mengejar Hanshika yang berjalan semakin cepat— menghindari dirinya. "Hanshika!" Pekiknya lagi.
Hanshika benar-benar menulikan kedua telinganya, membuat Maudy mau tak mau menyebutkan namanya di masa lalu.
"Hillary!" Panggil Maudy sembari berusaha menghentikan langkah kaki Hanshika.
Dan benar saja, usaha nya ini berhasil. Gadis mungil itu menghentikan langkah kakinya, meskipun ia tampak enggan untuk membalikkan badannya.
"Nama gue Hanshika, bukan Hillary."
Maudy tak peduli. Kedua kaki jenjang nya segera melangkah mendekati Hanshika yang masih setia memunggungi dirinya. Sesampainya ia tepat di belakang Hanshika, satu tangannya bergerak untuk membalikkan tubuh gadis itu untuk segera menghadap kearahnya.
"Hanshika ataupun Hillary, kalian itu satu orang yang sama," ucap Maudy. "Kenapa lo jauhin gue? Gue masih butuh penjelasan dari lo, Han."
Hanshika membuang pandangannya. Kedua tangannya terkepal erat, sampai-sampai membuat buku jari nya memutih. "Apalagi yang harus gue jelasin? Bukannya semuanya udah jelas?"
Rahang Maudy pun mengeras dibuatnya. Sungguh, ia tak suka kala Hanshika bersikap menyebalkan seperti ini. "Gue butuh mendengar tujuan dari ingatan kita, Hanshika. Gue yakin, pasti lo tau tentang itu, kan?"
Napas Hanshika memberat. Ia benar-benar tak siap untuk kembali membuka luka ini. Tapi, mau bagaimana pun, Maudy juga harus mengetahui nya. Sebab, Maudy juga mempunyai hak karena jiwa gadis itu ikut terikat bersama nya.
"Supaya kita ga mengulangi kesalahan yang sama, Maudy."
Jawaban itu lantas berhasil memancing amarah Maudy, yang ketika sore sehabis pulang sekolah itu sengaja menahan Hanshika untuk membicarakan hal ini.
