usahakan

47 12 2
                                    

Mereka berdua pun sampai ke rumah Ashel, mereka terlihat sangat bingung karna didepan rumah Ashel ada sebuah mobil yang sangat mewah sekali, kenapa Ashel bingung? karna itu bukan milik keluarga Ashel. Artinya ada seseorang yang menghampiri rumah Ashel, tapi siapa?

Tanpa memikirkan hal itu mereka pun langsung masuk ke dalam karna Aldo ingin pamit kepada orang tua Ashel terlebih dahulu.

"Mommy acel pulang"

"Acel..." lirih mommy ashel

"Ada siapa mom?" tanya Ashel tapi tidak di gubris

"Ashel kenalin ini zee anaknya om Gracio, temen papa"

"Zee ini Ashel anak om"

Bingung? tentu saja, Ashel sangat bingung dengan kedatangan mereka. Keluarga Natio tidak pernah mengunjungi keluarga mereka sebelumnya, jika urusan bisnis pastinya mereka akan bertemu di kantor. Ashel pun tidak mau memikirkan hal itu lagi, mereka pun saling menjabat tangan dan saling memperkenalkan diri.

"Ashel mulai besok kamu berangkat kuliah di anter jemput sama zee ya"

"Aku sama Aldo aja pa, kan kita satu kuliah"

"Udah gapapa, kamu ga keberatan kan zee?"

"Ga kok om, saya ga keberatan" jawab zee

Ashel pun pasrah ia tidak bisa melawan papanya. Jika ia terus-terusan menjawab, Ashel bisa habis oleh papanya.

"Kamu mau papa jodohin sama zee dan kamu ga boleh nolak"

Ashel yang mendengar itupun sangat syok, ia tidka menyangka papanya mengatakan itu di depan Aldo. Ia sudah membayangkan bagaimana perasaan Aldo sekarang

Aldo pun memegang tangan Ashel sambil tersenyum kepada Ashel, Ashel menoleh ke arah Aldo

"Udah gapapa shel" Ashel yang mendengar itu pun menjadi bingung, perasaanya campur aduk

"Yaudah kalo gitu saya pulang dulu ya om, tante, zee permisi"

"Duluan ya shel"

Ashel pun semakin sedih, apakah hubungannya akan berakhir seperti ini? Itu sangat mengganggu pikiran Ashel saat ini

"Aku ke atas dulu" ucap Ashel datar padahal hati dan pikirannya sangat kacau sekarang

"Ashel, temenin zee dulu"

"Maaf, aku cape habis keluar" ucap Ashel tanpa menoleh

"Maafin kelakuan Ashel ya zee"

"Gapapa om, Ashel juga butuh waktu dia pasti masih syok tentang perjodohan ini"

Di sisi lain

Aldo sudah mengendarai motor di jalan menuju kosannya, tidak sadar ia sudah menitikkan air mata di balik kaca helmnya. Ia sangat rapuh sekarang, ia bingung apa yang harus ia lakukan. Di sisi lain ia hanya seorang pria biasa yang ingin mengusahakan kebahagiaan untuk wanitanya itu, tapi ia tidak seperti zee yang seorang anak dari pengusaha kaya raya. Ia juga tidak bisa memaksakan keadaan. Oh Tuhan Itu sungguh mengganggu pikirannya saat ini.

...

Keesokan harinya ia pun bersiap siap untuk pergi ke kampusnya, ia mencoba untuk melupakan masalah kemarin. Ia masih sempat memberi kabar kepada wanitanya kemarin untuk memberi tahu bahwa ia 'sangat baik baik saja' tentu saja Ashel tidak percaya, bagaimana bisa ia 'baik-baik saja' setelah kejadian kemarin

Aldo pun sampai ke kampusnya dan tidak sengaja melihat Ashel yang turun dari mobil mewah yang kemarin terparkir di depan rumah Ashel, Aldo hanya melihat dari jauh lalu memutuskan untuk langsung masuk ke kelasnya.

Di sisi lain, Ashel yang melihat Aldo berjalan dari jarak jauh pun langsung berlari ke arah Aldo tanpa mengucapkan apapun pada zee. Zee yang melihat itupun hanya bisa menghela napasnya, ia juga tidak bisa memaksakan perasaan Ashel. Karna Aldo adalah pemenang hati Ashel.

"ALDOO!" triak Ashel dari jauh sambil berlari

"Eh shel, jangan lari-lari nanti jatuh gimana"

"Ya kamu kenapa ga nungguin aku" Aldo hanya mengusap tengkuknya sambil cengengesan

"Aku ga peduli apa kata papa kemaren, aku pengen kita tetep sama-sama terus"

"Tapi kita gabisa maksain hubungan kita tanpa restu orang tua kamu shel"

"Aku ga peduli, kalo perlu kita gausah minta restu dari orang tua aku"

Aldo yang mendengar itupun langsung syok, ia tidak mau melakukan sesuatu yang membuat hubungan Ashel dan orang tuanya hancur apalagi karna dirinya.

"Jangan sayang, gaboleh kaya gitu aku bakal usahain yang terbaik untuk dapet restu papa kamu, udah ya jangan kaya gitu sama papa apalagi cuman karna aku, tunggu sampai semua mereda dulu ya?" jelas Aldo sambil memegang pipi Ashel dan matanya mulai berkaca-kaca

Sungguh Aldo sangat terpukul karna wanitanya mulai menangis, ia tidak mau ada air mata kesedihan yang menetes dari wanitanya

"Udah yok masuk kelas, aku anterin kamu ke kelas ya" ajak Aldo yang diangguki Ashel

Aldo pun langsung menggenggam tangan Ashel dan menyalurkan seluruh kekuatan yang ia punya pada wanitanya itu. Sungguh Ashel sangat bersyukur memiliki pria seperti Aldo

Aldo dan Ashel sudah sampai di depan kelas Ashel, Aldo pamit kepada Ashel dan menuju ke kelasnya

...

Aldo sudah menyelesaikan kelasnya dan langsung menuju ke taman untuk menunggu Ashel seperti biasanya

Tiba-tiba telponnya berdering, ia pun melihat nama yang tercantum di handphonenya dan langsung mengangkatnya

"Halo ada apa?..."

...
















?

gimana klean hari ini?

Mesra-mesraannya kecil-kecilan dulu ya?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang