Hubungan mereka kini semakin erat, apalagi saat mereka tau bahwa mereka satu kampus. Biasanya mereka akan bertemu di taman kampus, itu adalah spot yang mereka sukai untuk sekedar saling mengobrol. Jika mereka tidak ada kelas biasanya mereka hanya akan mengobrol lewat handphone, entah itu calling atau sekedar mengirim pesan satu sama lain.
Sebenarnya Aldo ingin mengajak Ashel untuk keluar berjalan-jalan, maka dari itu Aldo bertekad untuk membeli sepeda motor seken agar bisa mengajak Ashel berkeliling Jakarta berdua. Aldo sebenarnya takut Jika Ashel tidak suka diajak berkeliling menggunakan sepeda, apalagi Ashel berasal dari keluarga yang kaya raya, tapi Aldo tetap mencobanya.
Jika tidak ada kelas, Aldo akan mengerjakan apapun untuk menambah pemasukannya selagi itu baik. Lalu saat malam tiba ia langsung bergegas pergi ke cafe. Itulah yang Aldo lakukan tiap hari, tentunya ia tidak lupa untuk memberi kabar kepada wanitanya yang gampang ovt itu.
Tunggu, wanitanya? Ya, beberapa hari lalu pria kaku ini untuk pertama kalinya menyatakan cintanya kepada Ashel, sang pujaan hatinya.
flashback on
Kini dua orang itu sedang duduk di taman kampus
"Shel, aku boleh nanya sesuatu?"
"Nanya apa do?"
"Aku suka sama kamu shel, aku mau jadi milik kamu seutuhnya dan aku mau kamu jadi milik aku seutuhnya" jawab Aldo to the point
Ashel terkejut, muka Ashel kini memerah. Ini sangat tiba-tiba. Sebenarnya Ashel juga menyukai Aldo, tapi ia ingin menunggu Aldo mengatakan perasaan yang sama seperti yang ia rasakan padanya.
"Aldo? kamu beneran, kamu ga lagi sakit kan?"
"Engga shel aku serius, aku udah gabisa mendam perasaanku lagi ke kamu, tapi kalo kamu nolak aku harap kita tetep bisa jadi sahabat seteru-"
Belum sempat menyelesaikan kata-katanya, tiba tiba Ashel memeluk Aldo. Aldo terkejut tapi ia langsung membalas pelukan itu.
"Aku mau do, aku mau jadi milik kamu seutuhnya"
Aldo tersenyum lega mendengar jawaban sang pujaan hatinya.
falshback off
Jika diingat-ingat itu selalu menjadi penyemangat bagi Aldo, meskipun Aldo bukan dari keluarga yang kaya raya tapi Ashel mau menerimanya.
1 bulan telah berlalu, Aldo menjalaninya dengan baik usahanya tidak sia-sia. Buktinya Aldo sudah bisa membeli motor beat seken. Sebentar lagi Aldo akan berangkat ke kampusnya.
Setelah kelas selesai*
"SAYANGGG" triak seseorang
Aldo yang sedang terduduk di bangku taman kampus langsung menoleh ke arah sumber suara tersebut dan ternyata pemilik suara itu ialah Ashel. Biasanya jika Aldo lebih dulu selesai, Aldo akan menunggu di taman kampus begitupun sebaliknya.
"Aku nanti ikut kamu naik bis yaaa, ban mobil ku pecah" Ucap Ashel sembari menampilkan wajah cemberutnya.
Aldo terkekeh
"Aku bawa motor, mau ikut naik motor?" Ashel mengernyit
"Kamu bawa motor? motor darimana? sejak kapan kamu punya motor? kapan kamu belinya? kok ga bilang aku?" Ashel melontarkan pertanyaan yang bertubi-tubi kepada Aldo.
Bagaimana tidak, Aldo tidak memberitahu Ashel bahwa ia menabung untuk membeli sebuah sepeda motor. Aldo terkekeh lagi sungguh, ia sangat ingin mencubit pipi kekasihnya karna sangat merasa gemas.
"Aku baru beli beberapa hari yang lalu sayang, aku sengaja ga bilang kamu soalnya mau jadi surprise hehe" Aldo mengusap tengkuknya yang tidak gatal
"Aku dari dulu pengen banget ngajak kamu keluar jalan jalan keliling Jakarta, makanya aku nabung buat beli sepeda motor" lanjutnya
"Yaampun, ngapain beli kan ada mobil aku. Kan kamu juga harus ngurus biaya kuliah, belum lagi biaya hidup kamu"
"Aku gaenak kalo harus bergantung kamu, aku pengen usaha sendiri buat bahagiain kamu"
"Kamu udah selalu bikin aku bahagiaa sayang"
Aldo tersenyum, ia tidak menyangka ada wanita seperti kekasihnya ini.
"Tapi kamu gapapa kalo naik motor?"
"Asal sama kamu aku mau" Aldo terkekeh mendengar jawaban ashel
"Yaudah yok pulang, udah mendung juga ini" Ashel mengangguk
Saat sampai di parkiran Aldo naik ke motornya, mengambil helm dan memasangkannya pada Ashel. Ashel naik ke motor Aldo dan melingkarkan tangannya ke perut Aldo sembari menaruh dagunya di pundak Aldo. Aldo seketika menyunggingkan senyuman.
Perjalanan mereka diisi oleh canda tawa, Aldo selalu bisa mencairkan suasana dan membuat gadisnya itu tertawa.
Di tengah perjalanan tiba-tiba hujan deras. Aldo pikir tidak akan hujan, ia membeli dua helm tetapi lupa membeli jas hujan.
"Tunggu ya kita cari tempat buat neduh dulu" triak Aldo tapi masih kalah dengan derasnya hujan.
"Gapapa sayang gausah neduh, kita pulang sambil hujan-hujanan aja" tentu Ashel mengucapkannya sambil berteriak
"Jangan sayang nanti kamu sakit, aku gamau kamu sakit" Ashel yang mendengar itu sedikit cemberut dan sedikit salting, entahlah ia ngambek karena tidak diijinkan untuk hujan-hujanan tapi ia juga salting karna sikap Aldo yang perhatian.
Aldo menepikan sepedanya di sebuah cafe yang sedang tutup, mereka berdua pun berteduh. Aldo mengambil sesuatu di jok motornya dan mengambil jaket yang ia bawa tadi lalu memakaikannya kepada Ashel. Ashel seketika membeku, muka Ashel memerah karena perlakuan Aldo yang tiba-tiba.
"Maaf ya aku lupa beli jas hujan"
"Gapapa sayang ihh" ucap Ashel sambil mencubit pipi Aldo
"Justru aku suka kayak gini tau, apalagi sama kamu" Aldo tersenyum mendengar itu.
Setengah jam berlalu kini hujan sedikit demi sedikit mulai mereda. Untung saja Aldo bisa mencairkan suasana selama hujan deras.
"Yok pulang, kamu pasti udah dicariin" Ashel mengangguk
Mereka pun melanjutkan perjalanan mereka lagi untuk kembali ke rumah Ashel.
cieee ketemu camer nih
KAMU SEDANG MEMBACA
Mesra-mesraannya kecil-kecilan dulu ya?
Fiksi Remaja"cintanya besar-besaran meski mesranya kecil-kecilan" Cinta sederhana yang tidak dapat semua orang tampilkan. Kita tidak dapat selalu mesra di depan orang tersayang, tetapi siap berkorban dan memiliki cinta yang besar dan amat dalam untuk orang terk...