izin

62 13 1
                                    

Aldo sampai di rumah mewah Ashel. Ia melepaskan helmnya dan turun dari motor lalu berjalan menuju pintu rumah Ashel.

Tok tok tok

"Permisi om tan" tak berselang lama mommy Ashel membukakan pintu untuk Aldo. Lalu Aldo mencium tangan mommy Ashel

"Malam tante, Ashelnya ada?"

"Eh Aldo, ada kok, kamu masuk aja dulu nak Ashel kalo siap-siap lama soalnya"

"Eh iya te" Aldo membungkukkan badannya sedikit lalu masuk ke dalam rumah Ashel

"Sini duduk dulu, mau minum apa?"

"Gausah repot-repot tante"

"Udah gapapa, tante buatin jus ya"

"Yaudah tante, terserah tante aja" ucpa Aldo pasrah ia sebenarnya sangat sungkan

Aldo melihat ke arah ruang tamu dan melihat ada papa Ashel yang sedang duduk di sofa. Ia menghampiri dan duduk di sofa sebelah papa Ashel, sebelum duduk ia mencium tangan papa Ashel.

"Malam om, saya duduk disini ya om" ucap Aldo sambil menunduk dan hanya dibalas anggukan oleh papa Ashel.

"Mau kemana?" ucap papa Ashel tanpa menoleh ke arah Aldo, Aldo yang agak sedikit terkejut langsung menegakkan badannya dan menjawab

"Saya mau ajak Ashel keliling di sekitar daerah ini aja kok om, terus mampir ke cafe saya janji ga sampe malem kok om"

"Hm"

"Kamu tinggal sendiri?" tanya papa Ashel

"Iya om, saya ngerantau di Jakarta, sekarang tinggal di kosan yang ga jauh dari kampus"

"Orang tua kamu? kerja apa?"

"Orang tua saya ada di Bandung om, mereka buruh tani" Tidak ada jawaban dari papa Ashel, seketika ruang tamu hening. Mommy Ashel datang dengan membawakan segelas jus.

"Nih Aldo di minum"

"Oh makasih tante"

"Ashel belum turun? aduh lama banget si Ashel, bentar ya tante panggil Ashelnya dulu" Aldo mengangguk

"Ashel, kamu udah selesai belum? lama banget, udah ditungguin Aldo di bawah"

"Bentar ma, bentar lagi selesai" triak Ashel dari dalam. Lalu Ashel keluar dari kamarnya dan turun ke bawah.

Aldo yang melihat Ashel menuruni tangga dengan penampilan sederhana yang terkesan mewah, ia mengambil gelas jus dan meminumnya tetapi pandangannya tetap setia menunggu Ashel menuruni anak tangga.

"Inget, saya belum ngerestuin kalian" ucap papa Ashel secara tiba-tiba dan membuat Aldo tersedak dan menyemburkan jus dari dalam mulutnya.

"Mampus gw" batin Aldo

"Eh maaf om maaf, saya ga sengaja" ucap Aldo sambil membersihkan lantai dan meja dengan tergesa-gesa. Papa Ashel yang melihat itu hanya diam dan tidak memperdulikan Aldo, sementara Ashel yang melihat Aldo tiba-tiba menyemburkan sesuatu dari dalam mulutnya juga ikut terkejut.

"Kamu kenapa do?" bukan Ashel yang bertanya melainkan mommy Ashel

"Eh gapapa kok tan"

"Aduh jus yang tante bikin gaenak ya, maaf yaa udah sini biar tante aja yang bersihin"

"Eh gausah tante biar Aldo aja, jus nya enak kok cuman tadi sempet ada cicak yang nemplok di meja jadi saya kaget" ucap Aldo sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Sini ku bantuin do" ucap Ashel yang sudah berada di sebelah Aldo.

Setelah Aldo dan Ashel membersihkan lantai dan meja, mereka pun izin pamit pergi.

"Oke udah beres, yok shel kita berangkat" Ashel hanya mengangguk

"Om tante kita berangkat dulu ya" ucap Aldo sambil mencium tangan orang tua Ashel

"Mom, pa Acel pergi dulu ya" ucap Ashel smabil mencium tangan orang tuanya.

"Iya ati ati ya, jangan kemaleman pulangnya" ucap mommy Ashel dan dibalas anggukan oleh mereka berdua.

Mereka pun meninggalkan rumah itu dan menuju motor Aldo yang terparkir di taman depan rumah Ashel yang sangat luas.

"Tadi kamu kenapa do?"

"Apanya yang kenapa?"

"Tadi kok kamu tiba-tiba nyemburin jus si"

"Kan tadi aku udah bilang, ada cicak jadi aku kaget"

"Boong, masa badan gede kayak gini takut ama cicak yang nemplok di meja"

"Ya gimana ga takut, cicaknya gede banget tau lebih gede dari aku malah"

"Ih mana ada cicak seukuran manusia, aneh ih"

(Orang cicaknya papa kamu shel, gimana Aldo ga takut coba wkwk) author

"Udah jangan dibahas deh, kamu udah makan belum?"

"Belum"

"Mau makan pecel lele ga?"

"Bolehh"

Aldo pun naik ke motor dan memakai helm, tak lupa ia juga memasangkan helm satunya kepada Ashel lalu Ashel naik dan memeluk Aldo dari belakang.

"Kamu bawa jas hujan?" tanya Ashel

"Bawa kok, tenang aja cantik"

Blush
lagi lagi Aldo membuat wajah wanitanya itu memerah bak kepiting rebus.

Mereka berangkat, perjalanan mereka diisi dengan berbagai cerita random dan juga canda tawa sungguh mereka terlihat sangat romantis.

Merekapun berhenti di warung pinggir jalan, Ashel turun dan menunggu Aldo untuk melepaskan helmnya. Aldo yang melihat Ashel seperti bocil yang nungguin bapaknya buat ngelepasin helmnya pun terkekeh lalu melepaskan helm Ashel.

"Yuk" ajak Aldo

Mereka pun duduk di bangku kayu yang ada di depan etalase yang menampilkan ikan lele, ayam, dan bebek.

"Eh nak Aldo mau pesen apa?" penjual warung pecel lele tau nama Aldo, kenapa? ya karna Aldo langganan pecel lele disana.

"Ini siapa do? geulis pisan" pernyataan itu membuat Ashel tersipu malu

"Ini Ashel bu, pacar saya" ucap Aldo sambil menunjukkan senyum pepsodentnya, ibu pemilik warung itupun terkekeh melihat Aldo.

"Kamu pecel lele sama es teh juga?" Ashel mengangguk

"Pecel lele sama es teh nya 2 ya bu" ibu itu mengangkat jempolnya ke arah Aldo.

Sambil menunggu makanan mereka tetap mengisi keheningan itu dengan obrolan yang... ya gatau ngalir aja.

Pesanan mereka pun datang

"Makasih bu"


































Menurut kalian aku harus panjangin atau cukup segini aja setiap partnya?

Mesra-mesraannya kecil-kecilan dulu ya?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang