Mencintaimu itu sakit

25 13 12
                                    

☺︎☺︎☺︎happy reading☺︎☺︎☺︎

Waktu tidak pernah bisa menyembuhkan luka, waktu hanya menunda setiap luka yang akan kembali menganga

◦•●◉✿✿◉●•◦

Aryan menyambar kunci mobilnya yang berada di atas kasur, kemudian keluar dari kamarnya, menuruni anak tangga lalu menghampiri Ibunya yang tengah menyiapkan makanan untuk sarapan.

"Ayah udah berangkat, Mah?" Tanya Aryan saat sudah duduk di meja makan.

Viga menghampiri anaknya, dan duduk di depan Aryan, memberikan piring yang udah diisi nasi olehnya.

"Udah, baru tadi." Jawab Viga yang diangguki oleh Aryan.

Aryan melirik jam yang bertengger ditangan kirinya, merasa kalau hari ini dia terlambat untuk berangkat kerja, Aryan pun hanya memakan satu suap nasi, dan meminum susu yang sudah Ibunya siapkan.

"Mah, aku berangkat kerja dulu, yah." Aryan berdiri dari duduknya, memutari meja makan untuk pamit kepada Viga dan mencium punggung tangan wanita itu.

"Makanannya gak dihabisin dulu, Yan?"

"Enggak, Mah, udah telat soalnya." Jawab Aryan, kemudian pergi dari hadapan Ibunya.

Aryan masuk ke mobilnya, keluar dari area perumahan nya untuk menuju ke sekolah, tempat dimana dia bekerja sebagai seorang guru fisika, sekaligus wali kelas dari 12 mipa 4. Kedatangan Aryan ke Jakarta tentu bukan karena ingin mengajar di sekolah itu, ada alasan lain yang mengharuskannya untuk berada disini.

Sejak lulus strata dua, dan mendapat gelar magister, Aryan mulai bekerja di Bandung sebagai dosen di salah satu Universitas yang berada di kota yang dijuluki paris van java itu. Aryan hanya bekerja satu tahun disana, awalnya Aryan tidak berniat untuk resign dari pekerjaannya, Aryan pulang ke Jakarta karena ada sebuah alasan, namun saat pertama kali kepulangan nya ke Jakarta, Aryan mengalami sebuah tragedi yang sampai sekarang masih membuatnya trauma.

Sejak kejadian itu, Aryan memilih meninggalkan kota Bandung, dan kembali menetap di tempat kelahirannya, yaitu Jakarta. Di jakarta, alih-alih menjadi dosen, Aryan lebih memilih untuk menjadi guru fisika di SMA Alexandria, salah satu sekolah yang terkenal dengan muridnya yang berprestasi.

Setelah memasuki gerbang sekolah, Aryan terlebih dahulu memarkirkan mobilnya. Guru muda dan tampan itu berjalan percaya diri menuju ruang guru, tersenyum ramah pada semua murid yang menyapanya. Aryan menghentikan langkahnya saat melihat Jihan yang tengah bersender di pintu kelasnya.

Aryan mengalihkan pandangannya saat Jihan melambaikan tangan padanya, tidak lupa dengan senyuman yang selalu terlukis dibibirnya. Mau tidak mau Aryan kembali melanjutkan langkahnya, saat sudah berada tepat di depan muridnya itu, Aryan sedikit terkejut karena Jihan tiba-tiba mencekal lengannya.

"Om Aryan hari ini ganteng banget." Ucap Jihan tanpa pikir panjang, "saya jadi penasaran sama wanita yang dicintai oleh Om Aryan, pasti dia wanita yang paling beruntung bisa miliki Om Aryan sepenuhnya." Lanjut Jihan.

Aryan melepas tangan Jihan dari lengannya. "Ini masih pagi, Jihan. Jangan buat ulah."

"Yaudah, Om, tapi follback instagram saya yah nanti." Pinta Jihan sebelum Aryan pergi dari hadapannya.

Ponsel yang dia genggam bergetar, gadis itu langsung membukanya, tanpa sadar Jihan berteriak kesenangan karena Aryan telah mengikuti balik akun instagram miliknya, akhirnya selama ini perjuangannya tidak sia-sia.

Senyum yang terpancar di bibir indahnya, semakin lama mulai sirna saat dia melihat satu postingan di akun instagram milik Aryan.

Aryanvirendra94

Om, Ayo Nikah! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang