☺︎☺︎☺︎happy reading☺︎☺︎☺︎
◦•●◉✿✿◉●•◦
Malam hari di kamar mandi, Jihan tengah mengucek jaket Aryan dengan lembut, berharap besok bisa kering, karena dengan jaket ini, Jihan punya alasan untuk mendekati Aryan besok pagi.
Setelah selesai dikucek kemudian Jihan menyalakan mesin cuci untuk mengeringkan jaket Aryan. Jihan sengaja tidak memakai mesin cuci untuk mencucinya, karena itu jaket spesial yang harus Jihan cuci sendiri tanpa bantuan apapun kecuali pengering mesin cuci, supaya jaketnya cepat kering besok.
"Masih belum selsai juga nyucinya?" Tanya Andra yang berdiri dibalik pintu sambil menyilangkan tangannya didada, "nyuci satu baju aja sampe satu jam." Lanjutnya.
Jihan memasang wajah imutnya, "belum ada satu jam, Yah."
"Kurang lima menit lagi satu jam kamu nyuci."
"Yaa kan itu namanya belum satu jam, gimana sih, Ayah." Ucap Jihan dengan mematikan mesin cuci, kemudian mengambil jaket milik Aryan untuk digantung.
"Habis ini kamu langsung tidur, jangan mainan hp." Pungkas Andra kemudian pergi dari sana.
"Siap." Jawab Jihan saat Ayahnya sudah pergi.
Saat akan menggantung jaket Aryan, Jihan menemukan secarik kertas, karena sudah luntur terkena air, Jihan dengan seksama berusaha membaca tulisan yang luntur itu.
"Aish." Keluh nya saat dia tau kalau itu hanyalah struk saldo dari ATM, "orang ganteng bisa nyimpan kek gini juga." Lanjutnya kemudian kembali dengan aktifitas untuk menggantung jaket Aryan.
Setelah selesai dengan cuciannya, Jihan langsung menaiki anak tangga menuju kamarnya, gadis itu mengunci pintu, kemudian langsung membaringkan tubuhnya. Karena belum terlalu ngantuk, Jihan mengambil ponselnya di nakas yang sudah selesai diisi daya.
Membuka aplikasi instagram, mencari nama Aryan, dikarenakan Jihan sudah tau nama panjang laki-laki itu, jadi itu sangat membantunya, cewek kalau suka sama cowok, bermodalkan nama lengkap aja sudah tau semuanya.
"Anjir apaan nih, kok diprivat akunnya." Ucap Jihan kecewa, giliran sudah ketemu akunnya malah di privasi.
Dari foto profilnya sudah benar kalau ini akun milik Aryan, karena ingin melihat 5 foto yang Aryan posting, Jihan rela follow Aryan, meskipun dia tidak tau kapan Aryan akan menyetujui itu. Namanya juga usaha, apapun akan Jihan coba sampai berhasil.
Seperti perintah Ayahnya, Jihan langsung tidur setelah mematikan hpnya, berharap besok pagi ada notifikasi kalau permintaan mengikuti Jihan disetujui oleh Aryan, walaupun tidak diikuti balik, tidak masalah bagi Jihan, dan tidak akan mengurangi rasa cintanya untuk Aryan.
◦•●◉✿✿◉●•◦
"Pagi, Ayah." Sapa Jihan dengan raut wajah yang ceria.
"Pagi juga, anak Ayah yang paling cantik." Balas Andra sambil menata meja makan.
Jihan duduk di kursi, "iyalah, kan anak Ayah cuman aku."
"Iya makanya yang paling cantik, gak ada saingan lagi soalnya."
"Terserah, Ayah, deh. Bi Ranti kemana, Yah? Gak berangkat?" Tanya Jihan, karena biasanya setiap pagi, Bi Ranti selalu membantunya.
"Iya, katanya lagi ada perlu." Jawab Andra, kemudian duduk didepan Jihan.
Jihan hanya mangut-mangut saja, kemudian kembali fokus pada nasi goreng yang ada didepannya. Masakan nasi goreng Ayahnya memang juara, belum ada yang bisa mengalahkan, termasuk makanan favorit Jihan juga, tidak pernah sekali pun Jihan bosan dengan makanan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Om, Ayo Nikah!
Fiksi Remaja---- "Om, ayo nikah!" Laura reflek menggeplak kepala jihan, namun gadis itu biasa saja, dia tidak peduli dengan sahabatnya dan orang-orang yang berlalu lalang di koridor sekolahnya. Wajah cantik Jihan sangat berseri saat menatap laki-laki tinggi dan...