"MAU LARI KEMANA LAGI LO?!"
beberapa anggota osis yang tengah bertugas piket pagi tanpa sengaja memergoki Clairine yang ingin memanjat pagar sekolah.
Pagi ini gadis itu terlambat untuk kesekian kalinya, memang jadwalnya akhir akhir ini yang sangat padat.
Bahkan ia tidur larut malam sehingga membuat dirinya terbangun kesiangan, itu lah yang membuat Clairine memilih memanjat pagar agar ia dapat masuk ke lingkungan sekolah disaat pagar telah di tutup.
Namun sayangnya perbuatannya itu diketahui oleh beberapa anggota osis yang sedang piket.
Diantara anggota osis yang menangkap dirinya dikarenakan memanjat pagar, terlihat seorang yang menatapnya begitu dingin.
Dia adalah Angga. Siapa sangka Angga sendiri pun melihat dirinya yang ingin memanjat pagar.
Dengan tatapan dingin ia pun menyilangkan kedua tangannya di dada, ketua osis itu pun berjalan sembari berkata..
"Bawa dia ke ruangan gue." ucapnya yang kemudian pergi.
BRAK!!
Sebuah buku berukuran 30cm itu dilemparkan ke sebuah meja dengan sangat kuat.
"Lo isi nama dan kelas lo disitu."
Ucap ketus seorang laki-laki yang tengah duduk.Clairine pun segera melakukan perintah Angga yang kini terlihat sangat serius.
"Ini beneran kak Angga? Gue baru pertama kali liat dia se-serius ini."
Tak lama kemudian, Clairine mengikuti Angga yang membawanya ke lapangan sekolah.
"Untuk hukuman lo, lari keliling lapangan sebanyak 3x setelah itu berdiri menghadap tiang bendera hingga waktu istirahat."
Gadis itu terdiam, ia tak bisa berkata-kata mendengar hukuman yang diberikan Angga.
"Serius hukumannya sebanyak ini?"
Angga mengangguk sesekali ia tersenyum tipis melihat wajah Clairine yang sedang panik.
"Lo tega sama gue kak? gue kurang tidur, gak sarapan, dan sekarang dapat hukuman seberat ini dari lo?"
"Gak ada penolakan, se dekat apapun kita gue tetap adil dalam memberikan hukuman."
Angga pun mempersilakan Clairine untuk menjalankan hukumannya.
Baru saja ia mengelilingi lapangan, Clairine sudah merasa sangat lelah belum dengan hukuman selanjutnya yaitu berdiri menghadap tiang bendera hingga waktu istirahat.
"kali ini gue bener-bener kapok dengan hukuman yang diberikan Angga."
"gue gak tau sama sekali di balik sifat greenflag nya seorang Angga, ia memiliki sisi kejam nya."
"tapi dibalik itu semua gue respect sama Angga yang serius pada waktunya dan menjalankan tugasnya sebagai ketua osis." batinnya.
Angga hanya melihat Clairine dari kejauhan, ia merasa iba melihat gadis itu yang terlihat sangat lelah, namun itu semua adalah konsekuensi yang harus ia dapatkan dari perbuatannya.
Dengan sedikit tenaga yang masih tersisa, Clairine menguatkan dirinya untuk berdiri menghadap tiang bendera hingga waktu istirahat tiba walaupun kini tubuhnya seperti ingin tumbang begitu saja.
"CIEE ADA YANG LAGI DI HUKUM."
Ucap seorang laki-laki memakai kacamata yang menjadi ciri khas nya dan ia adalah wakil Alaska gang, tidak lain adalah Alvendra Devara.
KAMU SEDANG MEMBACA
After He Left [ON GOING]
Teen FictionMenceritakan seorang gadis yang bernama "Clairine Ariella." Yang jatuh hati dengan ketua OSIS di sekolah nya, yang terkenal sangat cuek. Namun yang dikatakan orang-orang selama ini salah, siapa sangka ketos yang terlihat cuek itu memiliki sifat yan...