Bab 6

1.5K 7 0
                                    

Entah kenapa aku jadi sedikit berdebar saat membayangkan lekukan tubuh bawahanku itu.

Apakah ini efek aku yang belum mendapat jatah dari Liya? Gumamku dalam hati.

Karena sudah hampir semenjak Liya hamil, aku tidak diperbolehkan oleh dokter untuk melakukan hubungan seksual dengan istriku, setidaknya pada trimester awal sehingga cukup membuat hasratku sedikit menggebu-gebu.

"Tok! Tok! Tok!"

Tiba-tiba terdengar ketukan ringan di pintu kamar mandi. Aku berhenti sejenak, kemudian menjawab dengan suara pelan, "Iya, sayang?"

"Kok lama banget Bi mandinya?!" Tanya Liya dengan suara sedikit meledek. "Hayo lagi ngapain?"

Aku lalu membuka sedikit pintu kamar mandi agar Liya bisa melihatku dari luar. "Kepo ih! Kalau mau ikutan sini ayo!" Ajakku sambil tersenyum.

"Emang bowleehhh?!" Ledek Liya yang kemudian masuk ke dalam kamar mandi.

Dengan tidak ada lagi kesabaran sedikitpun, aku kemudian mencumbu bibir Liya dengan begitu bernafsu seolah mengisyaratkan kalau gairahku sedang butuh untuk dipuaskan.

Liya terkejut dengan tindakanku yang tiba-tiba, tapi kemudian dia tidak menolak dan justru membalas ciumanku dengan tak kalah bergairah.

"Abi kepengen yah?!" Tanya Liya terkikik menghentikan ciuman kita.

Aku membalas tersenyum, mataku sudah dipenuhi syahwat dan birahi, "Iya, sayang. Abi ga tahan," aku menjawab dengan napas tersengal-sengal.

Liya kemudian tak berbicara dan hanya menyunggingkan senyum manisnya. Lalu dia menautkan bibirnya kembali pada bibirku, memulai ciuman yang penuh gairah itu sekali lagi.

"Tapi inget loh! Ga boleh begituan sama dokter!" Balasnya berhenti, seolah sedang bermain-main dengan nafsuku.

"Iya Umi! Abi tau kok!" Balasku dalam rasa kecewa.

Namun kemudian, Liya meraih penisku yang sudah hampir tegang sepenuhnya itu dengan tangannya sambil berkata, "Umi kocokin aja mau ya?" Tawarnya.

Membuatku tak kuasa menolak dan segera mengangguk mengiyakan tawaran istriku tersebut.

Aku sedikit deg-degan tidak menyangka kalau Liya yang selama ini selalu pasif dalam hal seksual justru menunjukkan inisiatif yang besar kali ini.

Rasanya, perubahan sikap yang dialaminya belakangan ini pun malah membuatku semakin tergoda dan terpancing membayangkan bagaimana justru Liya lah yang mengambil alih kendali atas keinginan seksualku.

Di Masa Kehamilan Istriku (Cuckold's Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang