Duryodana dan Dursasana telah sampai di Hastinapura dan disusul oleh Karna dari belakang.
Duryodana merubuhkan apapun yang menghalangi nya maupun tidak, dia dipenuhi amarah yang memuncak.
Duryodana memasuki kamar dan amarahnya tidak kunjung reda.
"kakak kuminta kau tenanglah" ucap Dursasana panik.
"pergilah Dursasana hanya api ini yang bisa memadamkan bara dalam hatiku,pergilah sekarang" ucap Duryodana.
Dursasana semakin khawatir dikarenakan Kakak tertuanya membakar seluruh tirai yang ada di kamar itu.
Dursasana pun segera berlari mencari Ayahnya Raja Drestarasta sedangkan Duryodana mengingat terus perkataan Drupadi yang berdengung di telinganya tanpa henti dan senjatanya yang dilucuti, itu membuat Duryodana semakin murka tetapi dia juga ingat siapa orang yang pertama kali mengulurkan tangan untuknya dan membelanya tanpa ragu disaat semua orang menertawakan nya.
Karna datang untuk menolong Duryodana tetapi ada tiang yang runtuh dan Karna tidak bisa melaluinya dan api itu semakin membara.
Disaat bersamaan Dursasana dan Raja Drestarasta telah sampai di tempat yang telah dibakar oleh Duryodana.
"lautan itu tidak akan ada dengan sendirinya tetapi airnya diisi oleh api, kau harus punya kekuatan untuk bersabar" ucap Raja Drestarasta Khawatir.
"bagaimana aku bisa tetap bersabar Ayah? kayu dari ruangan ini sudah terbakar semuanya,kehormatan ku, harga diriku dan seluruh emosiku terbakar di tempat ini" ucap Duryodana yang masih murka.
Tanpa mereka sadari arushi langsung menyusul mereka dari belakang saat kejadian di Indraprastha itu karena dia tau Duryodana pasti akan murka.
"apa yang kau lakukan ini Duryodana? aku membelamu tanpa ragu saat disana sedangkan kau malah akan membakar dirimu?" ucap arushi
"arushi mengapa kau ada disini?" ucap Duryodana kaget
"jika aku tidak datang apa kau tidak akan membakar dirimu?" ucap arushi mendekat ke Duryodana.
"kita ini adalah teman Duryodana, teman seharusnya saling menguatkan dan sekarang kuminta kau keluar dari lingkaran api itu dan juga kau Raja Angga Karna" ucap arushi tegas.
Duryodana dan Karna pun keluar seperti yang diminta oleh arushi.
Dursasana segera memeberi tahu Duryodana bahwa Paman Sangkuni sedang dalam perjalanan kembali ke Gandara karena tersinggung oleh Duryodana
Dengan segera Duryodana pergi dari Hastinapura untuk mengejar Pamannya Sangkuni sedangkan arushi akan segera kembali ke Kerajaan Malaka.
"Salam Putri Arushi" ucap seseorang lirih dari belakang
Arushi mencari sumber suara yang tak asing itu.
"Salam Raja Angga Karna, apa yang membuatmu sampai mencariku?" ucap arushi yang tidak menyangka bahwa itu ialah Karna
"Putri apa hubungan mu dengan Duryodana" ucap Karna dengan nada kesal
"untuk apa kau ingin tau Raja Angga Karna bukankah ini bukanlah hal yang seharusnya kau ketahui lagi pula apa kita ini sangat dekat hingga aku harus memberi tau mu?daripada kau menanyakan suatu hal yang tak seharusnya kau ketahui lebih baik kau mengurus kekasih mu itu" ucap arushi jengkel
"dia bukan kekasih ku Putri" ucap Karna lembut
"bukankah dia telah menyatakan perasaannya padamu lagi pula dia wanita yang cantik" ucap arushi
"dia tidak secantik dirimu Putri" ucap Karna menggoda
"apa kau ingin semua orang salah paham dengan perkataan mu itu" ucap Karna
"tidak akan ada orang yang akan salah paham Putri, bukankah kita ini masih bertunangan?" ucap Karna tersenyum
"apa yang kau bicarakan Raja Angga Karna? aku telah menolak lamaran mu" ucap arushi
"tetapi tidak ada surat penolakan lamaran dari Ayahmu ke Kerajaan Angga" ucap Karna menggoda
"sudahlah aku ingin segera kembali saja" ucap arushi berlari ke kereta kuda
"kau tidak akan bisa lari dari ku arushi, aku akan datang ke Kerajaan Malaka esok hari" ucap Karna sambil memandang kereta kuda arushi yang meninggalkan Hastinapura.
besok kemungkinan aku ga update yaa, selamattt membacaa hihiii
KAMU SEDANG MEMBACA
I love you regardless of your caste
Ficção Históricakisah cinta putri kerajaan malaka dan raja angga karna, tetapi apakah kisah cinta mereka akan berjalan mulus atau penuh rintangan?